Metode 3 dari 4: Menentukan Karakter
-
1Ciptakan makhluk bukan manusia. Jika Anda ingin menjadikan dunia fantasi terasa nyata, sertakan beberapa karakter bukan manusia. Salah satu bagian yang membuat dunia fantasi sangat menarik adalah perwujudan makhluk mistis ke alam nyata. Akan tetapi, pastikan makhluk-makhluk tersebut terkesan realistis.
- Anda dapat menggunakan makhluk mistis yang sudah dikenal, seperti vampir atau putri duyung. Namun, pastikan Anda menetapkan peraturan untuk makhluk-makhluk tersebut sebagai variasi makhluk mistis yang biasanya. Contoh, dalam Twilight, vampir bisa memilih untuk tidak memakan manusia dan tubuhnya berkilau jika terkena sinar matahari. Akan tetapi, dalam Buffy, mayoritas vampir tidak dapat mengontrol kecenderungan pada kejahatan dan akan mati jika terkena sinar matahari. Jika Anda menulis vampir dalam cerita, tentukan bagaimana elemen-elemennya.
- Bebaskan kreativitas Anda untuk menciptakan makhluk baru. Akan tetapi, hati-hati. Jangan menggabungkan terlalu banyak makhluk atau hewan mistis yang berbeda-beda. Pilihlah satu karakter dengan beberapa ciri khas dan kekuatan. Misalnya, vampir-duyung-unicorn yang menyemburkan nafas api, dapat meramal masa depan, dan hidup di bawah air mungkin terlalu berlebihan. Lebih baik Anda menciptakan kuda bersayap yang bisa terbang dan berkomunikasi dengan pemiliknya melalui telepati.[9]
-
2Pertimbangkan motivasi karakter. Ketika menulis karakter cerita fantasi, Anda dapat mengikuti peraturan penceritaan mendasar. Semua karakter harus memiliki motivasi.
- Semua karakter harus memiliki kelemahan atau kekuatan yang berkaitan dengan motivasi utama mereka. Tanyakan apa yang diinginkan karakter Anda. Misalnya, seorang karakter bernama Ramona ditinggalkan oleh ibunya. Satu-satunya yang ia inginkan di dunia ini adalah keluarga sendiri. Ia cenderung cemburu berlebihan dan menempel pada teman-temannya, itu adalah kelemahan, tetapi dapat dimengerti mengingat latar belakangnya yang ditinggalkan.[10]
- Pastikan tindakan karakter dapat dipercaya dalam konteks cerita. Misalnya, Ramona berasal dari kelas pemburu/pemulung, tetapi menunjukkan kemampuan berbicara dengan orang mati. Dia mungkin memiliki pengetahuan khusus tentang teknik berburu kuno yang dipelajari dari kerabatnya yang telah lama tiada, dan kemampuannya itu akan membantu karakter lain saat krisis.[11]
-
3Tentukan siapa tokoh utamanya. Hampir semua cerita fantasi memiliki tokoh utama atau pahlawan. Satu karakter dengan kekuatan unik dan tekad akan membantu menggerakkan plot ke depan. Karakter tersebut akan melawan antagonis utama dan menyelesaikan konflik sentral. Tentukan siapa yang menjadi tokoh utama atau pahlawan sebelum mulai menulis cerita.
- Biasanya, tokoh utama tidak menyadari bahwa ia spesial. Luke Skywalker tidak menyadari bahwa ia dapat menggunakan force sampai bertemu Obi Wan Kenobi. Harry Potter tidak tahu bahwa ia adalah penyihir sampai diberi tahu oleh Hagrid. Cobalah memilih karakter biasa sebagai tokoh utama. Audiens akan mudah terhubung dengan karakter yang tampak seperti manusia normal kebanyakan.[12]
- Akan tetapi, usahakan mencari cara untuk mengisyaratkan bahwa tokoh utama itu penting. Ini biasanya dapat dicapai dengan mengisahkan cerita dari sudut pandang si tokoh utama. Kembali pada contoh sebelumnya, jika Ramona akan menjadi tokoh utama cerita, cobalah mengisahkan atau membingkai cerita dari sudut pandangnya.[13]
-
4Pertimbangkan mentor. Banyak cerita fantasi menampilkan seorang mentor. Seperti disebutkan di atas, Obi-Wan berperan sebagai mentor untuk Luke Skywalker dalam Star Wars. Harry Potter memiliki beberapa mentor, seperti Hagrid dan Dumbledore, yang membantu memperkenalkannya kepada dunia sihir. Mentor dapat membantu melancarkan alur cerita fantasi.
- Secara tradisional, mentor adalah seseorang yang lebih tua dari tokoh utama. Mentor umumnya mengetahui peraturan dan konvensi masyarakat yang didiami tokoh utama. Mentor biasanya sudah tahu bahwa tokoh utama tersebut spesial atau unik.[14]
- Memperkenalkan mentor adalah teknik penceritaan yang baik. Melalui mentor, Anda dapat menjelaskan konvensi dunia dengan cara yang tidak terasa canggung atau bersifat eksposisi. Pikirkan betapa canggung Star Wars jadinya jika Luke menjelaskan tentang force secara langsung kepada audiens. Melalui penjelasan Obi-Wan, force dapat diuraikan secara halus. Ia memperkenalkan konsep force kepada Luke pertama kali, sekaligus kepada audiens.
-
5Ciptakan penjahat yang selalu diingat. Penjahat adalah elemen penting dalam cerita fantasi. Tokoh utama harus memiliki antagonis utama yang harus dilawan dalam cerita. Curahkan waktu untuk mengembangkan tokoh penjahat yang meyakinkan.
- Motivasi penjahat harus jelas. Kebanyakan tokoh jahat menginginkan kekuasaan. Akan tetapi, menginginkan kekuasaan hanya demi kekuasaan semata akan terasa membosankan. Pikirkan Scar dalam Lion King. Ya, ia ingin menguasai kerajaan, tetapi ia merasa tidak layak bila dibandingkan dengan saudaranya. Persaingan antarsaudara memicu tindakan serta hasratnya akan kekuasaan. Pikirkan motivasi penjahat dengan lebih mendalam.[15]
- Usahakan berempati ketika menulis tentang penjahat. Audiens akan lebih tergerak oleh keadaan penjahat jika mereka merasa dapat memahaminya. Misalnya, berikan latar belakang tragis pada si penjahat. Ini dapat membantu menjelaskan mengapa ia berubah menjadi jahat.[16]
- Ciptakan tampilan visual menarik untuk penjahat. Usahakan melukiskan sesuatu yang menyeramkan. Pikirkan betapa menakutkannya penggambaran Voldemort, dengan hidung dan mata yang hanya berupa celah. Ingatlah mimpi buruk Anda yang paling menakutkan dan ambil penggambaran dari sana.
metode 4 dari 4: Menulis Cerita
-
1Buatlah garis besar cerita. Karena cerita fantasi melibatkan banyak peristiwa rumit, garis besar akan sangat membantu. Sebelum menulis cerita, buatlah draf garis besar terlebih dahulu.
- Anda dapat membuat garis besar dengan tajuk dan subtajuk. Tajuk biasanya ditandai dengan angka romawi, sementara subtajuk ditandai dengan huruf kecil atau angka. Misalnya, , "I. Memperkenalkan Ramona, a. Ramona sedang bekerja di ladang. b. Dia diganggu oleh arwah bibinya."
- Pikirkan struktur cerita mendasar. Cerita Anda harus memiliki awal untuk memperkenalkan para karakter dan dunia. Kemudian, harus ada titik balik yang menandai perubahan tindakan karakter. Di dalam cerita harus ada peningkatan aksi yang berpuncak pada momen klimaks saat konflik diatasi. Dari situ, cerita harus bergerak ke pemecahan.
-
2Perkenalkan masalah sentral. Anda harus memperkenalkan masalah sentral dari awal cerita. Pikirkan situasi yang membuat tokoh utama tiba-tiba dipaksa bertindak dan mengantarnya menjadi pahlawan. Katniss Everdeen menawarkan diri sebagai peserta Hunger Games. Buffy Summers menyadari bahwa ia harus menerima tugas sebagai pembasmi ketika teman-temannya diserang vampir. Harus ada peristiwa yang terjadi, di awal, yang mendorong tokoh utama bertindak.
