Translate

trik menulis novel 2

Written By iqbal_editing on Senin, 13 Mei 2013 | 18.13

Oke! Baiklah, saya akan melanjutkan tulisan sebelumnya, Panduan menulis novel yang baik dan benar. Sebelumnya kita telah sampai pada poin kelima. Sekarang kita akan masuk ke poin keenam. Selamat membaca.
ENAM
Mengatur plot dalam novel Anda. Apakah Anda tahu plot?
Baiklah saya jelaskan. Menurut Cellia Warren, plot adalah peristiwa yang berurutan yang disertai sebab akibatnya.
Perhatikan kalimat berikut:
Nenek bersikeras tinggal di rumah, tidak mau berobat di rumah sakit.
Kalimat ini belum cukup mengandung unsur plot, karena belum memiliki unsur sebab akibat. Kita belum mengetahui alasan nenek bersikeras tinggal dirumah dan tidak mau berobat.

Namun bila kalimatnya diubah menjadi:
Nenek tidak bersikeras tinggal di rumah, tidak mau berobat di rumah sakit karena tak mau merepotkan orang yang bukan keluarganya.
Kalimat kedua ini telah mengandung unsur sebab akibat. Nenek yang tidak mau  merepotkan orang yang bukan keluarganya menjadi penyebabnya enggan berobat. Inilah yang disebut plot.
Plot yang berkembang dalam cerita akan membuat pembaca membolak-balik halaman untuk mencari tahu apa yang akan terjadi sebelum atau selanjutnya. Mengapa demikian?
Karena orang ingin melihat lebih jauh sebab-akibat sebuah kejadian dalam cerita.
Alur cerita yang memiliki sebab akibat atau alur yang berangkat dari satu atau beberapa sebab menuju satu atau beberapa akibat atau sebaliknya disebut plot.
Ya, plot adalah inti novel yang wajib diperhatikan. Plot adalah inti dari cara membuat novel yang baik dan benar. Bila plotnya tertata baik dan logis, maka pembaca akan suka pada novel Anda. Novel Anda akan menjadi novel yang menarik bagi pembaca.
TUJUH
Mengarahkan klimaks pada novel Anda. Klimaks adalah puncak atau titik balik cerita. Ia adalah bagian yang paling dramatis dari cerita. Klimaks, terjadi ketika protagonis memahami apa yang sebaiknya dilakukan atau menyadari tindakan terbaik apa yang seharusnya diambil. Ketegangan yang mengganggu protagonis mengharuskan protagonis mengambil tindakan terbaik yang berujung pada konflik akhir atau klimaks.
Contoh satu bab Klimaks dalam novel:
“Budi menyadari kelalaiannya yang telah menyia-nyiakan waktu. Semester satu ia dibawah kendali game di internet. Semester dua masalah bertambah dengan memacari tiga gadis sekaligus . Semester tiga bertambah lagi satu masalah, narkoba, karena salah gaul. Ia melewati waktu kuliah dengan hari-hari suram dan menjauhi buku. Keadaan ini sangat kontras dengan masa kegemilangan di bangku sekolah. Jauh dirantau orang membuat Budi hilang kendali.
Ibu marah besar sampai nangis-nangis bersimpuh di depannya. Bapak menyetop uang jajan selama satu semester. Nenek ikut prihatin dan selalu ingin melihat cucunya bangkit. Budi ingat pesan terakhir nenek sebelum ia meninggalkan dunia, “Budi, ayo selesaikan kuliahmu. Nenek yakin kamu bisa bangkit dari pengaruh narkoba.” (Cerita berlanjut)
“Aaaahhh…..”, Budi meneriaki langit, mengangkat dua tinjunya tinggi ke atas. “Aku harus berubaaah…”
Ia tidak mau lagi dipermainkan kebiasaan buruk itu. hari ini adalah hari terakhir ujian semester empat. Malam ini adalah malam terakhir persiapan ujian. Ia harus mengejar nilai tinggi bila tidak mau dicap bego sama teman-temannya yang lain. (Cerita berlanjut)
Hari ini adalah hari keempat ujian semester empat. Hari-hari sebelumnya dia yakin telah mengumpulkan skor tinggi dalam ujian….. (Cerita berlanjut)
