Puisi untuk Malaikat kecilku "decil"
Ibu tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya, dan kehilangan adalah sesuatu yang pasti,
dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi... ibu tau itu.
Tapi yang membuat ibu tersentak sedemikian hebat,
adalah kenyataan bahwa kehilanganmu benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam diri ibu,
sekejap saja, lalu rasanya mampu membuatku menjadi nelangsa setengah mati,
hatiku seperti tak di tempatnya,
dan tubuhku serasa kosong hilang isi.
Kamu tahu sayang,
rasanya seperti angin yang tiba-tiba hilang berganti kemarau gersang.
Pada airmata yang jatuh kali ini, ibu selipkan salam perpisahan panjang,
pada kebahagiaan yang telah kau ukir, pada kenangan manis selama kau
ada, ibu bukan hendak mengeluh, tapi rasanya terlalu sebentar kau
disini.
ibu sangat ingin melihatmu tumbuh, mendengar tangisanmu dan memelukmu..
tapi Sang maha pengatur punya rencana-Nya sendiri.
Selamat jalan belahan jiwaku...
Kau dari-Nya, dan kembali pada-Nya,
kau dulu tiada untukku, dan sekarang kembali tiada.
selamat jalan sayang,
cahaya mataku, penyejuk jiwaku, selamat jalan...
(digubah dari puisi habibie&ainun. ditambahkan pula beberapa kalimat baru sesuai apa yg sekarang sy rasakan))
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar