Translate

Welcome Guys

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.
Tampilkan postingan dengan label resensi karya sastra. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label resensi karya sastra. Tampilkan semua postingan

resensi novel spriing in london

Written By iqbal_editing on Senin, 29 Agustus 2016 | 01.55

SPRING IN LONDON
            Spring In London merupakan salah satu karya novelis Ilana Tan dalam tetraloginya. Novel ini dirilis setelah penerbitan Summer in Seoul, Autumn in Paris, dan Winter in Tokyo. Novel – novel Ilana ini menceritakan kisah di empat negara yang berbeda dengan musim yang berbeda pula. Spring in London memiliki keterkaitan dengan novel – novel sebelumnya dalam tetralogi tersebut.
            Novel ini menceritakan seorang Jo In Ho atau dengan nama panggungnya, Danny Jo, seorang artis terkenal asal Korea Selatan. Awalnya, Danny diminta rekannya, Jung Tae Wo, untuk menjadi model dalam video klip terbarunya. Di video klip tersebut, Danny dipasangkan dengan Naomi Ishida, seorang artis dari Jepang. Naomi memiliki masa lalu yang kelam sehingga ia berusaha menjauhi pria – pria yang hendak mendekatinya. Danny pun merasa aneh dengan sikap Naomi kepadanya, padahal tak ada niat untuk mencelakai gadis itu. Namun Danny berusaha mendekati Naomi secara perlahan, dan hubungan mereka pun menjadi lebih baik.
            Suatu hari Naomi bertemu dengan Kim Dong Min, seseorang dari masa lalunya, di sebuah pesta. Akibat pertemuan itu, rahasia Naomi pun terkuak, ternyata kakak Danny Jo pernah melakukan pelecehan seksual padanya. Naomi pun menjadi malu dengan kondisinya dan menjauhi Danny. Ia pun memutuskan pulang ke negaranya untuk menenangkan pikiran.
            Setelah dua tahun berlalu, Danny mencoba mencari tahu keberadaan Naomi yang tanpa kabar setelah ia menghilang dari kehidupan London. Danny mengunjungi negara asal Naomi dan berusaha mencari tahu alamat di mana gadis pujaannya itu tinggal. Ia benar – benar mengharapkan jawaban atas cintanya selama ini. Setelah ia mengetahui alamat Naomi tinggal, ia melihat seorang gadis yang tengah berdua dengan seorang laki – laki, ia mengira gadis itu adalah Naomi. Ternyata gadis yang dilihatnya tersebut adalah saudara kembar Naomi.
            Tawaran Anna Jo, kakak perempuan Danny, pada Naomi untuk menjadi model iklan produk pakaian terbarunya disanggupi Naomi untuk dapat bertemu kembali dengan pria asal Korea Selatan tersebut. Setelah dua tahun berpisah mereka dapat bertemu kembali.
            Cerita dalam novel ini menarik dengan gaya bahasa yang disajikan ringan dan alur yang mudah dimengerti. Penggambaran setiap tokoh yang apik dan detail menjadi keunggulan dalam novel ini sehingga pembaca mudah dalam memahami setiap karakter tokoh.
            Kelemahan dalam novel ini adalah banyaknya salah pengetikan atau penempatan kata yang kurang ideal. Selain itu meskipun setting novel terdapat di Kota London, namun London kurang tereksplor dengan baik. Penulis hanya menambahkan beberapa tempat terkenal di London seperti Bukingham Palace, London Bridge, dan London Eye. Banyaknya tokoh yang memiliki nama Korea membuat novel ini tidak seperti berada di London. Spring in London juga memiliki alur cerita yang mudah ditebak oleh pembacanya.

