Translate

trik membuat cerita fantasi bagian 1 membuat latar dan peraturan sendiri

Written By iqbal_editing on Kamis, 24 November 2016 | 22.58

Metode 1 dari 4: Menetapkan Latar

  1. 1
    Kembangkan ide. Cerita fantasi biasanya terjadi di dunia atau alam fiksi. Jika Anda ingin menulis cerita fantasi, Anda akan menciptakan dunia untuk pembaca yang sedikit berbeda dengan dunia kita saat ini. Untuk mulai menulis cerita fantasi, cobalah melahirkan ide seru untuk latarnya.
    • Penulis cerita fantasi mendapatkan ide dari mana saja. Mungkin suatu kali Anda melihat artikel di National Geographic tentang daerah gurun yang melahirkan ide tentang planet fantasi. Mungkin Anda sedang berjalan-jalan di hutan dan melihat pohon yang tampak tidak biasa dan mendapatkan ide dari sana. Mengekspos diri pada latar yang tidak biasa atau tidak disangka-sangka dapat membantu memicu imajinasi.[1]
    • Baca juga cerita fantasi lain dan perhatikan latarnya. Misalnya, apa yang membedakan Narnia dengan dunia nyata? Apa yang membuat Hogwarts berbeda dari sekolah biasa? Apa yang terasa nyata dan unik dari latar-latar fantasi tersebut?
    • Tulis semua ide yang Anda dapat. Siapkan buku catatan untuk menulis ide tentang pemandangan, tempat tinggal, dan cuaca di dalam dunia imajinasi Anda. Anda akan heran ketika menyadari betapa cepat semuanya bermunculan dan bahwa dunia fantasi tersebut terasa nyata ketika Anda mulai mencatat proses penciptaannya.

