Translate

CERPEN KARENA SERING BERGADANG

Written By iqbal_editing on Senin, 27 Maret 2017 | 08.43

Judul Cerpen Karena Sering Begadang
Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Keluarga, Cerpen Lucu (Humor)
Lolos moderasi pada: 25 May 2014
Itulah sebabnya kenapa Tyo banyak dikenal oleh guru guru di sekolahnya, bukan karena prestasinya melainkan karena keburukan sifat Tyo yang selalu datang terlambat pergi ke sekolah, karena sering begadang nonton acara Televisi sampai pagi hari.
Jarum jam menunjukan pukul 07.00…
Tyo baru saja selesai mandi, dengan tergesa gesa Tyo menuju kamar untuk segera memakai seragam sekolah.
Otak Tyo mulai mengeras karena jarum jam yang terus berjalan. Padahal jam 07.20 harus sudah ada di sekolah, kalau telat bakalan ditutup gerbang sekolahnya, Artinya 20 menit lagi bel masuk sekolah dibunyikan. Padahal jarak rumah Tyo sampai ke sekolah 4 km dan butuh 15 menit untuk sampai ke sekolah.
Pukul 07.05 Tyo sudah siap untuk berangkat. Tanpa pikir panjang Tyo langsung mengambil sepeda kesayangannya sampai sampai Tyo lupa berpamitan dengan Emaknya.
“Tyo… tunggu dulu! ngapain kamu pakai seragam ini kan tanggal merah?!” Suara Emak menghentikan langkah Tyo
Tyo langsung berlari ke dalam rumah dan melihat kalender, “ooh.. Ternyata benar emang tanggal merah”
Tyo pun ngomong sama Emaknya dengan sedikit rasa malu “Iya Mak, sekarang tanggal merah”
“Mankannya jangan begadang aja! sampai-sampai sekarang gak tau kalau tanggal merah”
“Ah.. gak pa pa Mak, yang penting gak terlambat sekolah lagi dan gak kena hukuman” Bantah Tyo
“Tunjukan prestasimu jangan tunjukan mata lebammu itu, kapan kamu bisa mandiri?”
“Iya Mak Tyo ngerti”
Dan keesokan harinya, entah apa yang dipikirkan Tyo. Tyo lagi lagi bangun kesiangan.
“Aduuuh, Gaswat telat bangun lagi, Gara gara semalem nonton bola” sambil melihat ke arah jarum jam yang menunjukan pukul 06.50 itu. Tentu saja Tyo tergesa gesa lagi dan lansung ke kamar mandi. setelah selesai mandi Tyo memakai seragamnya dan tanpa sarapan, beranjak ke luar dari rumah untuk berangkat ke sekolahdan berpamitan pasa Emaknya yang sedang duduk di depan rumah.
“Mak… Tyo berangkat sekolah dulu”
“Jam berapa ini kok baru bangun?”
“Maaf Mak, Tyo telat bangun”
“Ya, Ampyuuun Tyo kamu telat bangun lagi? mulai besok gak ada Tv Tvan, Tvnya Mau emak jual!”
“Lho tapi Mak?”
“Gak usah tapi tapian, cepet berangkat nanti kamu tambah telat, ini uang jajan buat kamu”
“Iya deh, makasih Mak! Tyo berangkat dulu” Jawab Tyo
“Ya sudah, Hati hati di jalan! jangan ngebut”
“Iya” Ucap Tyo sambil mencium tangan Emaknya
Tyo segera mengayuh sepedanya dengan lincah, 1 menit, 3 menit, 7 menit telah dilaluinya. Di tengah perjalanan Tyo bingung kenapa Dia dilihat banyak orang dengan tertawaan kecil
“Ahh Biarin aja, mungkin karena kegantengan ini yang membuat mereka semua melihat Tyo” Keluh Tyo dalam hati.
Entah kenapa, sepeda Tyo rasanya berat sekali semakin Tyo kayuh semakin malah semakin berat saja. Dan Tyo terkejut karena tiba tiba ban sepedanya bocor. Tyo bingung bukan main keringat dingin mulai bercucuran. Tidak biasanya sepeda tyo seperti ini. Kali ini benar benar tidak bisa diajak kompromi. Sementara Tyo menuntun sepedanya jarum jam terus menunjukan pukul 07.15…
Jantung Tyo berdebar lebih cepat. Tyo mulai lemas karena usahanya berangkat ke sekolah akan telat lagi.
