Jum’at, pukul 16:40. Sore itu Fathan sedang berada di dekat pintu kelas, dia sengaja menunggu Firsya yang keluar dari kelas. Tak lama kemudian Firsya pun keluar bersama Marie.
Fathan :“Sa, sory. Gue bisa ngomong sebentar sama lo ga? Ada yang mau gue omongin nih.
Firsya menatap Marie. Dan Marie mengangkat pundaknya sebagai isyarat menyerahkan keputusan kepada Firsya.
Fathan : “Gimana? Bisa?”
Firsya : “Yaudah oke deh.
Mer, gapapakan lo hari ini pulang ga bareng gue?
Marie : “It’s ok.” (Dengan terpaksa dan sedikit rasa kesal)
Firsy : “Take care sob, bye” (melambaikan tangan)
Marie pun pergi.
Firsya :“Mau ngomong apa, Tan?”
Fathan :“Euhh.. euh.”
Firsya :“Euh euh doang? Ahahaha
Fathan :“Engga sih, hehe. Gaenak nih ngomong disini, pegel. Duduk dulu mending.
Lalu duduk
Fathan :”Ok deh. Sya, denger gue baik baik oke”.
Firsya :“Daritadi juga udah di denger kali”
Fathan :“Ok. Sya, sejak pertama kali gue kenalan, sering ngobrol, terus jalan sama loe, gue gak tau ya kenapa gue selalu ngerasa nyaman kalo ada di deket loe. Dari dulu gue suka banget liat lo, gue suka gaya lo, cara lo bergaul sama temen – temen, lo gak membeda – bedakan mereka. Dan tanpa gue sadari ternyata tumbuh rasa cinta di hati gue sama lo. Naah, Jujur Sya, gw sayang sama loe.. Loe mau ga jadi cewek gw? ( Sambil memegang tangan CE)
Firsya :”Sebenernya gue juga punya perasaan yang sama seperti yang lo rasain . Tapi gimana sama Shena? Bukannya dia itu ngebet banget sama lo? Apa jadinya kalo dia tau gue sama lo? Pasti gue jadi bulan bulanan dia Tan.
Fathan :”Gue tanya lo sya, tanya hati lo. Soal Shena, lo Jangan khawatir, gue bakalan jaga lo. Gabakalan gue biarin dia nyakitin lo seujung kukupun! Gue mohon, jadi pacar gue sya”.
Angel Merah : “Tolak! Tolak! Tolak! Tolak aja, dia gak begitu kece tuh. Gak banget deh buat kamu. Tolak aja tolak!”
Angel Putih : “Terima aja terima, dia baik, lumayan kece ko. Ayok terima terima.
Angel Merah : “Ihh. Tolak! Tolak! Kamu kan cantik, masih banyak cowo kece selain dia, banyak yang lebih baik juga.”
Angel Putih : “Dia baik dan lumayan kece, gue bilang terima ya terima! (Dengan nada ngotot dan memaksa)”
Angel Merah : “Ih lo kan angel putih, gue yang angel merah kok lo yang galak sih? Ah pokoknya tolak!”
Angel Putih : “Eh iya maap maap. Pokoknya terima deh terima.”
Angel Merah : “Tolak!”
Angel Putih : “Terima!”
Angel Merah : “Tolak!”
Angel Putih : “Terima!”
Angel Merah : “Tolak!”
Angel Putih : “Terima!”
Firsya :”Sssstt…! Emm..Iya.. aku mau”. (Tersipu malu)
Saat itu sebenarnya Marie berada dibalik pintu. Tentu saja ia mendengar semua percakapan antar Fathan dan Firsya. Dan *Jedaaarrr* suara petir menyambar, dan diikuti hujan yang turun dengan deras.
Sore itu Firsya pulang dengan Fathan. Hujan lumayan deras, Fathan melepas Jaket yang dipakainya lalu memakaikannnya kepada Firsya. Sementara itu di bawah langit yang menangis Marie pulang dengan membawa rasa sakit hatinya.
Desember 21, 2012
“Aku seperti angin, meski hadirku kau rasakan tapi aku tak dapat kau lihat. Sakit, Ku coba sembunyikan luka ini darimu, ku bungkus dengan senyumku agar kau tak menyadari bahwa kau telah menyakitiku”.
Waktu menunjukan pukul 07:35. Pagi itu Fathan sengaja datang lebih awal tak seperti biasanya, namun belum ada siapa pun yang datang di dalam kelas.
Tak lama dari itu murid-murid pun bersusulan datang. Gaduh suara murid seakan menjadi hiasan tersendiri di dalam kelas itu. Dan *Teeeeeetttt teeett teeet* Bel sekolah pun berbunyi. Tanda pembelajaran akan dimulai. Hari itu jam pertama dimulai dengan pelajaran B. Inggris.