            Kesimpulannya, Spring in London merupakan novel yang akan membuat Anda tersenyum saat membacanya. Kisah cinta yang romantis namun dibumbui dengan konflik yang cukup rumit adalah daya tarik dari novel Spring in London. Untuk Anda pencinta novel romansa dengan kisah yang ringan maka novel Spring in London wajib untuk Anda baca.
01.55 | 0 komentar | Read More

resensi autmn in paris

1.       Identitas Buku
a.       Judul         : Autumn In Paris
b.      Penerbit     : PT. Gramedia Pustaka Utama
c.       Penulis       : Ilana Tan
d.      Tahun        : 2015
e.       Tebal buku : 264 halaman
f.       Harga        : Rp. 54.000,-

2.      Sinopsis Novel

Tara Dupont adalah gadis keturunan Indonesia dan Eropa. Dia tinggal bersama ayahnya di Paris sejak berumur enam belas tahun. Tara mempunyai sahabat, Sebastien Giraudeau yang kemudian mengenalkannya dengan seorang arsitek muda asal Jepang bernama Tatsuya Fujisawa. Tatsuya mengirim surat ke stasiun radio tempat Tara bekerja yang disiarkan lalu membuat Tara semakin penasaran kepada Tatsuya. Kepergian Sebastien ke Nice untuk sementara menjadi awal kedekatan Tara dan Tatsuya sehingga menjadi terbiasa menghabiskan waktu bersama satu sama lain.
Selain masalah pekerjaan, Tatsuya punya misi khusus saat memutuskan pergi ke Paris. Dia ingin mencari ayah kandungnya untuk memenuhi wasiat terakhir mendiang ibunya. Dan dia pun berhasil mengalahkan ketakutan dirinya sendiri untuk menemui ayah kandungnya. Dia tau ayah kandungnya mempunyai seorang putri bernama Victoria, belakangan diketahui bahwa Victoria merupakan nama asli Tara Dupont yang telah dikenalnya. Masih tidak bisa menerima kenyataan, Tatsuya memutuskan untuk melakukan tes DNA untuk memastikan ayah kandungnya.
Semuanya telah terbukti. Tatsuya memiliki ayah kandung yang sama dengan Tara. Tatsuya merasa dunianya hancur ketika harapannya bisa bersama dengan Tara pupus. Mereka telah menyadari bahwa mereka saling mencintai satu sama lain. Semua ini masih dirahasiakan dari Tara sampai akhirnya Tara mendengar sendiri semua kebenaran itu dan mengalami depresi sampai berniat bunuh diri.
Tatsuya memutuskan untuk kembali ke Tokyo dan melanjutkan pekerjaannya disana. Dia ingin menjaga jarak dengan Tara. Sebulan kemudian, Tatsuya mengalami kecelakaan di tempat kerja sampai membuatnya dalam keadaan koma. Tara dan ayahnya langsung menuju Tokyo karena Tatsuya diprediksi tidak bisa bertahan lama. Tara menemukan banyak hal yang berhubungan dengan dirinya di apartemen milik Tatsuya, ternyata selama ini Tatsuya masih memantau kabar dirinya melalui Sebastien. Tara pun memberanikan diri melihat langsung kondisi Tatsuya. Setelah berjanji Tara akan baik-baik saja setelah ini, usaha dokter tidak membuahkan hasil dan akhirnya Tatsuya tidak bisa diselamatkan lagi.
3.      Analisis Novel
a.       Unsur Intrinsik
1)      Tema               : Percintaan
2)      Latar                :
i.                    Tempat
-Bistro atau Brasserie
“... sampai di depan bistro, ia melihat Tara masih ada di sana.” (Hal. 162)
“... Tara memilih makan siang di brasserie yang paling dekat...” (Hal. 36)
-La Vue
“... mereka tiba di depan kelab mewah bernama La Vue.” (Hal.112)
-Arc de Triomphe
“... berdiri di puncak Arc de Triomphe dan memandangi kota Paris...” (Hal. 189)
ii.                  Waktu
-Siang hari
“Oh ya, ia punya janji makan siang dengan Sebastien...” (Hal. 33)
-Malam hari
“Langit sudah gelap. Ia melirik jam tangan dan mendesah. Jam tujuh lewat.” (Hal. 9)
-Larut malam
“Jam sudah menunjukkan pukul 02:24 dini hari dan ia tidak mengantuk sedikitpun.” (Hal. 129)
