Translate

cerpen ronda malam

Written By iqbal_editing on Senin, 15 Mei 2017 | 03.22

Ronda Malam

Cerpen drama kehidupan
Ronda malam biasa di lakukan oleh warga sahabat desa kecil tempat tinggal ocol yang biasanya di lakukan bapak-bapak setempat.
Ocol tidak terbiasa dengan hal itu tetapi dia ingin ikut ayahnya yang meronda malam bersama linmas setempat, tetapi.. Silahkan lanjut untuk membaca hehe..

"Ayah, mau kemana ?" ocol bertanya.
Ayah menjawab "Ayah mau meronda di pos kamling nak."
"Aku ikut ya yah ?" tanya ocol lagi.
"Kamu itu masih kecil, tidak boleh!" tegas ayahnya.
"Yah.. Ayah jahat"

Ayahnya pun pergi ke pos kamling dan meninggalkan ocol yang ingin sekali ikut meronda dengan ayahnya.
Karena ingin sekali ikut ocol mengikuti sang ayah, diam diam sambil berhati hati agar tidak ketahuan ayahnya.
Tiba tiba di pertengahan jalan..

"Aduh.. Aku dimana ya, ayah jalannya cepat sekali" ocol pun tersesat dan ada temannya yang bernama acil yang datang "Ocol.."
Aaaaa... Suara ocol teriak, "huss.. Kamu ini kenapa col ?" tanya acil ke ocol "Aku tadi mau ikut meronda dengan ayah cil tapi tidak boleh, karena ingin sekali meronda malam aku ikuti ayah diam diam dari belakang. Tapi, aku kehilangan jejak ayahku" jelas ocol ke temannya.
"Ooh kalau tempat ronda aku tahu kok jalannya mau kesana ?" tanya acil ke ocol kembali.
"Beneran kamu tahu ? Kesana yuk" ocol membujuk acil.
"Yaudah ayuk col, aku juga mau sekali kali hehe.."

Mereka berdua pun pergi ke pos kamling dan menemui ayah ocol yang sudah lebih dulu pergi ke tempat.
Ocol dan acil tidak lama sampai ke pos kamling.
Ayah.. sapa ocol dan acil ke ayahnya
"Ocol acil kalian ngapain kesini ?"
"Mau ikut ayah meronda" jawab ocol.
"Aku hanya nemenin ocol hehe.." jawab acil sambil senyum.
"Ini udah malam, kalian harusnya tidur nak. Biar ayah sama pak linmas yang meronda" tegas ayahnya.
"Tidak apa apa tecol (nama ayah ocol) kali kali lah anakmu bisa ikutan, ga setiap malam juga kan ? Dengan adanya mereka kita juga bisa minta bantuan" pak linmas memberi pendapat untuk ayah ocol.
"Emm.. Yasudah kalian duduk sini jangan kemana mana sebelum di perintahkan" jelas ayah ocol ke acil dan ocol.
Terimakasih.. Terimakasih om..

Ocol dan acil pun duduk sambil melihat pak linmas dan ayahnya bermain catur.
Sekitar pukul 11:00 wib pak linmas merasa ngantuk dan ingin nyeduh kopi namun tidak ada stok kopi dan meminta ocol dan acil membelikan kopi di warung bu sawadah kampung depan.
Ocol dan acil pun jalan sambil ngobrol.
Acil : "Col kamu tahu ga kampung ini ?"
Ocol : "Engga, emang kenapa ?"
Acil : "Desa di sini ada hantunya"
Ocol : "Apa ? serius kamu cil ??" ocol pun ketakutan.
Acil : Iya bener, yaudah cepat ayu jalannya"
Ocol : "Iyah"

Ocol pun sampai dan membeli kopi hitam dan acil sendirian di kursi panjang yang kosong sambil melirik pohon disekitar.
Tiba tiba saja acil melihat sesuatu.
Acil : "Ocol.. Ocol.. Sini" sambil ketakutan.
Ocol : "Ada apa cil ? Aku lagi nyari makanan ringan buat kita nanti"
Acil : "Itu di sebelah sana ada.."
Ocol : "Aah sudah itu mah halusinasi kamu, ini ambil kopinya dan bawain yah."


Acil dan ocol pun meninggalkan warung bu sawadah dan berjalan melewati jalan yang sama.
Acil : "Ocol aku takut.."
Ocol : "Takut apaan sih ? Ga ada apa apa kok, tenang aja"
Acil : "Tapi tadi aku lihat sendiri"
Ocol : "Emm lihat apa coba kita balik lagi aja, biar kamu tahu apa tadi" ocol mengajak acil ke arah pohon yang di lihat acil.
Dan sesampainya disana.
Ocol : "Mana ga ada apa apa kan ?"
Acil : "Tadi aku jelas lihat disini kok"
Tiba tiba ada yang melayang depan ocol an acil dan mereka berteriak.
Huaaaa... Ocol lari col..
Acil tungguin aku.. Acil..

Mereka berdua pun lari terbirit birit dan lapor ke ayah ocol.
"Ayah tolong aku tadi aku sama acil liat sesuatu di pohon dekat warung bu sawadah" jelas ocol sambil tersengat sengat nafasnya. "Iya tadi kami melihatnya jelas om" lanjut acil bercerita.
"Wah.. Ayo cepat kita kesana" linmas langsung bergegas dan mengambil kentungannya.

Mereka yang meronda akhirnya meninggalkan pos dan mengarah ke warung bu sawadah.
Sesampainya di sana.

Linmas : "Ocol, Acil tadi kalian lihatnya dimana ?"
"Disana.." ocol dan acil menunjuk ke arah pohon.

Dengan gagahnya Pak Linmas dan Ayah Ocol menghampiri dan melihatnya ternyata..
Ayah Ocol : "haduh.. Kalian bagaimana sih ? Ini hanya sobekan kain layar tancap minggu lalu yang tersangkut di pohon"
Linmas : "kalian malam malam bikin panik saja"
Maaf om.. Ocol dan acil meminta maaf karena sudah salah menduga.

Tiba tiba saja ada yang datang menghampiri mereka dan bertanya.
Permisi ada apa ya kalian disini ?
 Ha.. Ha.. Ha..
Hantu..... (Linmas, Ayah Ocol, Ocol dan Acil pun berlari)

"Mereka kenapa kok ditanya malah lari ?" tanya bu sawadah dalam hati yang memakai masker muka dan daster putih.
Yah karena bingung bu sawadah pun kembali kerumahnya.

Ronda malam pun akhirnya diberhentikan sementara oleh ayah ocol dan linmas karena merasa takut dan pergi kerumah masih-masing.

The end..
Kalo begini jadi ingat lagu bang haji roma irama * begadang jangan begadang kalau tiada artinya * eeh mimin jadi nyanyi deh maaf maaf, jangan lupa ya share cerita ini untuk mengajak teman teman kalian agar ikut membacanya. Terimakasih..

1 komentar:

Eko S.B mengatakan...

Maaf banget bang,
Boleh boleh aja nyomot konten orang.tapi sertakan juga dong penulis dan blognya.

Ini sih nyolong dari konten gua https://cerpensiocol.blogspot.com/

Tolong ya bang, lain kali izin dulu sama yang bikin nulis ini tuh mikir dulu aku tuh.

Posting Komentar

 
berita unik