  2. Gambarkan dunia ciptaan Anda. Seperti apa suasana dan keadaan di dunia fantasi Anda? Jika ingin cerita terasa realistis, Anda harus memiliki visi jelas mengenai dunianya. Cobalah membuat deskripsi mendetail tentang planet, desa, kota, atau alam yang menjadi latar cerita Anda.
    • Anda dapat berlatih penulisan deskriptif dengan menggambarkan pemandangan nyata terlebih dahulu. Misalnya, carilah tempat di luar ruangan dan tulis semua yang Anda lihat menggunakan bahasa deskriptif. Libatkan semua indra Anda. Seperti apa aromanya, rasanya, kelihatannya, dan sebagainya?
    • Kemudian, cobalah menggunakan semua indra Anda untuk menggambarkan dunia fantasi yang Anda ciptakan. Tanaman seperti apa yang ada di sana? Binatang seperti apa yang menghuni dunia tersebut? Warnanya? Aromanya? Bagaimana cuacanya? Suara apa yang terdengar di udara? Anda bebas menulis deskripsi panjang dan mendetail tentang dunia fantasi.
  3. 3
    Gambarlah peta, jika peta tersebut dapat membantu. Banyak penulis terkenal menyertakan peta dunia fantasi dalam karya mereka. Misalnya, JRR Tolkien menyertakan peta bumi tengah dalam bukunya. Jika Anda memiliki bakat artistik, cobalah menggambar peta dunia fantasi Anda di atas selembar kertas.
    • Gambarlah bentuk kasar dunia Anda. Contohnya, jika Anda menulis cerita fantasi yang berlatar pulau terpencil, Anda bisa membuat pulau tersebut berbentuk seperti hati.
    • Pilihlah unsur-unsur yang menonjol. Gambarlah rangkaian pohon untuk merepresentasikan hutan gelap yang misterius. Gambarlah bintang untuk merepresentasikan setiap ibu kota. Gambarlah riak air untuk mengindikasikan sungai, kali, dan laut.
    • Jika Anda sudah mulai memikirkan sejarah dunia tersebut, sertakan sejarah tersebut dalam peta. Jika Anda tahu tempat kematian kaisar terakhir kerajaan, tandai di peta. Jika Anda memiliki gagasan di mana tokoh utama melihat penampakan almarhumah neneknya, tandai di peta.
  4. 4
    Tetapkan lokasinya. Di mana lokasi cerita Anda? Beberapa cerita mengambil tempat di dunia dalam dunia kita sendiri. Misalnya, seri Harry Potter menampilkan dunia tersembunyi di dalam negara Inggris modern. Akan tetapi, The Lord of the Rings berlatarkan dunianya sendiri yang disebut Bumi Tengah.
    • Ada keuntungan tertentu jika Anda menciptakan dunia atau alam yang sama sekali baru. Misalnya, Anda tidak akan terikat oleh hukum aturan di dunia nyata. Anda memiliki kendali kreatif sepenuhnya akan dunia Anda sendiri dan dapat menciptakan latar apa pun yang Anda pilih.
    • Akan tetapi, menciptakan dunia baru sepenuhnya memiliki kekurangan tersendiri. Anda tidak bisa mengandalkan apa pun. Anda harus menggambarkan pemandangan baru, makhluk baru, aturan realitas baru, dan sebagainya. Walaupun menciptakan dunia baru artinya Anda bebas berkreasi, ini juga bisa menjadi momok. Jika Anda melandaskan latar di dunia nyata, Anda memiliki dasar saat berkarya.
  5. 5
    Tentukan kerangka waktunya. Dunia fantasi harus didasarkan pada periode waktu tertentu. Beberapa dunia fantasi ada di masa depan sehingga akan ada kemajuan teknologi. Akan tetapi, jika Anda menulis cerita dengan masyarakat yang lebih primitif, orang-orangnya tidak akan memiliki teknologi modern. Pertimbangkan kerangka waktu ketika Anda menetapkan latar.
    • Lakukan riset. Riset dapat membantu melahirkan gagasan tentang teknologi di dalam cerita fantasi. Misalnya, jika Anda ingin melibatkan obat yang menghalangi penuaan dalam cerita, bacalah artikel tentang proses penuaan. Pahami bagaimana dan mengapa penuaan terjadi sehingga Anda dapat melukiskan bagaimana penuaan dapat ditunda atau dihentikan dalam kesan yang terasa realistis.[2]
    • Jika Anda ingin menulis cerita yang terjadi di dunia kuno, lakukan riset tentang cara hidup budaya masa lalu. Mungkin semua orang di dalam cerita Anda bepergian dengan kuda dan kereta kuda. Bacalah tentang dasar-dasar perawatan kuda dan pemeliharaan kereta kuda. Anda harus dapat menemukan dokumen sejarah tentang bepergian menggunakan kuda di internet atau perpustakaan.[3]
    • Pikirkan juga implikasi etik tentang teknologi. Misalnya, kembali pada contoh tentang penuaan tadi. Bagaimana masyarakat bisa berubah jika orang-orangnya tiba-tiba tidak bisa tua? Apakah ada kemungkinan penentangan pada gagasan menghentikan proses penuaan? Seperti apa kira-kira respons publik?
    •  
    • 2.membuat peraturan
      1.Ciptakan konvensi sosial. Jika Anda menciptakan dunia sendiri, pertimbangkan kelas dan konvensi sosial, sehingga dunia Anda terasa lebih realistis. Ajukan pertanyaan-pertanyaan penting untuk dijawab. Apakah ada sistem kelas yang jelas di dunia tersebut? Seperti apa adat dan ritual yang umum di sana?