-Sore hari
“... menikmati jalan-jalan sore di taman ini seperti mereka.” (Hal. 57)
iii.                Suasana
-Meriah
“Malam semakin larut dan suasana semakin meriah.” (Hal. 121)
-Sepi
“Ruangan itu sudah sepi sejak satu jam yang lalu.” (Hal. 9)
-Gembira
“’Sebastien!’ kata gadis itu dengan gembira.” (Hal. 61)
3)      Alur                 : Campuran
i.                    Maju
“Pagi ini ia tidak punya jadwal siaran...” (Hal. 26)
 “Keesokan paginya, Sebastien sedang memanggang roti...” (Hal. 210)
“Beberapa saat kemudian, terdengar bunyi bel pintu.” (Hal. 211)
ii.                  Mundur
“Aku baru tiba di Paris hari itu...” (Hal. 27)
“Waktu itu ayahku sedang ada di Tokyo...” (Hal. 17)
4)      Penokohan      :
a)      Tara Dupont
Deskripsi: “Rambut hitam pendek, kulit putih tetapi tidak pucat, mata kelabu, hidung mancung, tinggi badannya melebihi rata-rata tinggi badan orang Asia.” (Hal. 16)
-Cerewet
“... ia lebih suka Tara Dupont yang cerewet daripada...” (Hal. 15)
-Menyenangkan
“Tara Dupont memiliki suara yang jernih dan menyenangkan...” (Hal. 18)
-Ceria
“Ia masih tetap ceria dan tersenyum lebar.” (Hal. 124)
-Penasaran
“Tatsuya teringat sifat Tara yang gampang penasaran.” (Hal. 189)
b)      Tatsuya Fujisawa
Deskripsi: “Bertubuh jangkung, kurus, rambut hitam agak panjang yang sangat bergaya, mata kecil, hidung mancung, dagu kecil...” (Hal. 21)
-Baik dan sopan
“Tatsuya laki-laki yang baik dan sopan.” (Hal. 127)
-Menyenangkan
“... Tatsuya Fujitatsu adalah teman mengobrol yang menyenangkan.” (Hal. 41)
-Misterius
“’Rupanya kau penasaran sekali dengan ceritaku.’ Kata Tatsuya...” (Hal. 40)
c)      Sebastien Giraudeau
Deskripsi: “Jangkung, rambut pirang, mata biru, kulit putih, berkacamata...” (Hal. 13)
-Playboy
“... Tara takkan menolak ajakannya. Dasar playboy!” (Hal. 14)
-Perhatian
“Ia sangat mengkhawatirkan kondisi Tara.” (Hal. 206)
-Jujur
“’Kau tau betapa susahnya aku merahasiakan sesuatu darinya?’...” (Hal. 262)
d)     Jean-Daniel Lemercier (Ayah Tara)
Deskripsi: “Jangkung, tampan, rambut cokelat terang, hidung mancung, mata kelabu, kulit putih pucat.” (Hal. 16)
-Ramah dan hangat
“Ayah Tara tersenyum ramah dan mengamati...” (Hal. 122)
-Tulus
“... memecah keheningan. “Aku turut menyesal,” katanya tulus.” (Hal. 97)
-Baik dan penyayang
“Ia ayah yang baik. Ayah paling baik sedunia.” (Hal. 36)
“...dirinyalah yang paling berharga bagi ayahnya.” (Hal. 36)
e)      Elise Lavoie
Deskripsi: “Rambut pirang emas sebahu, mata hijau, hidung berbintik-bintik, kurus, kecil...” (Hal. 10)
-Pengertian
“’Oh... aku mengerti,” kata Elise tiba-tiba...” (Hal. 11)
-Ramah
“Suara Elise yang ramah terdengar lagi.” (Hal. 27)
5)      Sudut Pandang : Orang ketiga serba tau
“Ia merapatkan jaket yang dikenakannya...” (Hal. 7)
“Mereka berdua sama-sama penyiar...” (Hal. 10)
6)      Gaya Bahasa   : Ringan dan mengalir. Cukup santai dan tidak terkesan sangat serius jadi sangat cocok untuk remaja dari segi gaya bahasa.
7)      Amanat           :
“Hidup ini sungguh aneh, juga tidak adil. Suatu kali hidup melambungkanmu setinggi langit, kali lainnya hidup mengempaskanmu begitu keras ke bumi.” –Kutipan hal. 234.
Takdir dalam hidup memang terkadang tidak sesuai keinginan, tapi kita harus tetap menjalaninya karena lari dari kenyataan tidak akan membuahkan hasil. Sepahit apapun itu, kita harus tetap kuat menghadapinya.
b.      Unsur Ekstrinsik
1)      Latar Belakang Penulis
