erpen Kejedot Panah Asmara Sahabatku.
Angin sore menerpa wajahku yang sedang asyik-asyiknya
melamunkan hal yang ga tau kenapa bisa aku lamunin. Hal ini tuh udah bikin aku
galau belakangan ini. Ya, apa lagi kalau bukan jatuh cinta. Jatuh cinta udah
ngebuat aku kaya orang stress lebih daripada gue hafal rumus kimia wkwkwk.
Tiap kali aku makan, wajah dia tuh selalu muncul,
ngebayang-bayangin tiap langkah aku ke sekolah, dia tuh bagaikan bintang
untukku, slalu nemenin tokoh 'aku' dalam mimpi aku. Sebenernya sih dia tuh
temen chattingan facebook aku, dia tuh slalu ada kalau aku lagi sedih, ada
masalah, juga kalau aku seneng, dia slalu ada buat jadi tempat berbagi
kesenangan.
"Braakkkk!" suara itu kedengaran amat menyeramkan,
dan setelah kusadari, ternyata aku terjatuh dari ayunan yang sedang kunaiki. Ya
ampun, aku ngelamunin dia lagi... Apa yang terjadi sama aku? Masa aku baru aja
ngelakuin hal bego kaya gitu? Hal yang mungkin ngebuat orang lain ngakak di atas
penderitaanku.
"Awww.... Sakit banget kaki aku..." sebenarnya aku
tau di taman ini ga ada orang lain selain aku, tapi kok aku ngerasa ada suara
ketawa yang kejam? Hiiyyy, jangan-jangan.......
"Huaaaa", aku berteriak kencang saking kagetnya.
Baru kali ini aku denger suara hantu, ternyata suaranya tuh kaya manusia banget
yah.
"Ya ampunnn, ini Putri? Ahaha, aku ngga nyangka banget
bisa ketemu kamu di sini, put", kata suara itu. Haaaaa..... Salah apa aku
bisa ketemu hantu di sore hari yang indah ini, ternyata hantu itu serba tau
yaaa, masa dia juga tau nama aku, terus ya iya dia seneng bisa ketemu manusia
bernama Putri ini di taman terus nakut-nakutin dia, sementara aku...?
'Tuhan tolongin aku Tuhan, bawa aku ke tempat yang aman, ke
atas pohon boleh deh, asal aku ga usah ngeliat ni hantu gitu, ngga usah tatap
muka sama diaaa.... Aku takut hantu....', doaku dalam hati. Tapi kayanya itu
cuma jadi mimpi soalnya aku masih di bawah pohon, di deket ayunan kuning
ini.... Suara langkah kaki itu semakin deket lagi...
"aaaaaaa, jangan bunuh aku, mas hantu, aku masih belom
punya pacar, masih banyak dosa sama mama sama papa... Pleaseee dong mas hantu,
biarin aku hiduppp", teriakku sejadi-jadinya. "Hahahahaha Putri... Kamu tuh yaa ngga
di dunia asli, ngga di chat, sama aja: PENAKUT! Hahaha, ini aku, Derry..."
kata suara itu... 'Derry siapa' kataku dalam hati.... 'Derry??? Hah, cowo itu?
yang sedari tadi aku pikirin? Cowo yang ngebuat aku jatuh memalukan dari
ayunan? hahaha, ngga mungkin ah', kataku sembari membalikkan tubuhku ke arah
suara itu berasal. Hwaaa, wajah itu membuat hatiku bergetar hebat.
Ternyata itu beneran Derry ya Tuhan! Seketika lidahku tak bisa berkata-kata,
'kenapa lidahku kelu tiap kau panggil aku', gitu kalo kata sm*sh! aduh apa apan
aku ini, di saat seperti ini aku masih bisa mikirin boyband asal Bandung
favoritku itu... kembali lagi dong ke dunia nyata. "Hah, kamu beneran
Derry?" kataku, memandang wajah dia yang berdiri di sebelahku sambil
mengulurkan tangan, membantuku berdiri.
"Ya iyalah emang kamu mikir aku ini hantu yang tau nama
kamu? Hahaha", kata Derry seolah dapat membaca pikiranku. "Hehehe, ya
kirain sih", kataku, menyambut uluan tangannya. Baru kali ini aku melihat wajah aslinya,
ternyata lebih cakep dari fotonya, ngebuat hati aku cenat cenut.
Kami mengobrol banyak di taman sambil menikmati matahari
yang dengan malu-malu ke tempat asalnya. Senja itu, aku benar-benar ngerasain
apa yang namanya indahnya jatuh cinta. Setelah mengobrol begitu lamanya, kami
berpamitan, oiyah sekarang aku tau, dia pindah ke blok sebelah rumah aku. Aku
jadi tetanggaan sama dia, senangnya :D. Kami lalu pergi ke rumah Derry untuk
dia kenalkan sama keluarganya yang sering dia ceritakan di chat ym ke aku.
Derry pindah dari Malang ke Bandung, katanya sih papanya
tugas kerja di Bandung. Dia tinggal sama keluarganya, yang barusan dia kenalin
ke aku, Oom Andre, Tante Tuti, dan adik perempuannya yang cantik, Kayla. Derry
sekolah di sekolah yang beda sama aku. Hari-hari berikutnya kujalani dengan
senyuman yang menghiasi wajaku, menganggap bahwa semua hal buruk di dunia ini
takkan berarti apa-apa bagiku, asal aku bisa liat wajah dia, wajah Derry setiap
hari...
Sekarang Derry sudah menjadi sahabatku yang selalu ada di
sampingku tiap aku ada masalah, dia selalu ngehibur aku.Semuanya jadi indah,
sampai pada suatu hari, dia cerita ke aku tentang seorang cewe yang udah
ngebuat hati aku sedih. Derry suka sama cewe itu, dan akhirnya setelah 3 bulan
PDKT atau pendekatan, mereka jadian.
Aku ngga kuat kalo harus terus begini, aku harus ngomong
sama Derry tentang perasaanku sebenarnya, sebelum aku dibuat gila sama perasaan
cinta sama sahabat sendiri. Bahkan, sebelum kami sahabatan, cuma sebagai temen
di dunia lain selain dunia nyata, yaitu dunia maya, yang ga pernah tatap muka
sebelumnya, aku udah suka sama dia... Ya, kalo perasaan ini terus-menerus
dipupuk kaya gini, apalagi dengan sikap baik bangetnya itu, sikap perhatian
itu, aku ngga mungkin ngga cinta sama dia... Rasa cinta ini terus menerus
tumbuh, semakin besar dan semakin besar. Kalau aku ngga ngomong, bukannya aku
seneng, tapi malah tersiksa sama perasaan ini.
Sampai pada suatu sore yang cerah, saat kami sedang ngobrol di taman
kompleks sambil menatap awan yang terus menerus bergerak, aku menceritakan
semua tentang isi hatiku, apa yang aku rasakan sama dia, dari kapan perasaan
itu muncul, dan berbagai macam kalimat lain yang gatau kenapa langsung meluncur
dari lidahku. Aku juga heran kenapa dia ngga kaget sama apa yang aku katakan.
Dia tetap tersenyum manis sambil mendengarkan aku bicara tentang
perasaan terlarang ini. Setelah selesai semua beban di hatiku ini. "Derry,
kok kamu malah senyum-senyum sih? Emang sih ceritaku tuh komik banget, tapi
harus kamu tau, ini tuh kejadian sebenernya!", kataku.
"Ngga kok, Put, aku seneng kamu mau jujur sama aku, aku
seneng kamu mau jadi the one yang mau tulus cinta sama aku... Ehm, sebenernya
aku malu banget ngomong ini sebenernya. Aku juga suka sama kamu, Put. Dari kita
ketemu di chat ym, aku juga udah suka sama kamu, aku berusaha supaya jadi yang
terbaik buat kamu. Tapi aku udah putus harapan, soalnya kamu tuh ngga ngasih
respon ke aku", jelas Derry.
"Hah? Kalau kamu juga suka sama aku, kenapa kamu jadian
sama Chyntia? Kenapa kamu malah ngebuat hati aku tambah sakit, Derry setelah
aku tau kejadian yang sebenarnya."
"Sebenernya, Chyntia yang aku ceritain ke kamu itu, dia
adik aku, aku cuma mau tau, apa kamu cemburu sama aku atau ngga. Ternyata kamu
cemburu yah, hehehe", canda Derry, tapi aku kira ini janggal dan ngga
lucu! "Derry, bukannya adik kamu namanya kayla? Kok kamu ganti jadi
Chyntia sih?", tanyaku penasaran.
"Yah, namanya kan Kayla Chyntia Widodo, nama
belakangnya sama kaya aku: Derry Steven Widodo . Hehehe, maaf banget kalau aku
udah bohongin kamu, Putri."
Derry membuat aku yang tadinya kesal bercampur senang merasa
sedikit tenang.
"Jadi?" kata Derry. "Jadi, apa aku boleh jadi
cowo yang bisa ngelindungin kamu, Put?", sederhana, tapi udah buat aku
melambung tinggi, bagai terbang di atas awan ke langit ketujuh.wkkwkwk
"Aku mau, Derry jadi cewe yang bisa ngertiin
kamu", jawabku sambil tersenyum. Kami baru saja jadian dan aku sangat
senang akan hal itu. Menikmati senja di dekat ayunan tempatku pertama bertemu
dengan Derry, dengan suasana yang sama penuh dengan cinta dan dalam hatiku
berkata Saranghae Derry...
Ternyata, sahabat
juga bisa jadi cinta.***
0 komentar:
Posting Komentar