Rabu, 07 November 2012
naskah drama bencana alam
nah
ini buat kalian yang dapet tugas dari sekolah untuk membuat naskah
drama bertemakan bencana alam. Jangan lupa komentarnya yah ^^,
"Bencana Tsunami"
Ada sebuah Desa yang bernama Desa Hegar
Lancar. Desa tersebut letaknya dekat pantai daerah Nanggroe Aceh Darussallam,
sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai nelayan. Pada hari
minggu para warga akan melakukan kerja bakti untuk membersihkan sampah-sampah yang
berserakan di tepi pantai . Para warga dan KADES pun berkumpul di balai DESA….
Pak
Kades: “ Assalamualaikum Wr. Wb. Para warga sekalian saya selaku KADES Hegar
Lancar akan mengajak kalian semua untuk bekerjasama membersihkan pantai ini
dari sampah.”
Warga
: “ iya pak kami semua siap untuk membersihkan pantai dari sampah-sampah yang
berceceran. Karena kami tidak mau desa kami menjadi kotor.”
Pak Kades: “ yasudah mari kita menuju pantai itu!”
Warga: “ayoooo pakkkk……”
Setelah selesai membersihkan sampah
yang ada di pantai warga pun bergegas pulang kerumah masing-masing untuk
beristirahat. Keesokan harinya pak Ardi (Pak Kades) yang juga bermata
pencaharian sebagai nelayan di desa, pergi ke laut untuk mencari ikan . Entah
kenapa pada hari itu anaknya yang bernama Radit tiba-tiba menagis sekencang
kencangnya saat mengetahui ayahnya akan pergi ke laut. Karena akhi- akhir ini
air laut sedang pasang.
Pak
Ardi: “ Buu,, Ibu?”
Bu Diah: “iya ada apa pak?Ibu lagi di kamar mandi lagi mandiin Radit.ada apa?
Pak Ardi: “ engga bu, bapak Cuma mau ngomong bapak mau pergi ke laut nyari ikan buat di jual biar kita bias makan bu..”
Bu Diah: “ apa pak? Bapak mau pergi kelaut? Kan air laut sedang pasang?”
Pak Ardi: “ ya, tapi harus bagaimana lagi bu, kan kita tidak punya untuk makan hari ini,”
Radit : “ hah bapak mau pergi ke laut?JANGAN PAK JANGAN!! Aku tidak mau bapak kenapa-kenapa..”
Pak
Ardi: “ kenapa-kenapa bagaimana nak? Kan bapak sudah biasa. Jangan menghawatirkan
begitu kan bapak pergi tidak sendiri ada nelayan-nelayan lain yang menemani
bapak.”
Radit: “ ahhhhhhh,,tapi aku tidak mau kalau bapak pergi ke lautt .huhu..huhu..huhu..huhu..(menangis)”
Pak Ardi: “ iya tapi bapak cari uang untuk makan kita .”
Bu
Diah: “ pak tapi bapak yakin mau ke laut?”
PakArdi:
“ iya bapak yakin ibu. Tapi buu, kenapa Radit tidak biasanya rewel begini saat bapak mau pergi ke laut?Biasanya
dia baik, dan akan senang jika bapak pulang membawa ikan banyak”
Bu Diah:”yasudah pak, tapi bapak jaga diri yah. Iyah pak, ibu juga sedikit aneh melihat tingkah laku Radit yang tidak seperti biasanya.”
Radit:”ahhh..ahhh..ahhh..ahhh bapak bapak jangaan pergi Radit mohon pakkkkkk!!!(masih sambil menangis)”
Bu Diah:”yasudah pak, tapi bapak jaga diri yah. Iyah pak, ibu juga sedikit aneh melihat tingkah laku Radit yang tidak seperti biasanya.”
Radit:”ahhh..ahhh..ahhh..ahhh bapak bapak jangaan pergi Radit mohon pakkkkkk!!!(masih sambil menangis)”
Pak Ardi:” jangan hawatirkan bapak ya nak, bapak pasti jaga diri. Ya sudah ibu, radit bapak pergi dulu yah. Assalamualaikum.”
Bu Diah; “ yasudah walaikum salam.”
Radit:” bapak bapak bapak bapakkkk jangan pergii Radit mohon bapak…”
Bu diah:” sudaah nak jangan menangis ayoo kita masuk.”
Pada sore hari bu tantri pergi kerumah
ibu Diah untuk menanyakan suaminya yaitu pak Yono..
Bu Tantri:” assalamualikum bu Diah?”
Bu Diah:” walaikum salam adaapa bu,tumben kerumah?”
Bu Tantri :” ohhh,, tidak ada apa apa bu,saya Cuma mau Tanya apa pak Yono sudah pulang?”
Bu Diah :”saya juga tidak tau ,tadi bilang bapak mau pergi ke lautnya bersama nelayan-nelayan yang lain. Memang kenapa bu?”
Bu Tantri:” tidak,cuman tidak biasanya pak Yono pergi belum pulang-pulang.kemana yah?”
Bu Diah:” iyah saya juga heran kenapa suami saya juga belum pulang samapi saat ini.SAYA PUN PUNYA PERASAAN TIDAK ENAK kepada suaminya..”
Tiba-tiba warga pun berteriak seperti
ketakutan karena ada tsunami yang menerpa kampungnya..
Warga :” tolong tolong tolong… ada tsunami tolong!”
Warga :” ayo keluar dari rumahnya masing-masing ada TSUNAMI ADA TSUNAMI!”
