Translate

dongeng islami untuk anak

Written By iqbal_editing on Jumat, 30 Desember 2016 | 06.56

Dongeng Anak Islami

Di sebuah kampung yang jauh, hiduplah sebuah keluarga kecil bahagia, hidup mereka sederhana dan selalu taat menjalankan Sholat 5 waktu. Itulah keluarga Pak Farhan, keseharian Pak Farhan hidup hanya bercocok tanam. Mereka makan apa adanya hasil dari bercocok tanam. Ridho anak si mata wayang Pak Farhan rajin membantu kedua orang tuanya, anak yang rajin, jujur, dan berbakti kepada ke dua orang tua. Sejak kecil, Ridho di didik untuk selalu jujur dan bersikap sopan santun kepada orang lain. Pak Farhan selalu menasehati Ridho dengan sabar jika Ridho berbuat salah.
Setiap berangkat sekolah, Ridho selalu mencium tangan kedua orang tuanya. Uang saku pun sangat terbatas sekali, namun Ridho tidak pernah mengeluh sedikit pun, ia tetap bersyukur kepada Allah SWT, atas semua kenikmatan yang dimilikinya sekarang. Ridho tak pernah menuntut orang tua nya jika ia ingin membeli sesuatu, ia membelinya dengan uang saku yang ia tabung setiap hari. Di sekolah Ridho anak yang pintar, ia selalu menjadi juara kelas namun dia tetap rendah hati dan tidak sombong. Di mata guru-guru, Ridho adalah anak yang jujur dan tidak suka macam-macam.
kumpulan dongeng anak islami,dongeng anak islami,dongeng islami untuk anak,dongeng anak islami sebelum tidur,cerita dongeng anak islami
Dongeng Anak Islami
gambar via abiummi.com
Suatu siang saat pulang sekolah, Ridho berjalan dengan sendiri. Di tengah jalan yang dia lalui, ada sebuah dompet yang jatuh. “Ya Allah, dompet siapa ini jatuh di jalan,” kata ridho. Ia mengambil dompet itu dan membuka untuk melihat KTP siapa pemilik dompet itu. “Alhamdulillah, ada KTP pemilik dompet ini. Inikan Pak Parto, tetangga kampung sebelah” gumam Ridho ketika membaca KTP itu. “Aku harus mengembalikan dompet ini sekarang, kasihan Pak Parto” kata Ridho sambil berjalan.
Setelah sampai di rumah Pak Parto. “Assalamualaikum, Pak Parto” ucap salam ridho. “Wa’alaikumsalam, eh kamu Ridho,mau cari siapa?” jawab Bu Parto. “Pak Parto ada bu?” tanya Ridho. “Iya ada, lagi Sholat, silahkan masuk Ridho” jawab Bu Parto. “Terima kasih, bu” ucap Ridho sambil masuk rumah Pak Parto. Ridho duduk di ruang tamu sambil menunggu Pak Parto yang sedang Sholat. “Sebentar ya, Ridho. Ibu buatkan minuman dulu buat kamu” kata Bu Parto. “Tidak usah repot-repot bu, terima kasih” jawab Ridho. “Tidak apa-apa, Ridho. Hanya minuman saja kok” sahut Bu Parto.
Setelah beberapa menit, Pak Parto selesai Sholat, dia menemui Ridho di ruang tamu. “Eh kamu Ridho, ada apa kok tumben mampir ke rumah bapak” sambut Pak Parto. “Iya, Pak Parto. Tadi waktu pulang sekolah, Ridho di jalan menemukan dompet bapak. Ini dompetnya Pak, mohon diperiksa lagi” jelas ridho. “Alhamdulillah. Bapak tadi juga bingung cari dompet kok tidak ada di saku celana, ternyata kamu yang menemukan.” kata Pak Parto. Alangkah senangnya hati Pak Parto, ia memeriksa dompetnya, karena ada surat-surat penting di dalam dompet itu. “Terima kasih, Ridho. Semua masih utuh. Kamu memang anak yang jujur.” kata Pak Parto sambil memeluk Ridho. “Sekali lagi bapak ucapkan terima kasih, Ridho.” ucap Pak Parto
“Iya sama-sama Pak. Dompet ini kan bukan hak Ridho, jadi sudah menjadi kewajiban Ridho mengembalikan dompet ini.” jelas Ridho. “Ini ada hadiah buat kamu Ridho” kata Pak Parto sambil mengambil uang. “Tidak usah, Pak. Terima kasih, saya ikhlas kok Pak, bukan karena ingin mengharap imbalan” tolak Ridho secara halus. “Ini bukan imbalan, Ridho. Ini hadiah dari bapak karena kejujuranmu” kata Pak Parto. “Tidak, Pak. Terima kasih. Ridho tidak bisa menerima hadiah ini. Ridho pamit pulang dulu ya, Pak. Orang tua Ridho pasti khawatir menunggu dirumah” jawab Ridho.
Akhirnya Ridho Pulang kerumah diantar Pak Parto naik mobil, karena Pak Parto memang orang kaya di kampung sebelah. Sampai dirumah, orang tua Ridho kaget melihat Ridho diantar Pak Parto naik mobil. Pak Parto pun dipersilahkan masuk kerumah Ridho yang sederhana. Setelah mendengar penjelasan Pak Parto, orang tua Ridho sangat senang dengan kejujuran anaknya, dan yang lebih menggembirakan, Pak Parto bersedia menjadi orang tua asuh Ridho, ia akan membiayai Ridho sekolah hingga cita-citanya tercapai. Mendengar berita itu, Pak Farhan dan istrinya sujud syukur dan berterima kasih kepada Allah SWT. Tak lupa mereka juga mengucapkan terima kasih kepada Pak Parto. Allah SWT mempunyai rencana tersendiri untuk hambaNya yang taat dan bersabar.
“Kamu tidak bisa mengubah apa yang telah kamu lakukan, namun kamu bisa berkata jujur, meminta maaf, lalu biarkan Allah yang melakukan sisanya.”

0 komentar:

Posting Komentar

 
berita unik