Ibu Catherine :“Selamat pagi. Bel pelajaran sudah berbunyi hentikan aktivitas kalian, siapkan untuk pembelaran. Dengar, selama pembelajaran saya berlangsung jangan ada kegiatan tambahan lain yang kalian lakukan. Perhatikan apa yang saya sampaikan dan catat!. Paham?
Murid :“Pahaaam”
Di tengah pembelajaran berlangsung, ketika Ibu guru sedang menulis di papan tulis Firsya melihat di bawah mejanya ada sesuatu. Karena penasaran ia pun mengeluarkannya dari meja. Dan ternyata …….
Firsya :“Kyaaaaaa.. Bungaaaa, Coklatt. Aaaahh ” (Bergumam sendiri)
Marie :(Melirik dengan ujung matanya menunjukan tidak senang)
Firsya :“Eh ada suratnya juga” (CE pun membaca sambil senyam senyum sendiri). Yaah, tapi gaada nama pengirimnya.
Firsya melirikan pandangannya ke arah Fathan. Dan ternyata Fathanpun sedang memandang Firsya. Marie memandang tidak suka.
Firsya :“Jangan jangan dia?. Ah tidak tidak”. (Mencoba menepis)
Marie :”Sssshht.. suaramu bisa bisa menggemparkan kelas, apa kamu mau menjadi santapan makan siang Ibu Chatrine?”
Firsya :“Gila lo, ya enggalah”
Tibi tiba… *PLUUUK* Segulung kertas jatuh di meja Firsya lalu diapun membuka dan membacanya.
“Semoga kamu menyukai bunga dan coklatnya”
Namun ketika Firsya itu akan membalasnya lagi, kertas yang ia lemparkan melebihi tempat duduk Fathan, dan terkena kepala Ibu Chatrine yang sedang menulis di papan tulis.
Ibu Chaterine :“Siapa yang berani melempar kepala saya?!” (Membalikan badan dengan muka yang menyeramkan)
Murid murid ketakukan, tatapan mereka tertuju kepada Firsya.
Ibu Chterine :“Firsya! Ini perbuatan kamu? (menunjukan gulungan kertas)
Firsya :“Euh.. Euh.. buu.”
Ibu Chaterine :“Jawab!”
Marie :“Bukan. Bukan Firsya yang melakukannnya. Saya tidak sengaja melemparkannya. Maafkan saya”
Firsya : ( Menatap Marie) ”Apa apaan kamu ini?”
Marie :“Ssst…. Udah gak apa-apa”. (Sedikit berbisik)
Ibu Guru :”Kurang Ajar kamu. Sekarang kamu kesini, berdiri di depan angkat kaki sebelah, jewer kedua telinga kamu sampai jam pelajaran saya selesai.
Marie pun di hukum di depan kelas. Firsya menundukan kepalanya merasa bersalah.
Bel pun berbunyi *Teet teett Tet*
Ibu Caterine : “Baik, jam pelajaran sudah berakhir. Terimakasih selamat siang.”
Marie : “Eh bu, saya ini gimana bu?
Ibu Caterine : “Kamu boleh duduk! Mari anak anak see you next time.”
Murid : “See you”
Firsya :“Maafin gue ya soal tadi pagi”
Marie : “Iya gapapa kali kalem aja”.
Firsya : “Tapi gue gaenak sama lo, kenapa lo mau ngelakuin itu ke gue?”
Marie : “Gue pengen nolongin lo aja.
Firsya : “ Tapi kaan….”
Marie : “Udah ah gausah lebay. Oiya pa bambang ga bakalan masuk hari ini loh, cuman ada tugas yang harus dikerjain di LKS, sekarang mending lo ngerjain gih. Gue kekantin dulu, lo udah sarapan belumm? ”
Firsya : “Belum sih”
Marie : Yaudah biar sekalian gua bawain ntar. Kalo gitu gue ke kantin dulu oke?
Di sudut yang lain
Rachel, Shena, dan si kembar Bulan, Bintang sedang berbincang bincang.
Rachel : “Duh Shen, lo dari tadi Nyisiiiiiiirr mulu, Dandaaaaaan mulu. Empet gue liatnya”
Shena : “Biarin dong secara gue kan pengen terus menambah pesona gue, biar pangeran Fathan gue tergila gila dan ga pindah ke lain hati. Bener gak dayang dayangku?”
Bulan+Bintang:“That’s Right Princess” (Dengan nada yang sama)
Shena :”Cakep !” (Mengacungkan Jempolnya)
Rachel, tolong dong cermin gue”
Rachel :“Ok my princess, ini dia cermin ajaibnya” (Dengan nada yang sedikit mengejek)
Shena : “Wahai cermin ajaib, siapakah perempuan tercantik di dunia ini?”
Bulan+Bintang: “Princes Shena Carolina”
Shena : “Siapakah yang paling kuat di dunia ini?”