Hari kelima, egonya di bawah angin, nalarnya yang bermain kini. “Yes! yes! teriak Budi pelan setelah merasa yakin dengan kebenaran hasil perhitungan kimia yang dihadapinya dalam ujian. Sebuah keyakinan yang didasari pada sisa-sisa memori kegemilangan pada bidang studi ini, nilai rapor yang selalu sembilan.
Sebuah perjuangan keras untuk menaklukkan soal-soal eksakta dengan otak yang agak sedikit eror. Namun Budi terus bangkit walau tertatih-tatih…(cerita berlanjut)
Hari ini adalah hari terakhir ujian semester empat.  Dengan memanfaatkan kenangan kecerdasan yang tersisa, ia harus mengejar nilai tinggi untuk menyenangkan hati orang-orang yang menunggu hari kebangkitannya. (Cerita berlanjut dengan aktivitas rumit dalam ujian…)
Pada hari penentuan akhir nilai semester, mahasiswa bergerombolan mengelilingi papan pengumuman hasil ujian. Melihat itu, Budi pun berlari kesana. Berdesak-desakan, berhimpitan, Budi berusaha menerobos. Didalam benaknya terdapat tanda tanya besar akan nilai akhir ujiannya…
Dengan sedikit meliak-liukkan badannya, Budi sampai juga di depan papan pengumuman. Mengarahkan telunjuk dan memokuskan pandangan pada deretan nama dan angka pada papan. Tidak sampai semenit, Budi berhasil mendapatkan namanya, “Budi Tegar”. Ia kunci pandangannya, ia arahkan tangannya kekanan menuju nilai hasil ujian….
Spontan Budi berteriak senang dan syukur, “Yes, Alhamdulillah…..”, sejurus kemudian, ia menerobos keluar kerumunan, berlari dan melompat-lompat kecil. Di benaknya terisi penuh keinginan untuk meluapkan rasa,  senang dan bangga. Rasa itu hendak diungkapkan kepada tiga orang yang selalu menunggu hari suksesnya. Ia sudah tidak sabar lagi menahannya. Teringat wajah ketiga orang yang ia sayangi itu. Ia katup bibirnya dan berkata mantap, “Bapak, Ibu, IPeKa Budi  tiga koma limaaa!” dan ia lanjutkan ungkapan itu kepada satu orang yang sudah tidak lagi menginjakkan kakinya di atas dunia, “Nek, terima kasih atas nasehatnya. Budi berhasil.”
DELAPAN
Menulis ending novel Anda. Ending adalah penyelesaian atas masalah. Anda bisa menulis ending yang terbuka atau ending yang tertutup. Ending tertutup adalah akhir cerita yang menunjuk pada penyelesaian masalah yang sudah tuntas. Sedangkan ending terbuka adalah ending yang konfliknya belum sepenuhnya selesai dan membuka peluang untuk berbagai penafsiran dari pembaca. Pada contoh diatas yang digunakan adalah ending tertutup. Masalah yang dihadapi si aktor utama sudah tuntas.
SEMBILAN
Terakhir adalah membuat Judul novel yang Menarik.
“Loh, kok judul malah dijelaskan terakhir?”
Ya, saya letakkan tips “cara membuat judul novel” ini pada poin terakhir karena kebiasaan penulis novel memang demikian. Mereka lebih fokus memikirkan bagaimana cara membuat sinopsis novel, membuat kerangka novel atau outline novel, membuat pembukaan novel,  membuat plot novel, membuat konflik dan klimaks ketimbang memikirkan bagaimana cara membuat judul novel. Bukan berarti judul novel tidak penting, tapi karena membuat judul novel itu lebih mudah dari hal-hal di atas.
Oke bagaimana cara membuat judul novel yang menarik?
Sebenarnya tidak ada standar baku dalam membuat judul novel. Intinya adalah tidak panjang. Pendek dua atau tiga kata. Dan harus keliatan CANTIK, MENARIK, MENYENTUH atau MENGGUGAH.
Yups, demikian Bagaimana tahapan menulis novel yang baik dan benar saya tulis, semoga bermanfaat. Baca juga artikel lainnya: Bagaimana cara menulis novel yang bagus, menarik, dan Best Seller. Atau ikuti juga Kursus Menulis Buku dengan saya langsung.

0 komentar:

Posting Komentar

 
berita unik