Tyo menengok ke kanan dan ke kiri berharap ada bengkel sepeda. pucuk dicinta ulam pun tak tiba, sepertinya hari ini Tyo akan terlambat sekolah lagi dan bakalan dihukum nyapu halaman sekolah. sama sekali gak ada bengkel.
Akhirnya, Tyo menitipkan sepedanya di warung pecel yang tidak jauh dari rumahnya.
Tyo mulai berjalan menuju sekolah. Tyo hanya bisa pasrah jika nanti harus dihukum dan ditegur oleh banyak guru.
oh. Tidak bisa!! Tyo benar benar tidak bisa membayangkannya
No.. No.. No
Pikiran Tyo mulai kacau tak karuan
“Aduuh, kenapa tidak ada satu pun teman yang lewat ya? kalu ada kan Tyo bakalan nebeng” Desah Tyo yang masih melangkahkan kakinya
Kali ini Tyo lebih memperceoat langkahnya. Setidaknya, Tyo tidak boleh telat lama lama. Semakin cepat, cepat, dan bertambah cepat. kira kira sudah 10 menit lamanya Tyo berjalan
Akhirnya Tyo sampai di gerbang sekolah, dihentikannya langkah Tyo dan sekolah itu dilihatnya. Ia sedikit heran, kenapa tidak ada satu pun orang yang lalu lalang di dalam sekolah nya
“Apa Tyo sedang berhalusinasi?! kenapa sekolah itu begitu sepi?” pikir Tyo dengan masih berdiri di depan gerbang, Tiba tiba Tyo dikejutkan oleh suara yang tidak asing lagi baginya, ternyata itu suara Pak Man si penjaga toko yang agak judes itu. “ada apa lihat lihat?” tanya si penjaga sekolah
“Pak, tolong bukain gerbangnya, Tyo telat lagi”
“Telat apanya?! ini kan hari minggu?!”
“Haa, Tyo kaget dan langsung melihat kalender yang ada di HandPhonenya, ternyata memang benar ini hari minggu” Keluh Tyo dalam hati
“Ooh… iya Pak ini hari minggu, maaf Tyo lupa, Permisi”
“iya,” jawab penjaga sekolah yang sedikit kesal itu
Huuh, Tyo bisa bernafas lega karena tidak jadi dihukum oleh guru guru tapi Tyo tetap merasa malu itu karena memang kesalahannya sendiri. lalu Tyo mengambil lagi sepeda yang dia titipkan di warung pecel dan dituntunnya karena masih bocor. Di dalam perjalanan Tyo pun sadar mungkin orang orang yang menertawakannya itu itu karena sekarang hari minggu kok pakai seragam sekolah bukan karena kegantengannya. “Tapi kenapa Emak tidak ngasih tau ya kalau ini hari minggu?” Gumam Tyo dalam hati
Sesampainya di rumah dengan sedikit kesal Tyo berbincang dengan emaknya
“Mak… kenapa gak bilang kalau ini hari minggu?”
“Emak emang sengaja Tyo, itulah sebabnya kenapa emak gak bolehin kamu sering begadang, kasihan kan otak kamu dia juga perlu istirahat, dan efeknya kamu sering lupa” Jawab Emak
“iya Mak, Tyo ngerti memang benar lagunya bang haji RHOMA IMARA, begadang jangan begadang kalau tiada artinya”
“RHOMA IRAMA! RHOMA IRAMA! tuh kan kamu lupa lagi?!”
“Enggak kok Mak, Tyo cuma bercanda hehehe ”
“oh, ya udah kan tadi pagi kamu belum sarapan, MAKAN DULU SANAH!”
“Ahh, si Emak juga korban Tv yaa!!”
“Sedikit, hahaha” Tyo dan emak tertawa bersama
Dan sejak saat itu Tyo tidak lagi begadang nonton Tv, karena Tvnya dijual sama Emaknya. Tyo nurut aja, mungkin itu memang jalan terbaik untuknya.
Keesokan harinya Tyo tidak lagi bangu kesiangan, tyo sekarang menjadi anak yang rajin meskipun kadang kadang nyuri waktu buat maen Layangan.
KETIKA TUHAN MEMBERIKAN SEBUAH KEBERUNTUNGAN, DISAAT ITULAH KITA DIHARUSKAN UNTUK MEMPERBAIKI DIRI!!
TAMAT
Cerpen Karangan: Septian Joko Sulistyo
Twitter: @septianjoko

0 komentar:

Posting Komentar

 
berita unik