      • Banyak penulis fantasi mendasarkan konvensi sosial pada aspek dunia nyata. Misalnya, sebagian besar masyarakat memiliki ritual seperti ulang tahun, pernikahan, pemakaman, dan perayaan hari besar. Cobalah memikirkan ritual semacamnya untuk dunia Anda sendiri. Bagaimana karakter dalam cerita Anda merayakan pertambahan usia? Bagaimana mereka memperingati kematian?[4]
      • Melakukan riset tentang budaya lain adalah salah satu cara untuk melahirkan ide. Banyak penulis fantasi meminjam ide dari budaya yang lebih tua atau budaya lain. Lakukan riset mengenai ritual dari budaya kuno atau budaya asing untuk membantu mendapatkan ide.
    • 2
      Ciptakan kelas-kelas sosial. Banyak konflik dalam cerita fantasi dipicu oleh pemisahan kelas. Dalam Hunger Games, misalnya, sistem kelas atas dan kelas bawah dipisahkan dengan jelas hingga mengakibatkan revolusi. Bagaimana pemisahan kelas di dunia Anda? Apakah ada pembagian ketat antara kaum kaya dan kaum miskin?
      • Tulis apa saja kelas sosial yang Anda ciptakan. Misalnya, masyarakat terbagi ke dalam sistem kasta dengan tujuh kelas. Tuliskan semua kelas tersebut.
      • Tuliskan bagaimana perbedaan adat dan pekerjaan di antara tiap kelas. Misalnya, orang-orang di kelas bawah berprofesi sebagai pemburu/pemulung sementara orang-orang di kelas atas adalah bangsawan dan tidak harus bekerja.
    • 3
      Tentukan bagaimana kerja unsur supernatural. Unsur supernatural adalah kunci pada kebanyakan cerita fantasi. Mungkin di dalam dunia fantasi Anda sihir adalah bagian yang lazim. Mungkin hantu itu nyata dan dapat berinteraksi dengan manusia. Jika Anda menyertakan supernatural, Anda harus menentukan peraturan seperti cara kerja unsur supernatural tersebut di dalam dunia Anda.
      • Tentukan dari mana unsur supernatural itu berasal. Apakah asalnya dari dewa atau dewi? Apakah kekuatan sihir adalah bagian alami dari dunia tersebut? Apakah Anda dapat memperoleh kekuatan khusus melalui ritual tertentu?[5]
      • Bagaimana pengaruh unsur supernatural terhadap cerita? Misalnya, jika karakter Anda dapat berbicara dengan hantu, apakah kemampuannya itu telah diketahui umum atau merupakan rahasia? Dalam dunia fantasi tersebut, apakah cenayang memiliki tempat khusus dalam masyarakat?[6]
    • 4
      Buatlah ketentuan tentang senjata dan benda-benda supernatural. Cerita fantasi biasanya melibatkan persenjataan canggih atau benda supernatural. Jika Anda memutuskan untuk menyertakan hal-hal seperti itu ke dalam cerita, pastikan Anda memahami cara kerjanya. Misalnya, dalam Harry Potter, tongkat sihir yang memilih penyihir. Ini merupakan semacam peraturan yang harus ditentukan jika Anda ingin cerita terasa meyakinkan.
      • Jika si karakter bertarung menggunakan senjata model tertentu, lakukan riset. Misalnya, jika karakter utama adalah pemanah, Anda harus mengetahui sedikit tentang panahan. Bacalah informasi tentang panahan sehingga Anda mengetahui cara mengoperasikan anak panah dan busur. Ini akan membuat cerita lebih realistis.[7]
      • Jika ada benda supernatural, ketahui cara kerjanya. Misalnya, dalam Harry Potter, batu bertuah dapat membangkitkan orang mati. Anda harus memutarnya di tangan sebanyak tiga kali sambil memikirkan kerabat yang meninggal. Jika Anda menyertakan benda supernatural dalam cerita, ketahui cara kerjanya.
    • 5
      Patuhilah peraturan Anda sendiri. Anda harus konsisten ketika membuat peraturan tentang dunia fantasi. Pembaca akan frustrasi jika peraturan dapat dibengkokkan menurut situasi atau konflik. Begitu Anda menetapkan satu peraturan, jangan mengubahnya lagi.
      • Perhatikan detail. Jika Anda menciptakan dunia fiksi, mungkin Anda harus mematuhi banyak peraturan baru. Catatlah semua peraturan yang telah Anda tetapkan sambil menulis cerita. Ini untuk menghindari pelanggaran tanpa sengaja di tengah jalan. Misalnya, jika si karakter hanya dapat berinteraksi dengan arwah leluhurnya saat bulan purnama, Anda tentu tidak ingin menggambarkan "bulan sabit" menyinari wajah arwah Eyang Dirgo.[8]
      • Peraturan tidak boleh dilanggar supaya cocok dengan jalan cerita, walaupun itu berarti akan ada konflik atau tragedi yang tidak dapat dihindari. Misalnya, dalam acara TV populer Buffy the Vampire Slayer, karakternya hanya dapat membangkitkan seseorang dari kematian bila orang tersebut mati karena penyebab supernatural. Oleh karena itu, ketika Tara mati karena peluru tersasar, Willow tidak dapat menyelamatkannya. Tragis, memang, tetapi mengikuti peraturan yang ditetapkan cerita tersebut. Ini membuat dunia fantasi dalam film serial itu terasa meyakinkan.
    •  

0 komentar:

Posting Komentar

 
berita unik