Sinopsis :
Single Ville merupakan hunian
eksklusif bagi para single! Di tempat ini apapun mungkin terjadi, kecuali
percintaan. Penghuninya pun hanya 6 orang. Tapi, ternyata kehidupan para single
tidak seindah yang diimpikan. Jendela pecah. Tulisan aneh di kamar mandi.
Tersangka pembunuhan berantai yang berkeliaran! Situasi semakin rumit ketika
terjadi pelanggaran peraturan utama … cinta …
Judul novel ini provokatif dan memancing penasaran, “Single Ville”. Cottage modern untuk para single dengan satu syarat : single! Tema cerita yang unik mengenai kehidupan para single yang berusaha hidup bahagia dengan status singlenya!
Kisah ini sangat menarik karena memadukan berbagai genre. Romance.
Thriller. Detektif. Komedi. Berbagai konflik menjadikan kisah ini sama
sekali tidak membosankan sejak dibaca dari halaman pertama. Penuh
imajinasi.
“Seberapa banyak pun uang yang
kita miliki, orang-orang seperti kita
selalu dipandang rendah sebagai bujangan tua, perawan tua, atau istilah
lainnya ketika terjun ke dalam masyarakat.”
Pandangan negatif yang populer di
masyarakat, khususnya Asia. Berbeda dalam masyarakat umum, membuat para single sukses
menjadi perbincangan. Ada limit tertentu dalam masyarakat bahwa menginjak usia
sekian, status single harus berubah menjadi status istri/suami jika tidak mau
dicap sebagai bujangan tua atau perawan tua. Seperti dalam novel ini,
tokoh-tokoh berstatus single memiliki rentang umur yang cukup jauh dan memiliki
keragaman latar belakang. Yang membuktikan bahwa status single seperti virus
yang bisa menyerang siapa saja, di mana saja, dan kapan saja!
Mungkin para single kurang
beruntung dalam menemukan soulmate-nya,
tapi umumnya para single juga sangat fokus dalam menemukan kebahagiaan dan
mencapai tujuan hidupnya, misalnya keberhasilan karir.
Tuntutan “cintailah aku karena
aku mencintaimu” tidak lain hanyalah wujud sifat keras kepala yang tidak
terduga dan tidak ubahnya seperti parasit.
Kutipan kalimat yang unik dan
memancing reaksi karena pengarang pandai memprovokasi pembaca sejak bab awal!
Kalimat yang cukup logis karena orang yang jatuh cinta tentu mengharapkan
cintanya berbalas, walaupun hanya setitik …sekoma… (padahal dalam hatinya yang
terdalam, inginnya sih dibalasnya segunung :p sesuai dengan asas ekonomi …
keluarkan biaya sekecil mungkin untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya … )
Pengarang berhasil mengungkapkan
kegalauan. Kelelahan hati yang terperosok jurang cinta sehingga akhirnya terdampar
ke pulau berstatus SINGLE!
Status ini juga merupakan pilihan hidup jika ingin
menghindari kekacauan hati yang disebabkan cinta. Karena single berarti
kemandirian, kedamaian, dan ketenangan. Jauh dari huru-hara, pertengkaran, dan ketidakteraturan. Tapi benarkah demikian?
Dalam novel ini, virus cinta menyerang tanpa ampun kepada para jombloers alias
single! (Aaaargh…) Kisah cintanya pun beragam! Kisah cinta segiempat nan rumit. Kisah cinta
terlarang yang mengungkapkan bahwa cinta memang kejam dan mengekspansi tanpa
ada batasan! Kisah cinta yang mengejutkan dan tak terduga! Mengharukan
sekaligus menghibur =)
Pengarang cukup teliti
mengungkapkan bahwa ada dua jenis status single, yaitu :
1. Pemuja cinta
2. Non pemuja cinta
Single yang sudah apatis akan
keajaiban cinta! Mereka menghindarinya karena menganggap hidup akan lebih
nyaman, teratur, dan terkendali.
Terdapat filosofi cinta yang unik
dalam novel ini :
“Cinta begitu kejam. Ia bagai
papan jungkat-jangkit perasaan yang pada akhirnya tidak pernah mencapai
keseimbangan. Mereka dengan rasa cinta yang lebih besar selalu saja berada di
bawah, sedangkan mereka yang membalas dengan sedikit rasa cinta berada di atas
– menikmati posisi dominan.”
Dalam novel ini juga terjadi
hal-hal misterius seperti jendela pecah, tulisan aneh di kamar mandi, penguntitan,
bahkan ada tersangka pembunuhan berantai yang berkeliaran! Pemecahan kasusnya tak terduga :P
Alur cerita agak membingungkan di awal cerita karena masing-masing tokoh diceritakan cukup jelas, tapi semakin lama membaca, alur semakin mudah dipahami.
Alur cerita agak membingungkan di awal cerita karena masing-masing tokoh diceritakan cukup jelas, tapi semakin lama membaca, alur semakin mudah dipahami.
Daya tarik utama novel ini ialah
karakteristik para tokohnya yang cukup kontras. Reaksi-reaksi mereka dalam
menghadapi berbagai konflik begitu unik, seringkali kekanak-kanakkan dan
memancing senyum =)
Tokoh-tokoh penghuni Single Ville
:
Jeong Mi In (penghuni rumah no. 1
sekaligus pemilik Single Ville), putri konglomerat yang berkarakter dewasa, tenang,
diplomatis, lembut, tegas, dan optimis.
Choi Yun Seong (penghuni rumah
no.2), penulis dongeng terkenal yang berkarakter dingin, tak acuh, sinis, penyendiri,
tertutup, keras kepala, dan perfeksionis.
Im Seo Yeong (penghuni rumah
no.3), desainer interior ruangan yang berkarakter dingin, arogan, dewasa,
bertanggung jawab, dan pekerja keras.
Jeong Geon Woo (penghuni rumah
no. 4), fitting model sekaligus pegawai militer cadangan yang berkarakter ceria,
kekanak-kanakkan, emosional, dan gegabah.
Go Seong Min (penghuni rumah no.
5), mantan detektif yang berkarakter agak paranoid, slebor, jorok, tidak sopan, dan terobsesi menangkap
pembunuh berantai.
Lee Jeong Hyeok (penghuni rumah
no. 6, stylist tampan yang berkarakter ramah dan misterius. Tipe flamboyan.
Tokoh-tokoh non penghuni Single
Ville :
Kang Hyeon Ah, illustrator buku
yang berkarakter ceroboh, lugu, hangat, terbuka, kekanak-kanakkan, ramah, tidak
tegas, dan berjiwa bebas. Tipe Candy Candy, yang selalu melihat sisi baik
orang.
Oh Tae Ho berkarakter, instruktur
gym yang berkarakter tertutup, pesimis, dan agak pengecut.
Kang Min Ah, adik Kang Hyeon Ah
yang berkarakter agresif, pongah, kaku, kasar, dan emosional.
Jang Myeong Beok, kepala editor
yang berkarakter jujur, cerdik, dan teliti.
Kisah ini bermakna bahwa status
single bukanlah suatu aib ataupun kesalahan. Sebaiknya kita berpandangan
positif karena cinta bisa datang dengan jalan yang tak terduga, kadang begitu
rumit, kadang begitu sederhana. Ini bacaan wajib untuk siapapun, terutama yang
berstatus single :P:P:P
0 komentar:
Posting Komentar