Ilana Tan seorang novelis Indonesia yang dikenal karena menulis 4 novel roman yang masing-masing novelnya disajikan dengan cerita yang latarnya berbeda-beda. Novel Ilana Tan memiliki keunikan, yaitu tokoh-tokoh dari novel yang satu dengan novel yang lainnya saling berkaitan.
Novel pertamanya berjudul Summer in Seoul, novel keduanya berjudul Autumn in Paris, novel ketiganya berjudul Winter in Tokyo dan novel keempatnya berjudul Spring in London. Masing-masing novel diceritakan di kota-kota besar di dunia, yaitu Seoul (Korea Selatan), Paris (Perancis), Tokyo (Jepang), dan London (Inggris). Dan masing-masing novel diceritakan di musim yang berbeda yakni Summer (musim panas), Autumn (musim gugur), Winter (musim dingin), dan Spring (musim semi).
Ilana Tan sendiri juga dikenal sebagai penulis yang misterius. Karena dibagian Tentang Pengarang yang biasanya tertera dibagian paling belakang novel, tidak dicantumkan foto profil dan keterangan yang detail tentang Ilana Tan. Ilana Tan sendiri juga tidak mempunyai socmed pribadi yang mana sebagai sarana Komunikasi dengan para fansnya.
Ilana Tan lebih menyukai cara-cara konvensional. Ya, sebuah romantisme kuno ketika para penulis merupakan sosok-sosok misterius yang dipuja penggemarnya, tak wara-wiri muncul di media dan diberitakan profilnya. Penggemar hanya tahu novel terbarunya akan segera rilis bulan depan. Bila umumnya penulis berlomba-lomba membuat narasi yang semenarik mungkin untuk biodata di halaman akhir bukunya, maka Ilana Tan sejak menerbitkan novel pertamanya pada 2006 membuat pembaca penasaran dengan informasi seperti:
"Summer in Seoul adalah karya pertama Ilana Tan yang berbentuk novel, selain berbagai cerpen. Ia penggemar film, buku, dan bahasa asing. Kini Ilana menetap di Jakarta dan bekerja di bidang yang disukainya. Di novel keduanya, ia masih menyertakan sedikit informasi yang sama, namun setelah itu, hingga novel terbarunya In a Blue Moon (2015), tak ada lagi keterangan apapun mengenai sang penulis".
2)      Nilai yang terkandung
i.                    Nilai Budaya
Dalam novel ini kita mengenal bahasa dan budaya Perancis yang asing tapi dibawakan dengan rapi oleh penulis. Beberapa istilah dalam bahasa Perancis banyak digunakan yang membuat kita lebih mengenal budaya asing.
ii.                  Nilai Sosial Keluarga
Akar masalah terbesar dalam novel ini yaitu adanya hubungan sedarah yang membuat harapan kedua pemeran utama dalam novel ini pupus. Hal ini menunjukkan adanya nilai sosial keluarga yang cukup ditekankan sehingga menjadi pokok konflik yang menarik.
4.      Kelemahan Novel
a.       Akhir cerita yang kurang tuntas (sedikit menggantung).
b.      Kurangnya penjabaran latar belakang salah satu tokoh yang cukup penting.
c.       Latar belakang penulis tidak disertakan dalam novel.
5.      Keunggulan Novel
a.       Sampul dan judul cukup menarik.
b.      Terdapat catatan kaki atau penjelasan dari istilah dalam bahasa asing.
c.       Bahasanya mudah dipahami dan ringan.
d.      Alurnya mengalir dan mampu membawa pembaca dengan baik.
6.      Rangkuman Resensi
Novel berjudul Autumn in Paris ini ditulis oleh Ilana Tan yang diterbitkan pertama kali pada tahun 2007. Novel terbitan Gramedia Pustaka Utama ini menjadi best-seller sehingga dicetak ulang puluhan kali. Penulisnya sendiri sangat misterius dan tidak pernah menampilkan biodata spesifiknya sekalipun. Bahkan di novel Autumn In Paris ini juga tidak terdapat keterangan tentang latar belakang penulisnya. Konflik yang disajikan tidak mengecewakan sehingga pembaca dapat terbawa masuk ke dalam suasana cerita. Pembawaan bahasa yang tidak terlalu berat juga membuat pembaca mudah memahami isi cerita novel ini.

