cerita Pendek : Kesehatan Gigi dan Mulut Anak
Cerita ini berlatar belakang tentang aktifitas belajar mengajar di
taman kanak kanak harapan mulia yang berlangsung sangat tertib. Sella
merupakan salah satu murid kelas B di TK harapan mulia yang suka
menyanyi dan menggambar. Sella sangat senang sekali mengikuti pelajaran
di kelas bersama sahabatnya yaitu Gisell. Sella dan Gisell antusias
sekali ketika mendapat pelajaran menggambar dan menyanyi di sekolah
karena pelajaran tersebut adalah pelajaran favorit mereka.
Pada saat bel istirahat berbunyi Sela menuju kantin untuk membeli jajanan kue dan permen kesukaannya . Sella sangat menyukai jajanan yang manis-manis seperti permen, coklat, dan lain-lain. Berbeda halnya dengan Gisell, ia tidak membeli jajanan disekolah dikarenakan telah membawa bekal dari rumah. Ibunya selalu menyiapkan bekal dengan makanan yang sangat enak dan bergizi untuknya.
Keesokan harinya, Sella datang kesekolah tidak seperti biasanya. Sella mengalami sakit gigi yaitu dengan ditandai ukuran pipi Sella yang membesar. Dan saat itu pula teman2 sebaya dari Sela dan Gisel menertawakan bentuk wajah yang berubah dari Sella. Pada akhirnya Gisell mengajak bermain Sella namun ia menggelengkan kepala dan merintih kesakitan sambil memegangi pipinya yang juga menahan malu ejekan teman2nya. Datanglah Ibu Rima yang merupakan guru di TK Harapan Mulia untuk menenangkan Sella yang sedang merintih keras. Ibu Rima mengantar Sella pulang menuju rumahnya agar segera diperiksakan ke dokter gigi.
Sella bersama dengan ibunya menuju ke dokter gigi untuk memeriksakan giginya. Dokter memeriksa gigi Sella dengan penuh teliti. Setelah diperiksa oleh dokter gigi ternyata terdapat lubang pada gigi Sella. Hal itu dikarenakan Sella suka makan – makanan seperti permen dan coklat tapi Sella malas untuk menggosok giginya. Dokter gigi menjelaskan kepada Sella kapan saja sikat gigi dilakukan dan bagaimana cara menggosok gigi yang benar selain itu pula menjelakan bagaimana kuman kuman merusak gigi ketika malas menggosok giginya.
Setelah kejadian tersebut Sella menjadi rajin menggosok gigi ketika setelah makan dan sebelum tidur karena ia tidak ingin lagi merasakan sakit gigi lagi. Kini Sella memiliki gigi yang sehat, bersih dan kuat dan dapat bermain dengan sahabatnya yaitu Gisell dengan suka ria.
Pada saat bel istirahat berbunyi Sela menuju kantin untuk membeli jajanan kue dan permen kesukaannya . Sella sangat menyukai jajanan yang manis-manis seperti permen, coklat, dan lain-lain. Berbeda halnya dengan Gisell, ia tidak membeli jajanan disekolah dikarenakan telah membawa bekal dari rumah. Ibunya selalu menyiapkan bekal dengan makanan yang sangat enak dan bergizi untuknya.
Keesokan harinya, Sella datang kesekolah tidak seperti biasanya. Sella mengalami sakit gigi yaitu dengan ditandai ukuran pipi Sella yang membesar. Dan saat itu pula teman2 sebaya dari Sela dan Gisel menertawakan bentuk wajah yang berubah dari Sella. Pada akhirnya Gisell mengajak bermain Sella namun ia menggelengkan kepala dan merintih kesakitan sambil memegangi pipinya yang juga menahan malu ejekan teman2nya. Datanglah Ibu Rima yang merupakan guru di TK Harapan Mulia untuk menenangkan Sella yang sedang merintih keras. Ibu Rima mengantar Sella pulang menuju rumahnya agar segera diperiksakan ke dokter gigi.
Sella bersama dengan ibunya menuju ke dokter gigi untuk memeriksakan giginya. Dokter memeriksa gigi Sella dengan penuh teliti. Setelah diperiksa oleh dokter gigi ternyata terdapat lubang pada gigi Sella. Hal itu dikarenakan Sella suka makan – makanan seperti permen dan coklat tapi Sella malas untuk menggosok giginya. Dokter gigi menjelaskan kepada Sella kapan saja sikat gigi dilakukan dan bagaimana cara menggosok gigi yang benar selain itu pula menjelakan bagaimana kuman kuman merusak gigi ketika malas menggosok giginya.
Setelah kejadian tersebut Sella menjadi rajin menggosok gigi ketika setelah makan dan sebelum tidur karena ia tidak ingin lagi merasakan sakit gigi lagi. Kini Sella memiliki gigi yang sehat, bersih dan kuat dan dapat bermain dengan sahabatnya yaitu Gisell dengan suka ria.
0 komentar:
Posting Komentar