Bulan+Bintang: “Princes Shena Carolina”
Shena : “Siapakah yang paling hebat di dunia ini?
Bulan+Bintang: “Princes Shena Carolina”
Shena : “Siapakah yang paling pantas menjadi pacar My Baby Fathan?
Bulan+Bintang: “Princes Shena Carolina”
Rachel : “Siapakah yang paling pantas menikah dengan Budi Anduk?
Bulan+Bintang: “Princes Shena Carolina”
Rachel : (Tertawa)
Shena : “Apa? (Terkejut dan mengatakan dengan nada yang tinggi)
Bulan : Eh, maksud saya… yang pasti bukan anda Putri (dengan nada takut)
Bintang : “Eh iya maksud saya begitu”
Shena : “Huu dasar kalian, gue kan maunya juga sama My Baby Fathan, bukan Budy Anduk. Wahai cermin ajaib, kita cocok kan?”
Rachel : “Mohon maaf Princess Shena Carolina Atmajaya Sukma Permana yang paliiiiiiiiiiiiiiiiiing
Bintang : Cetar membahana badai mempesona halilintar memukau seluruh jagat raya perut bumi pun meledak melewati garis katulistiwa melayang di cakrawala bagaikan bulu mata princess… dan terpampang nyata
Rachel : Sepertinya anda kurang beruntung. Fathannya udah jadi punya orang lain tuuh. Coba lagi ya, jangan menyerah” (Nada meledek)
Shena : “Apa? Siapa yang lo maksud?”
Bulan+Bintang: “Apa? Siapa yang lo maksud?” (Mengulang perkataan Shena)
Rachel : “Firsya Khansa Aulia, dari kalangan bangsawan, berparas cantik, baik hati dan tidak sombong, rajin menabung, disayang orang tua, daaaaaaaann paliiiiing bijaksana”
Shena : “Benarkah itu cermin?”
Bulan+Bintang: “Benar putri”
Shena : “ Uuuukhh. Tidak bisa dibiarkan!”
Shena menghampiri Firsya
Firsya : (Sedang mengerjakan tugaas)
Shena : “Heh lo cewe tengil, bener lo jadian sama My Baby Fathan?”
Firsya : “Apaan sih?” (Tidak menggubris)
Shena : “Lo budek? Apa bego?
Firsya : “Terserah. Pllis deh Shen, gue lagi ga mau ribut, gue lagi ngerjain tugas.
Shena : “Sok sibuk banget sih lo ! Sini mana gue liat (mmengambil kertas yang di tulis Firsya)
Firsya : Shen, balikin shen. Jangan rusak tugas gue. Balikin sini. (Merebut)
Shena : Argh ! Penting buat gue? (merobek kertas itu).
Ups sory ga sengaja. Nih lo benerin aja sendiri nih.
Firsya : Lo ya, jahat banget sama gue, padahal gue gak pernah jahatin lo!
Shena : Pikir aja sendiri (acuh tak acuh).
Firsya meneteskan air mata
Shena : Uuuhhh nangiiss, cup cup cup. Sana gih bilang ke cowok lo! (Mengangkat dagu Firsya)
Rachel : “Wah gawat shen, gawat”
Lalu Marie pun datang dengan membawa makanan di tangannya. Ia kaget melihat Firsya menangis.
Marie : “Lepas! Waah nyari masalah lo sama gue, lo apain Firsya? Ha?!
Shena : Siapa juga yang nyari masalah sama lo? Gausah ikut campur, lo siapanya Firsya? Babunya?
Bulan : OMG , mau maunya ya lo di jadiin babu sama si Firsya.
Marie : Heh, ngomong di jaga dong,
Shena : “Kenapa? Gasuka? Emang bener kan lu babuna si Firsya, kemana mana lo ngintilin dia. Nah sekarang itu liat apa yang lo bawa? Makanan? Makanan buat si Tengil ini kan?
Bulan : “Tuh kan bener babu.
Bintang : “Atau kalo engga, jangann jangan lo suka ya sama si si Firsya, secara lo kan tomboy, ya jangan jangan lo jeruk makan jeruk *Upss*
Rachel : “Uuhh takuuuuttt (Mengejek)
Marie : “Kurang ajar ya lo pada, biar gue kasih pelajaran”
Firsya : “Udah udah cukup cukup. Biarin mereka
Marie : “Tapi mereka kurang ajar banget”
S+BB+R : “Wihhh marahh, Atuuutt yua ah cuuss. Hiii”
Shena : “Awas lo ya. Masalah kita belum selesai!”
Rachel : Makanya jangan nyari masalah sama shena, shena itu bisa ngelakuin hal yang lebih jahat lebih dari ini. Bahkan lebih dari yang lo pikirin.
0 komentar:
Posting Komentar