Warga :” Bu Diah cepat keluar ada tsunami!”
Bu Diah &Bu tantri:” APA ADA TSUNAMI?”
Bu tantri :” yasudah ayo kita menyelamatkan diri kita sebelum terbawa ombak!”
Bu Diah:”ayooo,cepat bu. eeeh tungggu sebentar Radit masih ada dirumah .”
Bu Tantri :” yasudah cepat bawa dia bu.. sebelum terlambat!”
Bu Diah :” yasudah tunggu sebentar bu.”
Tak lama setelah itu, ombak pun datang
menerjang rumah bu Diah.
Bu Tantri :” ahhhhgggggggggg…. TOLONG saya terbawa ombakkkkkkkk!”
Tak beberapa lama Bu Tantri pun terseret tsunami yang besar,seketika Desa Hegar Lancar pun seperti kapal pecah dan bu diah beserta anaknya pun selamat dari bencana tersebut.
Di
sebuah stasiun TV
Reporter
: “ Pemirsa, telah terjadi Tsunami besar yang melanda provisi Nanggroe Aceh
Darussallam. Di perkirakan penyebeb tsunami tersebut akibat adanya gempa yang
berkekuatan 9,2 SR. Tsunami tersebut banyak memakan korban jiwa. Dan para tim
sar serta PMI Nasional mulai berdatangan kesana, untuk mengefakuasi para
korban.”
Kondisi di Desa Hegar Lancar sekarang
seperti kapal pecah, banyak Tim Sar dan PMI Nasional mulai berdatangan untuk
mengefakuasi para warga.
Warga
: “ Tolong saya pak tolong… !!!!”
Tim
Sar : “iyah bu, sabar sedikit yah, saya akan bawa ibu beserta warga lainnya ke
posko yang terdekat.”
Bu
Diah : (sambil berjalan terpingkah-pingkah) “ Pak tolong saya pak, anak saya
Radit hilang, saya terpisahkan dengan anak saya saat menyelamatkan diri. Tolong
bantu saya pak.”
Tim
Sar : “iyah bu , saya dan tim beserta sukarelawan yang lainnya akan berusaha
mencari anak ibu. Sekarang mari saya antarkan ibu ke posko terdekat dulu.”
Bu
Diah : “baik pak, mohon bantuannya ya pak.”
Tak jauh dari tempat pencarian, Tim Sar
mendengar suara anak kecil yang berteriak-teriak meminta tolong. Tim Sar pun
mencari sumber suara tersebut dan . . .
Radit
: “Tolong, tolong saya. Saya terjebak di bawah sini!.”
Tim
Sar : “Subhanallah, sungguh sebuah keajaiban. Anak ini bia selamat dari tsunami
yang begitu dasyatnya. Ya nak, tunggu sebentar. Kami akan mengeluarkanmu
dari sini.”
Radit
: “Terimakasih pak.” (sambil menangis)
Tim
Sar : “mari nak, bapak antar kamu ke posko terdekat. Dokter disana akan
mengobati luka-luka mu.”
Keadaan di posko, para sukarelawan
sedang membantu mengefakuasi dan mengobati luka-luka para korban. Terdapat bu
Diah juga yang sedang duduk di salah satu tenda yang sudah disiapkan.
Tim
Sar : “nak, kamu diam disini dulu yah. Bapak akan memanggil PMI segera untuk
mengobati luka-lukamu.”
Radit
: “baik pak, terimakasih.”
Bu
Diah : (melihat ke belakangnya) “Radit…!!!!!!!!!!!!!! Alhamdulillah akhirnya
kamu ketemu juga nak, ibu sangat mengkhawatirkanmu.”(sambil menangis sedu)
Radit
: “ ibu, Radit takut bu. Radit melihat ombak yang sangat tinggi sekali. Radit
sangat takut bu.” (menangis)
Bu
Diah : “ sudah nak tenang, ibu tidak akan meninggalakn kamu sendiri lagi. Mari
kita cari bapak mu. Barangkali bapakmudi temukan dalam keadaan yang selamat.”
Radit
: “ iya bu, ayo kita cari.”
Di suatu tenda yang tak jauh dari tepat Bu
Diah dan Radit di efakuasi, Radit melihat seorang lelaki yang taka sing lagi
baginya. Yaitu Bapaknya.
Radit
: (sambil berlari kea rah bapaknya) “bapak.. !!!!!”
Pak
Ardi : “Radit… !!!!!!!” (sambil memeluk anaknya)
Bu
Diah : “Alhamdulillah pak, bapak sudah
ditemukan. Akhirnya kita bisa berkumpul lagi seperti semula.”(menangis)
Pak
Ardi : “ maafkan bapak yah nak, seharusnya bapak mengikuti apa perkataanmu.
Jika saja bapak mengikuti apa perkataanmu tadi. Pasti kita tidak akan
terpisahkan begini.”
Radit
: “ sudahlah pak,, yang sudah terjadi biarlah terjadi. Yang penting sekarang
kita sudah berkumpul kembali.”
Bu
Diah : “ betul apa yang di katakan anak kita pak. Yang berlalu lupakan saja.
Yang penting kita sudah bersama lagi.”
Akhirnya, keluarga kecil itu pun berkumpul
seperti semuala lagi. Setelah ombak tsunami memisahkan mereka.
*TAMAT*
Diposkan oleh
listyanidewi syarifatullah
di
03.20
0 komentar:
Posting Komentar