Sore itu saya diharuskan pulang kerumah (Purworejo).
Keadaan
Sabtu itu, jalan pulang yang biasa saya lalui (jalur selatan) sedang
teredam banjir setinggi 1 meter karena hujan 2 hari berturut-turut tak
kunjung reda. Sehingga menyebabkan bus langganan saya tidak beroperasi
dan saya naik bus lain.
Bus ini tahu keadaan jalan banjir dan
kalau tetap lewat jalan biasanya, jarak antara kota rantau sampai
kerumah yang seharusnnya bisa ditempuh 3-4 jam jam jadi bisa 6-8 jam
karena keadaan banjir. jadi bus yang saya naiki kali ini memutar lewat
jalur utara.
Sekedar info, jalur utara menuju tujuan saya adalah
jalur yang sepi, dengan melalui dataran lebih tinggi disamping kanan
tebing dan samping kiri jurang.
Bus yang saya naiki melewati jalur
utara itu. Menurut perkiraan supir bus jalur itu akan lebih cepat
sampai karena tidak ada hambatan banjir setinggi 1 meter yang dapat
menghambat perjalanan. Namun memang jalannya agak sedikit lebih jauh
karena memutar.
Estimasi supir bus kalau lewat jalur utara tadi
hanya menghabiskan 5 jam sampai ke tempat tujuan. akan tetapi kenyataan
lapang memang sering beda dengan teori.
Jalur utara yang harus nya bisa agak cepat jadi terhambat juga karena ada longsor di daerah tebing yang kami lewati.
Dalam
perjalanan saya disajikan pemandangan alam yang tak henti membuat saya
berdecak dan bersyukur. Dan diantara pemandangan alam saya melihat ada
kurang lebih 2 pabrik kayu yang cukup besar dan 1 pabrik kayu yang
sangat besar.
Namun sayangnya, 2 km setelah saya melihat pabrik kayu yang sangat besar itu bus yang saya naiki macet karena ada longsor.
Sedih
sekali saya melihatnya, 2 km sebelumnya saya melihat pabrik kayu yang
begitu luas yang berisikan banyak sekali batang pohon yang baru dipotong
ada di pabrik itu, dan berpapasan dengan truk pembawa kayu
gelonggongannya.
Mungkin kurang indah dilihat, sebelumnya melihat
pabrik kayu yang cukup besar tapi setelahnya bertemu dengan longsoran
yang menghambat perjalanan.
Tidak ada vegetasi dari tanah yang lebih tinggi sehingga saat hujan mengguyur tanah jatuh kebawah dan menjadi longsor.
Ampuni dosa kami dan kaum kami yang kurang bijak dalam mengelola alam ini yaa Ghoffur
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar