Translate

cerpen nonton di bioskop bersama teman

Written By iqbal_editing on Sabtu, 09 September 2017 | 20.55

Hai! Namaku Auvilia Hadhinah Dienislami. Akrab disapa Auvi. Aku punya kakak bernama Erviana Karlina Dienislami. Akrab disapa dengan nama Ervia. Aku memang keturunan kaya, namun bukan berarti aku menyombongkan. Kan harta, pangkat, alam semesta dan makhluk hidup punya Allah. Bisa saja Allah mengambilnya sewaktu-waktu. Aku tinggal bersama kedua orangtua (kandung)ku, kakakku, 10 pembantu, dan 2 sopir pribadi. Aku juga punya 3 sahabat. Namanya Vrilianty Amiratullah Putri atau Vrili, Carlaista Mairatull atau Carla, dan Elma Vika atau Elma (tapi kami mengolok-olok Elma dengan nama ‘Mama’). Rumah kami pun berdekatan. Kami kelas 5 Sayyidatina Hajar, Muslim Girls Elementary School (MGES). Kakaknya Vrili, kak Prisilia Anilatul (Prisil) sahabat kak Ervia lo… Mereka kelas 3 Sumayyah binti Khabbat SMPIT Perempuan Salehah.
Sabtu pagi (pukul 07.30 WIB) aku dan ketiga sahabatku di rumah pohon yang tak jauh dari rumahku. Oya sabtu ini kami libur karena kelas 6 Study Tour. Jangan salah sangka, kelas 6 di sekolah kami ada 3. Satu kelas pun ada 35 murid. Banyak kan?
Di rumah pohon memang ada buku dan beberapa permainan seperti monopoli dll. Juga ada peralatan membuat seni dan sastra. Aku membuat karangan cerpen, Vrili membaca buku, Elma bermain boneka (ia memang feminin), dan Carla menggambar.
“Huft bosan. Sekali-kali pergi sama-sama yok!” dengus Vrili seraya menaruh buku yang ia baca di pangkuannya, dan menatap aku, Carla, dan Elma. “Ke mana neng?” tanyaku yang masih melanjutkan cerpenku. “Bener tuh Auvi… Ke mana emangnya Vril?” timpal Carla yang menatap ke Vrili. Ia menghentikan aktifitas menggambarnya sejenak. “Gimana kalau nonton bioskop?” usul Elma tiba-tiba. “Boleh tuh ide Mama. Tumben pinter Ma?” goda Carla yang melanjutkan menggambarnya yang hampir selesai. “Dari dulu kalee… Tapi, nonton apa?” celoteh Elma. “Aku punya dua pilihan untuk kalian. Mau Cek Toko Sebelah atau Hangout?” jawabku cepat, lalu kuperhatikan sahabatku. “Hmm… Hangout aja!” jawab Carla, ia tampak mewarnai gambarannya. “Iya setuju aku sama Carla!! Sepupuku pernah nonton katanya bagus…,” ucap Vrili girang. “Genrenya apa?” tanya Elma agak khawatir. “Kata sepupuku sih komedi sama horor. Memang kenapa?” jawab dan tanya balik Vrili. “Ihh… Aku nggak mau horor!” kata Elma dengan gaya dan suara yang lebay. “Kan ada komedinya!!” seru Vrili marah. “Tetep aja,” ucap Elma. “Pengecuttt… Nggak usah ngajak Mama yuk,” ancam Carla. “Iy..A.. Deh.. Ak..Ku… Ik..Iku..T…,” ujar Elma seperti mau menangis. Elma memang manja!
“Ok! Nanti ku WA (WhatsApp) kalian jam berapa. Pakai mobilku saja.. Di Royal Gold Mall, ya. Jangan lupa Vrili bawa kak Prisil,” perintahku panjang. “Siap bos Auvi!” seru girang Vrili dan Carla. “Ya,” gumam pelan Elma. Aku hanya tersenyum tipis.
Kami melanjutkan kegiatan kami yang tertunda karena masalah nonton. Tak terasa azan Dhuhur sudah bergema di masjid tak jauh dari rumah pohon kami. Kami memang sudah membawa mukena dari rumah. Kami segera turun tangga menuju masjid untuk melaksanakan Shalat Dhuhur. Usai shalat, kami segera pulang ke rumah masing-masing. “Assalamualaikum…,” salamku seraya membuka pintu. “Waalaikumsalam Auvi!!” jawab pembantu-pembantu dan kak Ervi yang asyik bermain laptop di ruang tengah. Aku segera WA papa jam berapa film Hangout besok. Papaku pemilik Royal Gold Mall.
Auvi: Pa besok ada film hangout? jam berapa?
Sembari papa menjawab aku bermain permainan di Smartphoneku. Tak lama papa jawab: ada auvi. Jam 3 sore. Sama siapa? hati2 ya…
Aku jawab: ok! sama sahabatku. kak ervia juga kak prisil ikut kok… iya pa sama2! (emoticon tersenyum)
Segera kuhampiri kak Ervia yang masih asyik bermain laptop. “Kak!!! Besok aku temenku mau nonton bioskop. Mau ikut tak?” tanyaku. “Tak lah,” ucap Kak Ervia malas. “Ada kak Prisil lo..,” godaku. “Yadeh jam berapa?” tanya Kak Ervia semangat. “Jam setengah 2 berangkat!” ucapku. Lalu ku WA semua sahabatku juga kak Prisil. Aku langsung mengerjakan Pr Sains yang dikumpulkan senin nanti. Lalu kusiapkan pelajaran untuk Senin. Lalu kuhempaskan tubuh di kasurku yang saangaat empuk. Lalu bermain game di Tabletku. Aku juga melihat beranda Facebookku. Oya nama Fb ku Auvilia
Hadhieni. Kakakku juga punya.
“Halo sayang!” sapa seseorang di kamar. “Mam!” jawabku seraya memeluk mama. “Mama lagi nggak ada job?” tanyaku. Mamaku seorang Aktris terkenal, dan papa pemilik mall paling terkenal di kotaku dan sutradara. Kadang mama bermain film karya papa. “Besok sayang… Memang kenapa?” tanya mama lembut. Ia menggiringku duduk di samping ranjang. “Tak ada… Besok Auvi, kak Ervia, Elma, Carla, kak Prisil, sama Vrili mau nonton bioskop. Boleh kan Mam?” celotehku. “Boleh sayang,” ucap mama seraya mengelus kepalaku yang masih tertutup hijab. Aku segera buka dan menaruhnya di tempat semula. Lalu ku duduk di samping Mama lagi. Kami berbincang. Tak terasa azan Ashar bergema. “Mam… Mama sudah Shalat Ashar?” tanyaku. “Belum dong… Shalat yuk!” ajak Mama. Aku menganggukan kepala. Aku mengambil wudhu dan Shalat Ashar. Usai Shalat aku segera mandi.
Minggu, Pukul 13.00
Aku segera mandi. Usai mandi, aku mengenakan kaus lengan pendek, rompi lengan panjang warna putih, rok mengembang warna hijau tosca sepaha, celana jeans semata kaki, dan kerudung segiempat warna aqua agak tua. Saat menyematkan peniti di kerudung bawah leher…
“DORR!!” teriak seseorang seraya menepuk pundakku Aku yang terkejut hampir saja penitinya menusuk leherku. “Ih Vrili” Untung aja penitinya nggak nusuk ke leher!!” marahku seraya kembali menyematkan peniti. “Sori sengaja,” goda gadis berkerudung merah. Ya Vrili mengenakan kerudung merah sekarang.
Usai semua barangku siap dan semua sudah datang, kami segera berangkat.
Sesampainya, kami menuju bioskop. Kami membeli tiket. Lalu menukar tiket dengan popcorn. Popcorn Elma hampir jatuh. Lalu kami menunggu sambil makan popcorn dan berselfie. Tak lama kami persilahkan masuk. Elma tubuhnya pun bergemetar hebat. Aku menenangkan. Elma sedikit tenang. Awalnya sudah ada lawaknya, apalagi ditengah cerita. Aku sampai tidak bisa berhenti ketawa. Memang ada horornya. Filmnya berdurasi 2 jam.
Kami keluar bioskop pukul 17.00 WIB. “Seru ya ceritanya!!” seru Elma. “Makanya nonton dulu. Baru komen,” ucapku. Elma hanya malu-malu. “Apa minggu depan cek toko sebelah?” tanya Elma. “Jangan El! Kata temanku pernah nonton katanya jelek. Banyak drama. Nggak banyak lawaknya,” ucap Kak Prisil. Kak Ervia menganggukan kepalanya (masa kepala orang lain sih? wkwkwkwkw). Kami pun berbelanja di supermarket. Juga bermain di permainan seperti Timezone. Tapi namanya ‘Funny Time’. Banyak di sini fasilitasnya.
Usai puas, kak Ervi menelepon pak Atmo, sopir yang mengantarku ke sini tadi. Tak lama Pak Atmo datang. Kami segera pulang masing-masing.
Cerpen Karangan: Alyaniza Nur Adelawina

0 komentar:

Posting Komentar

 
berita unik