Translate

puisi tentang anak kosan

Written By iqbal_editing on Sabtu, 21 Januari 2017 | 20.09

Tikungan hidup anak kos-kosan
Kehidupan ………………..
Kami mulai mengenal arti kehidupan yang sesungguhnya
Sejak kaki ini melangkah kesebuah tempat
Tempat  yang dipenuhi dengan ruangan kosong yang dibagi menjadi beberapa bagian
Di tempat inilah kami lalui hari dengan penuh canda tawa, suka ,duka, takut, sedih dan bahagia.
Suka ketika ibu kos menghampiri dan menyugukan makanan di hadapan kami
Duka ketika tagihan listrik mulai melangkahkan kakinya masuk kedalam kamar kami
Takut ketika kanker otak menyerang saraf kami dan melahirkan konflik yang berkepanjangan
Sedih ketika dompet mulai menangisi kesendiriannya
Bahagia ketika handphone berdering di awal bulan
Bukan hanya itu………………
Hidup di lingkungan yang dipenuhi oleh orang-orang yang berwatak berbeda
Terkadang melahirkan sebuah konflik
Tapi itu semua kami jadikan sebuah pelajaran
Yang mengantar kami ke kehidupan selanjutnya yang lebih ganas lagi
hidup sebagai anak kos-kosan mengajarkan kami banyak hal
saling menghargai, saling memahami, memaafkan, hidup mandiri, sabar dan sebagainya
semua itu kami dapatkan dari lingkungan anak kos-kosan
 
RATAPAN ANAK KOS
Puisi Kehidupan Oleh Gimin Saputra
Berjuang dalam mencari jejak di masa depan
Meski jauh dari kampung halaman
Namun semua harus dijalani tanpa hambatan
Demi merubah hidup yang susah selama ini sudah menjadi suratan
Tinggal di rumah orang yang di bayar
Tidur dalam kamar yang beralaskan tikar
Berbantalkan dari alas tangan yang tegar
Terkadang menagis demi menahan lapar
Ratapan anak kos tidak pernah berakhir
Laksana gelombang yang datang bergilir
Laksana embun di pagi hari yang terus mengalir
Ini sangat terlihat di saat minggu-minggu terakhir
Memang susuh untuk menjadi orang yang pintar
Harus menderita seorang diri dalam belajar
Bagaikan membaca sehelai kertas sambil berlayar
Bagaikan betanam mawar di hamparan pasir yang lebar
Seakan semua itu mustahil untuk dikejar
Meski pahit yang banyak dirasakan
Rasa semangat ini tidak akan tergoyahkan
Meski badai topan yang datang mengoda untuk berhenti berjalan
Demi mengenag orang tua yang hanya tinggal tulung pembalut badan
Dalam mengharap hidup tidak lagi di hina orang lain
Supaya tidak dikatakan orang yang tidak berpendidikan
 

0 komentar:

Posting Komentar

 
berita unik