Beda Mahasiswa dan Siswa
“Siswa” dan “Mahasiswa” adalah
kata-kata yang lumrah dalam dunia pendidikan. Ketika ada orang yang menyatakan
statusnya siswa atau mahasiswa maka akan terlintas di pikiran bahwa orang
tersebut sedang menempuh pendidikan. Sehingga
kedua kata tersebut menyandang status tersirat yang sama yaitu sebagai
peserta didik dalam suatu tingkat jenjang tertentu.
Tetapi
meskipun demikian siswa dan mahasiswa memiliki perbedaan yang sangat mencolok.
Jangan sampai kita menyamakan kedudukan siswa dan mahasiswa itu dalam satu
level. Apa-apa saja yang membedakan
antara siswa dan mahasiswa?
Jika dilihat dari pengertiannya, mahasiswa berasal dari kata “Maha”
yang berarti tingkatan tertinggi dan “siswa” yang berarti seorang pelajar. Nah,
dari pengertian ini dapat kita ketahui apa yang membedakan antara siswa dan
mahasiswa. Secara umum bedanya yaitu mahasiswa dituntut lebih untuk belajar
mandiri, tidak seperti siswa yang masih selalu menunggu intruksi dari seorang
guru. Mahasiswa adalah orang yang bebas namun tetap beretika dan bertanggung
jawab atas tindakannya, mahasiswa tidak hanya berfikir dangkal akan
permasalahan yang dihadapinya namun berfikir agar setiap tindakan yang
dilakukan berbuah hasil dan tidak sia-sia, apalagi sampai mencelakakan dirinya.
Sedangkan jika dilihat dari perannya, mahasiswa
ditekankan dalam hal penerapan ilmu dalam masyarakat. Mahasiswa dituntut
sebagai orang yang ideal dan peduli dalam masyarakat karena seorang mahasiswa
itu berpikir logis dan belum terkontaminasi lingkungan. Mahasiswa juga dituntut
sebagai “agent of change” yang mana garda terdepan yang “eksklusif”. Eksklusif
yang berarti mahasiswa itu berpikir kedepan,kritis,dan bertanggung jawab.
Beda dengan siswa yang hanya dituntut untuk mendalami
ilmu secara teoritis dan melakukan instruksi dari guru. Tujuan pembentukan
siswa juga untuk membentuk siswa yang kompetitif yang mana cikal bakal
mahasiswa. Sehingga siswa hanya diberi bekal saja dan belum dipandang oleh
masyarakat sebagai generasi yang sudah dapat mengaplikasikan ilmunya
ditengah-tengah masyarakat seperti mahasiswa.
Dari
penjelasan diatas dapat ditarik seuah kesimpulan bahwa meskipun mahasiswa dan
siswa itu sama-sama peserta didik, tetapi level dan perannya berbeda dipandang
oleh masyarakat. Hal tersebut juga harus dapat dipahami dan dilaksanakan oleh
mahasiswa atau siswa. Kita harus tahu dimana status kita, siswa atau mahasiswa.
Langganan:
Poskan Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Poskan Komentar