Opera Peking adalah perpaduan antara gerakan action, nyanyian, dialog dan pantomim, pertarungan akrobatik dan tarian, untuk menyampaikan sebuah cerita atau menggambarkan karakter yang berbeda beserta perasaan – perasaan mereka seperti sukacita, kemarahan, kesedihan, kebahagiaan, kejutan, ketakutan dan kesedihan. Karakter yang ditampilkan bisa jadi karakter yang loyal atau berbahaya, cantik atau jelek, baik atau buruk. Gambaran karakter mereka diwujudkan dengan sangat jelas.
Cerita dalam Opera Peking
Cerita dalam opera ini terutama berkaitan dengan dongeng dari dinasti – dinasti sebelumnya, peristiwa sejarah penting, kaisar – kaisar, menteri dan jenderal, orang – orang jenius dan cantik. Semua cerita berasal dari zaman kuno hingga jaman Yao, Shun, Yu, masa chunqiu, masa perang antar negara dan dinasti Qin, Han, Sui, Tang, Song Yuan, Ming, Qing. Beberapa dari cerita tersebut juga diadopsi dari novel sastra dan klasik yang sudah dikenal di kalangan masyarakat, namun bukan merupakan cerita sejarah yang sesungguhnya.
Beberapa cerita yang populer sepanjang sejarah Opera Peking antara lain:
- Zhao Shi Gu’er (Orphan of Zhao Family)
- Shiwu Guan (Fifteen Strings of Coppers)
- Kong Cheng Ji (The Ruse of Empty City)
- Baishe Chuan (Story of the White Snake)
- Suo Lin Nang (Unicorn – Trapping Purse)
Musik opera ini terdiri dari melodi dengan irama yang harmonis sangat anggun dan memuaskan telinga. Melodi yang ada dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok, yaitu “Xipi” dan “Erhong.” Pola musik utama opera ini terdiri dari pola asli, pola lambat, pola cepat, dan pola acak – acakan. Penampilan Opera Peking dibarengi lagu yang dimainkan dengan instrumen angin, perkusi, dan senar. Alat musik utama terdiri dari jinghu, yueqin, sanxian, tanduk suona, seruling, gendang, gong besar, simbal, gong kecil, dan lain – lain.
Kostum Opera Peking
Kostum yang anggun, megah, elegan dan cemerlang, dan sebagian besar dibuat dengan sulaman tangan. Kostum ini memiliki nilai estetika yang tinggi karena mengadopsi berbagai pola tradisional Tiongkok.
Jenis riasan wajah dalam Opera Peking
Riasan wajah dalam opera ini sangatlah kaya dan bervariasi, semuanya menggambarkan karakter yang berbeda dan luar biasa, karena itu mereka sangat dihargai. Selain itu juga ada banyak riasan wajah tetap. Riasan wajah berwarna merah menunjukkan karakter setia, riasan wajah berwarna putih menunjukkan karakter yang mesum dan tidak setia, sedangkan warna hitam justru menunjukkan kejujuran.
Pengaturan panggung Opera Peking
Pada jaman dahulu, panggung opera ini berbentuk kotak dan terbuka bagi penonton dari tiga sisi, terkadang bahkan terbuka di ke empat sisinya. Sebuah tirai berbordir yang disebut shoujiu tergantung di atas panggung yang membagi panggung menjadi dua bagian: panggung untuk tampil, dan bagian belakang layar.
Peran dalam Opera Peking
Pekerjaan dalam dunia teater dan musik dianggap sebagai kelas terendah di masyarakat. Penampilan opera dulunya banyak didominasi oleh kaum pria, di mana pertunjukan campuran (antara pria dan wanita) dilarang. Semua peran dimainkan oleh laki – laki.
Sejak Mei Lanfang, grand master Opera Peking, mengunjungi Jepang pada tahun 1919, opera ini telah menjadi lebih populer di seluruh dunia, dan telah memberikan kontribusi yang besar bagi pertukaran budaya antara Tiongkok dan negara – negara barat, meningkatkan hubungan persahabatan dan solidaritas.
0 komentar:
Posting Komentar