Thriller
atau cerita getaran dalam bahasa Inggris adalah sebuah
tipe literatur, film dan televisi yang memiliki banyak sub-tipe di
dalamnya. Kata tersebut berasal dari kata bahasa Inggris yang dapat
diartikan secara bebas sebagai “petualangan yang mendebarkan”. Tipe alur
ceritanya biasanya berupa para jagoan yang berpacu dengan waktu, penuh
aksi menantang, dan mendapatkan berbagai bantuan yang kebetulan sangat
dibutuhkan yang harus menggagalkan rencana-rencana kejam para penjahat
yang lebih kuat dan lebih lengkap persenjataannya. (Pusat Bahasa
Diknas- Glosarium)
Gimana cara nulis cerita thriller? Simak ya, aku mau bagi-bagi tips cara nulis cerita thriller ala Erlinda Jilly Madhan.
1. Suplai Semangatmu
Terkadang
ada keinginan untuk menulis tapi inspirasi lagi main petak umpet, atau
inspirasi sedang merayu-rayu untuk segera diciptakan menjadi sebuah
karya, eh semangat menulisnya malah kabur entah kemana. Sekarang, ayo
suplai semangatmu! Ingat lho, penulis thriller adalah penulis yang
mempunyai jiwa energik untuk memecahkan sesuatu misteri dan menyukai
tantangan dalam bentuk apapun. Mulailah dengan membayangkan seseorang
yang merasa puas setelah selesai membaca karyamu. Dengan niat yang
mulia itu, maka karyamu akan terasa bermakna.
2. Mulai memilih
Tentukan
jenis thriller yang menurut kita menarik untuk dipecahkan misterinya.
Berikut saya kutip beberapa jenis cerita thriller dari :
Thriller dapat meliputi sub-tipe berikut ini (yang bisa meliputi elemen dari tipe cerita lainnya :)
- Action Thriller - karya tipe ini seringkali berupa situasi berpacu dengan waktu, menampilkan banyak adegan kekerasan dan seorang tokoh antagonis yang jelas. Film-film tipe ini menggunakan banyak senjata, ledakan dan perlengkapan yang sangat banyak untuk merekam adegan-adegannya. Film-film ini seringkali memiliki elemen film misteri dan film kriminal, tapi elemen-elemen ini tidak ditonjolkan. Contoh-contoh paling jelas untuk tipe ini adalah film-film James Bond, The Transporter, dan novel/film Jason Bourne (Bourne Identity, Bourne Supremacy, Bourne Ultimatum).
- Conspiracy Thriller - karya tipe ini menampilkan seorang jagoan yang menghadapi sebuah kelompok musuh yang berkuasa dimana suatu kebenaran dari perjuangannya itu hanya jagoan tersebut yang tahu. The Chancellor Manuscript dan The Aquitane Progression karya Robert Ludlum masuk dalam kategori ini, seperti juga film-film Three Days of the Condor dan JFK.
- Crime Thriller - karya tipe ini adalah gabungan dari thriller dan film kriminal yang menampilkan cerita tegang dari sebuah atau beberapa tindakan kriminal yang sukses atau gagal. Film-film ini lebih berfokus pada tokoh penjahatnya daripada pada pihak polisi. Tipe ini biasanya menekankan faktor adegan aksi daripada aspek psikologis. Topik utama dari film-film ini termasuk pembunuhan, perampokan, pengejaran, baku-tembak, dan pengkhianatan. Contohnya adalah film The Killing, Seven, Reservoir Dogs, Inside Man, and The Asphalt Jungle.
- Disaster Thriller - karya tipe ini menceritakan konflik yang terjadi karena bencana yang disebabkan oleh alam maupun oleh manusia, seperti banjir, gempa bumi, badai, letusan gunung berapi, dan bencana alam lainnya, atau bencana nuklir sebagai bencana yang disebabkan oleh manusia. Contoh film tipe ini seperti Twister, Perfect Storm, dan Volcano.
- Psychological Thriller - karya tipe ini memiliki elemen thriller yang menitikberatkan pada tekanan psikologis yang dihadapi masing-masing karakter. Film-film tipe ini biasanya berjalan lebih lambat dan melibatkan banyak pengembangan karakter tokoh-tokoh dan alur cerita yang penuh kejutan. The Illusionist, The Number 23, The Sixth Sense, dan The Prestige adalah contoh-contoh film tipe ini.
- Eco-Thriller - dalam karya ini sang tokoh protagonis harus menghindarkan atau memperbaiki sebuah bencana alam atau bencana biologis, disamping harus berhadapan dengan musuh-musuh atau tantangan-tantangan yang ada di cerita thriller lainnya. Komponen lingkungan hidup seringkali menjadi pesan utama atau tema dari cerita. Contoh tipe thriller ini adalah The Loop karya Nicholas Evans, Echoes in the Blue karya C. George Muller, dan Elephant Song karya Wilbur Smith. Semua karya ini menonjolkan masalah-masalah lingkungan hidup yang nyata.
- Erotic Thriller - tipe ini menggabungkan unsur erotis dan thriller. Tipe ini menjadi laris sejak era 1980-an dan berkembangnya penetrasi pasar VCR (salah satu tipe perangkat pemutar kaset video). Termasuk dalam tipe ini adalah film-film Basic Instinct dan Fatal Attraction.
- Horror Thriller - dalam tipe ini, konflik antara tokoh-tokoh di dalamnya terjadi secara mental, emosional dan fisik. Dua contoh terbaru dari tipe thriller ini adalah film-film Saw dan 28 Days Later karya Danny Boyle. Apa yang paling membedakan Horror Thriller adalah elemen ketakutan yang dijunjung sepanjang cerita. Tokoh-tokoh utamanya tidak hanya berhadapan dengan musuh yang lebih kuat, tapi pada akhirnya mereka menjadi korban setelah merasakan ketakutan yang luar biasa akibat menarik perhatian sang musuh/monster. Contoh film lainnya adalah Psycho karya Alfred Hitchcock dan Silence of the Lambs karya Thomas Harris.
- Legal Thriller - Para pengacara jagoan berhadapan dengan musuh-musuh mereka dalam tipe thirller ini, baik di dalam maupun di luar ruang persidangan, baik membahayakan kasus yang mereka perjuangkan maupun nyawa mereka sendiri. The Pelican Brief karya John Grisham adalah contoh terkenal dari film bertipe ini.
3. Membaca dan Mencari Referensi
Jangan
biarkan tulisan kita kosong tidak bermakna. Kita harus bisa menaburkan
benih-benih ilmu pengetahuan dan pesan yang positif kepada pembaca,
baik secara tersirat maupun tersurat. Meskipun untuk cerita thriller
yang notabene seran dan menegangkan tetap harus bermakna ya :)
4. Hadapi Tantangan Itu!
Mulailah
duduk di depan meja kerja, baik menulis via komputer ataupun dengan
pena dan kertas. Jangan pikirkan apa yang akan kamu tulis, tapi
tulislah apa yang kamu pikirkan (dikutip dari postingan Hylla Shane
Gerhana). Karena pikiran negative ketika sebelum menulis itu bisa
meracuni kita sehingga menjadi malas untuk menulis. Misalnya pikiran
takut ceritanya jelek, takut EYD-nya ancur, dan sebagainya. Mulai
sekarang bungkus pikiran itu dengan rapi. Lalu lempar jauh-jauh sampai
ke neraka.
5. Siapkan Samurai
Buat
apa? Ya, buat membunuh, dong! Eits, bukan membubuh mahluk hidup, lho!
Samurai ini hanya kiasan saja. Bisa kita gunakan sewaktu-waktu untuk
membunuh rasa malas kita ketika sedang berada di pertengahan menulis
cerita thriller dan mentok karena rasa malas yang membumbata.
Samurainya bisa berupa music kesukaan kita, camilan ringan, atau foto
motivator kita (bisa foto orangtua, saudara, sahabat atau pacar kita).
6. Pembaca Adalah Raja
Sajikanlah
cerita thriller yang seru untuk para pembaca karya kita. Jangan
biarkan mereka hampa tanpa ekspresi ketika membacanya. Permainkan
imajinasi mereka dengan tahap demi tahap cerita thriller kita.
Menurutku, cerita thriller yang seru itu bila diurutkan seperti ini :
- Tahap 1
Buatlah cerita thriller kita dengan sesuatu yang membuiat si raja bertanya:
Apa?
Kenapa?
Atau, siapa?
- Tahap 2
Aduk-aduk
kembali rasa penasaran si raja sampai raja berpikir perlu
menyelesaikan cerita sampai ending. Tunjukkan sedikit demi sedikit
inti-inti permasalahan.
- Tahap 3
Ledakkan bommu sekarang!
Biarkan
si raja terkaget-kaget dengan ending cerita thriller kita. Jangan
biarkan si raja merasa kebingungan, jelaskan penyelesaian masalah
sampai tuntas tas tas !
7. Bunuh Hantunya
Setelah
menyelesaikan cerita thriller, jangan lupa diedit penulisan kata-kata
dan EYD-nya, ya. Jangan seperti Erlinda Jilly Madhan yang menulis
seperti membuat telur ceplok, selesai, sajikan, makan…hahaha (dilarang
keras meniru)
8. Awas Barang Tiruan
Sebagai
penulis thriller yang berbakat, usahakan tidak meniru cerita-cerita
yang sudah pernah ada. Mari bermain dengan imajinasi kita sendiri.
Ingat ya teman, meniru bisa membunuh kreatifitas kita J
9.
Bila masih belum bisa menulis cerita thriller juga, kembali ke point
satu dan teruslah melatih kemampuan menulis yang kita miliki. Ada
pepatah cantik, ala bisa karena biasa. Selamat mencoba dan berkarya….
0 komentar:
Posting Komentar