Diksi merupakan bagian yang sangat penting dalam puisi. Pemilihan
kata yang tepat akan menunjang kualitas puisi tersebut. Diksi merupakan
elemen luar pembentuk puisi. Namun juga sekaligus membentuk bagian dalam
puisi. Sebab dalam memilih diksi, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan.
Yakni antara lain diksi yang membentuk keindahan bunyi, ketepatan
kata dengan makna yang dimaksud, serta keefektifan dalam membentuk
kalimat.
Memilih diksi bertujuan agar puisi tersebut tersampaikan maksudnya,
orang bisa memahami setiap kalimat yang tertera meski hanya sekilas.
Namun demikian, juga tidak mengabaikan keindahan bunyi.
Memilih diksi dalam puisi, dapat dikatakan gampang. Tapi ketika kita
sedang menulis, kita seperti kekurangan kosakata yang tepat. Maksud
puisi sudah ada dalam benak, tapi untuk menuangkannya dalam bentuk kata
dan kalimat, kadang masih harus membuat penulis puisi merenung terlebih
dahulu. Tak jarang gonta-ganti kosa kata pun dilakukan bahkan oleh
seorang penyair hebat sekalipun. Tujuannya tak lain untuk menemukan
diksi yang pas. Biar memilih diksi dalam membuat puisi tidak bingung,
Anda dapat memperhatikan 3 hal berikut :
1. Membuat kata berdasarkan urutan. Urutan dalam kosa kata bahasa
Indonesia memang banyak. Urutan angka, waktu, jarak, dan sebagainya.
Misalnya dalam urutan waktu, Anda bisa menggunakan urutan hari. Anda
bisa memperhatikan contoh berikut :
Minggu telah berlalu
Berganti Senin, Selasa dan Rabu.
Kini Minggu datang lagi
Aku masih saja sendiri
Tak ada kekasih, tak ada malam minggu
Malam mingguku adalah kematian
2. Repetisi (pengulangan kata). Pengulangan kata dapat Anda pilih
dalam menyusun puisi. Pengulangan kata biasanya bermaksud untuk
menguatkan maksud tertentu dalam puisi. Misalnya dalam contoh di atas,
ada kalimat “Tak ada kekasih, tak ada malam minggu”. Maksud dari kalimat
yang mengulang kata tak ada itu ialah, hidup si penulis benar-benar
kosong. Tanpa kekasih, tak ada orang yang bisa diajak untuk bermalam
mingguan pula.
3. Leksikal. Leksikal ialah menelusuri kata berdasarkan sinonim dan
antonimnya. Bedanya, sinonim dalam karya sastra tidak harus kata yang
bermakna denotatif (makna sebenarnya). Tetapi juga kata yang mengandung
makna konotatif. Misalnya kata ‘berlalu’. Anda bisa menelusuri
sinonimnya seperti, lewat, hanya menoleh. Yang perlu diperhatikan dalam
memilih diksi berdasarkan sinonim atau antonim, tepat tidaknya kata
tersebut menyampaikan maksud Anda dalam menulis puisi. Sehingga tidak
terjadi keambiguan dan tidak melenceng dari apa yang Anda maksudkan.
Tapi sebetulnya, modal yang paling utama dalam memilih diksi adalah,
penguasaan Anda terhadap kosakata bahasa Indonesia. Semakin banyak Anda
mengetahui kosakata, semakin luas pilihan Anda dalam memilih diksi p
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar