Oleh: Zulfikar Aldian
Kegilaan mulai memuncak
Hanya suasana kekacauan
Ingin sebuah keheningan
Bagaikan hantu yang menyendiri
Bila mengiris lengan
Bagaikan sebuah noda
Noda yang mengotori semuanya
Mengikuti perintah setan
Sayap hitam dipundakmu
Mengiringimu pada sebuah pilihan
Memegang sebuah lentera pada dirimu
Dan berjalan dalam kesepian
Ketika berada dipuncak ketakukan, mulai khawatir dengan kondisi ini, Dimana - mana penuh dengan yang namanya hal buruk. Keramaian hanya membuat dirimu tak bisa berpikir jernih. Ingin berada pada tempat yang tak ingin ada siapapun kecuali diri sendiri. Berpikir dengan apa yang terjadi pada diri sendiri. Tanpa ada yang menopang, hanya diri sendiri membuat pikiran kacau dan memutuskan hal yang seharusnya tidak kau lakukan.
Seperti ingin mengakhiri sebuah nyawa dengan begitu gampangnya. Lalu melangkah dengan penuh keraguan mengambil sebuah pisau. Dengan tangan yang gemetar memegangnya dengan erat dan mengiris pada lengan hingga cairan berwarna merah mengalir deras mengotori semua yang ada. Membuat kain putih menjadi kotor dengan warnah darah yang menempel. Begitu bodoh dan mudahnya terhasut dengan perintah setan.
Ketika mmebuka mata dan melihat dengan seksama, muncul sayap hitam yang seolah menggambarkan akan kemana kamu setelah ini. Dengan dosa yang diperbuat akan menuju pada kehampaan, ketakutan, dan akhir dunia yang penuh dengan penyiksaan tiada hentinya. Dengan perasaan yang menyesal mulai berjalan, menuju ketempat yang seharusnya berjalan sendiri dalam kesepian.
0 komentar:
Posting Komentar