Tema: Religi dan Persahabatan
Jumlah: 5 Orang
Tokoh: Deni (Ramah), Fauzan (Baik), Doni (Sombong), Aris (Gaul) dan Rizki (Setia Kawan)
Alur Drama
Deni, Fauzan dan Rizki adalah remaja masjid yang selalu menjalankan syariat islam dengan aktif mengikuti jamaah sholat lima waktu di masjid. Sedangkan Doni dan Aris remaja masjid yang tidak patut untuk dicontoh. Doni membuat masalah mengundurkan diri dari remas namun ada tantangan dari ketiga sahabatnya sebelum keluar.
Dialog Drama
Suara adzan maghrib telah tiba menelusuri rumah-rumah yang ada di sekitar masjid besar kota Bunga. Warga kampung berduyun-duyun untuk melaksanakan jamaah sholat maghrib di masjid. Begitu pun dengan Deni, Fuzan dan Rizki.
Deni: Zan, Rizki mana kok tumben tidak sama kamu?
Auzan: Dia baru mandi setelah pulang kuliah kesorean karena banyak acara.
Deni: Owh, tapi dia jamaahkan?
Fauzan: Tadi bilangnya sih iya. Kalau Rizki sih tidak mungkin kalau tidak jamaah la wong Ibunya saja selalu menasehati dan mencontohi yang baik kepada anak-anaknya.
Deni: Iya juga sih. Sebentar lagi sudah bulan ramadhan. Rencananya remaja masjid mau mengadakan acara perlombaan utnuk warga kampung dalam rangka menyambut ramadhan.
Suara iqomah telah berkumandnag diikuti Rizki yang baru saja keluar untuk menjalankan sholat maghrib berjamaah. Suasana jamaah di masjid kampung sangat khidmat dengan alunan merdu imam melafadhkan surat-surat pendek.
Deni: Ki, bagaimana ini kegiatan untuk menyambut bulan ramadhan?
Rizki: Sebentar kita bicara di serambi saja jangan di dalam (bisik Rizki).
Fauzan: Den, bagaiman kata Rizki?
Deni: Dia sebentar lagi keluar.
Fuazan: Kakak iparmu Doni bagaimana masih keluyuran?
Deni: Tidak tahulah Zan.
Rizki: Bagaimana-bagaimana?
Deni: Begini lo, aku dapat mandat dri Pak Kiyai untuk mengadakan lomba-lomba di kampung dalam rangka menyambut bulan ramadhan.
Rizki: Bagus itu, tapi harus mengerahkan semua remaja masjid agar nanti tidak kebingungan menghandle setiap lombanya.
Fauzan: Kalau remaja masjid sini sudah aktif hanya Doni dan Aris saja.
Rizki: Ini tugas kamu Den untuk bilangin ke mereka.
Deni: Kok aku sih!
Rizki: Secara kan kamu yang dekat dengan mereka, satu sekolah lagi.
Deni: Begini saja deh kita panggil saja dua orang itu ke rumahku.
Fauzan: Oke aku setuju.
Subuh di hari Minggu terasa begitu sejuk karena warga kampung Bunga semakin banyak yang mengikuti jamaah sholat subuh. Tidak absen Deni, Rizki dan Fauzan yang selalu aktif untuk jamaah shloat lima waktu setiap harinya. Rencana untuk memanggil Doni dan Aris akan dilakukan pagi ini mumpung hari libur mereka pasti di rumah.
Doni: Ada apa? Tumben?
Doni: Nanti kamu ke rumahku ya ada yang mau dibicarakan. Ajak Aris juga ya.
Doni: Bicara apa? Sekarang kan bisa?
Deni: Nanti saja soalnya ini panjang ceritanya.
Doni: Lihat nanti saja deh. Aku mau mandiin motorku.
Deni: Pokoknya harus!
Kedatangan Doni dan Aris disambut baik oleh ketiga sahabatnya Deni, Fauzan dan Rizki.
Doni: Lho ini ada apa ini? Kok resmi banget?
Rizki: Duduk dulu!
Aris: Jangan lama-lama aku mau jalan sama pacarku.
Fauzan: Astaghfirullah...
Aris: Halah, sok gaya!
Deni: Begini, remaja masjid mau mengadakan berbagai macam lomba untuk menyambut hari raya...
Doni: Aku tidak bisa, banyak kegiatan sekolah (potong Doni).
Deni: Kegaiat apa? Kamu satu sekolah sama akukan? (Doni tiba-tiba diam).
Ruzki: Bagaimana bisa bantu kan? Kalian juga remaja masjid yang sebenarnya tugasnya di bagian ini.
Fauzan: Iya, kita harus kompak biar lombanya berjalan dengan lancar.
Doni dan Aris saling memandang seperti ada yang mau dikatakan.
Aris dna Doni: Kita mau ngundurin dulu di remaja masjid!
Deni: Kamu apa-apaan! Kayak anak kecil saja.
Rizki: Oke, kita terima kalian keluar tapi ada syaratnya.
Aris: Apa?
Rizki: Kalian selama 3 hari harus jamaah lima waktu jangan sampai tidak. Jika berhasil kalian boleh keluar dari remas.
Fauzan: Tapi Ki...
Rizki: Ini aku yang ngurusin Zan. Santai saja.
Aris dan Doni menyetujui persyaratan tersebut. Mulai hari ini mereka melaksanakan sholat jamaah lima waktu di masjid. Rencana Rizki ini diutarakan kepada Kiyai agar bisa menasehati Aris dan Doni untuk tetap di remas. Selama mereka berdua berjamaah, Pak Kiyai selalu menasehati ketika jamaah selesai di serambi masjid untuk terus berkelakuan baik dan memperjuangkan agama islam dengan semangat lewat remaja masjid.
Sudah tiga hari mereka menjalani persyaratan tersebut, tapi hati mereka berubah. Ali dan Doni sudah beriktikad untuk aktif lagi di remaja masjid. Tiga sahabatnya sangat senang dan menyambut hangat Aris dan Doni.
0 komentar:
Posting Komentar