- Jika ada mentor, biasanya kedatangan mentor yang menandai awal cerita. Misalnya, Harry Potter menyadari bahwa ia adalah seorang penyihir ketika Hagrid muncul di pondok bibi dan pamannya. Memperkenalkan mentor si tokoh secara kreatif bisa berperan sebagai titik balik cerita.[17]
- Dalam banyak cerita fantasi, titik baliknya adalah ketika tokoh utama meninggalkan rumah. Mungkin si tokoh utama harus pergi ke suatu tempat. Misalnya, Ramona bisa saja menerima kabar bahwa ibunya yang tinggal di negara lain sedang sakit. Ia harus bepergian menyeberangi gurun dan menyelundupkan obat yang terlarang di negara ibunya.[18]
-
3Kembangkan kisah si tokoh utama. Setiap peristiwa dalam cerita harus membantu pengembangan tokoh utama. Kekuatan, keterampilan, dan bakat khusus tokoh utama harus diuji pada setiap peristiwa dan konflik.
- Perhatikan bagaimana ini terjadi dalam cerita fantasi favorit Anda. Cobaan dan penderitaan apa yang dihadapi Harry Potter sehingga ia menerima takdir sebagai anak laki-laki yang bertahan hidup? Apa yang membuat Katniss menerima bahwa ia harus memimpin revolusi?
- Harus ada banyak konflik kecil yang mengarah pada klimaks, masing-masing konflik menguji kekuatan karakter dan membantunya menggunakan keterampilan dan kekuatan. Misalnya, Ramona harus menghadapi penyelundup lain yang berusaha mencuri obatnya. Ia dapat mengelabui penyelundup tersebut dengan bantuan hantu nakal dan kemudian melanjutkan perjalanan.[19]
- Konflik-konflik kecil harus membangun klimaks utama. Tokoh harus menghadapi penjahat dan berhasil atau gagal, dengan keterampilan yang telah dikembangkan selama proses dalam cerita.
-
4Pilihlah akhir yang pantas. Setelah tokoh menghadapi klimaks cerita, pilihlah akhir yang pantas. Cara Anda memilih akhir cerita bergantung pada ke mana Anda ingin melanjutkan.
- Cerita fantasi bisa berakhir bahagia atau sedih. Anda dapat mengakhiri cerita dengan konflik yang tidak terselesaikan atau tokoh utama kehilangan sesuatu atau seseorang. Anda juga dapat mengakhiri dengan kemenangan separuh. Sebagian penjahat telah dikalahkan, tetapi masih ada konflik yang belum diselesaikan. Akhir seperti ini akan berguna jika Anda ingin menulis sekuel. Akan ada tantangan yang harus dihadapi tokoh utama di cerita selanjutnya.
- Jika Anda tidak berencana menulis sekuel, Anda tetap dapat mengakhiri cerita dengan kesedihan. Akan tetapi, harap diingat bahwa audiens biasanya menginginkan kemenangan dalam cerita fantasi. Akhir yang tidak bahagia mungkin tidak akan diterima dengan baik.
- Cobalah menyatukan ikatan emosi yang terputus. Seorang karakter harus mempelajari sesuatu dalam perjalanannya. Misalnya, Ramona terhubung kembali dengan ibunya, beberapa masalah masa lalunya yang ditinggalkan telah melemah. Audiens ingin melihat karakter berkembang secara emosional selama cerita.
Tips
- Bacalah banyak cerita fantasi sambil menulis. Cara terbaik untuk memperbaiki tulisan adalah dengan membaca. Mintalah saran novel fantasi kepada pustakawan.
-
Tips
- Bacalah banyak cerita fantasi sambil menulis. Cara terbaik untuk memperbaiki tulisan adalah dengan membaca. Mintalah saran novel fantasi kepada pustakawan.
0 komentar:
Posting Komentar