Tema novel ini percintaan yang beralur campuran. Tokoh utamanya yaitu Tara Dupont dan Tatsuya Fujisawa. Ada nilai budaya dan sosial keluarga yang terkandung dalam novel ini sesuai dengan konflik utama yang disajikan. Secara keseluruhan novel ini lebih banyak memiliki keunggulan dibanding kelemahan.
01.51 | 0 komentar | Read More

Resensi Novel Winter in Tokyo

Resensi Novel Winter in Tokyo

Resensi Novel
Judul buku   : Musim dingin di Tokyo
Judul asli     : Winter in Tokyo
Jenis           : Romansa
Penulis         : Ilana Tan
Penerbit      : Gramedia
Tebal          : 320 halaman
Cetakan       : September 2008
          Membaca novel musimnya Ilana Tan memang harus berurutan, ini adalah novel ketiga Ilana Tan. Seperti dua novel sebelumnya, Summer in Seoul dan Autumn in Paris, novel ini juga menggunakan musim sebagai judul, yaitu Winter in Tokyo atau kalau dibahasa Indonesiakan “Musim Dingin di Tokyo”. Novel ini bercerita tentang kisah cinta seorang gadis peranakan (Indonesia – Jepang) bernama Ishida Keiko dengan Kazuto.
Semua berawal ketika Ishida Keiko yang tinggal di sebuah apartemen kecil dua lantai di pinggiran Tokyo mendadak kedatangan tetangga baru. Nishimura Kazuto, nama tetangga baru itu. Dia kembali ke Tokyo setelah 10 tahun lamanya tinggal di Amerika dan tidak pernah pulang ke Jepang. Alasan kepulangannya satu, untuk melupakan Yuri. Sahabat, tetangga, dan wanita yang dicintainya dan akan menikah dengan sahabatnya sendiri. Perlahan, Keiko mulai akrab dengan Kazuto. Meskipun kesan pertama Keiko setelah melihat Kazuto Nishimura adalah seorang pria yang cukup berantakan, namun kebaikan hati Kazuto mampu menyentuh hati Keiko dalam jangka waktu pendek, karena Kazuto ternyata seorang pria yang perhatian, baik hati, menyenangkan dan bisa diandalkan. Apartemen mereka yang berhadapan, semakin mempererat hubungan keduanya.
Keduanya tidak sadar ketika cinta perlahan menelusup di hati. Di sisi lain, Keiko yang sejak kecil masih dibayang-bayangi oleh cinta pertamanya, seorang bocah laki-laki bertopi biru yang menolongnya mencarikan kalung di hari bersalju, nampaknya kurang bisa membuka hati ke pria lain walaupun Kazuto sedekat itu dengannya. Keiko yang masih terbayang akan cinta pertamanya, Kitano Akira, mencoba memungkiri perasaannya. Seolah melupakan Kazuto, Keiko terbuai dalam angannya sendiri. Kazuto di pihak lain, lebih ekspresif, mengingat pekerjaannya sebagai street photografer, ia lebih cepat menyadari perasaannya terhadap Keiko. Fokus kameranya selalu membidik sosok Keiko. Mengejar sosok Keiko, dan frustasi karena Keiko tidak pernah bisa melihatnya. Semua berjalan begitu salah. Sampai suatu hari pertemuan tak terduga dengan cinta pertamanya menghampiri dengan tiba-tiba. Ternyata cinta pertama Keiko sewaktu kecil dulu adalah sahabat Kazuto sejak kecil yang bernama Kitano Akira. Keiko yang masih berbunga-bunga lantaran bertemu dengan cinta pertamanya harus menghadapi kenyataan pahit yang lain ketika, sesuatu yang berharga yang telah lama di sampingnya seakan menghilang tak berbekas, karena sebuah kecelakaan tak terduga terjadi yang menyebabkan Kazuto Nishimura kehilangan ingatannya.
Kemudian, Kazuto kehilangan ingatan karena sebuah kecelakaan. Meninggalkan lubang besar dalam dadanya. Ia masih bisa mengingat hingga hari sebelum kepulangannya ke Tokyo saat ia masih di Amerika. Celakanya ia melupakan bagian terbaik kenangannya selama sebulan di Tokyo. Termasuk seseorang yang sudah menjadi bagian dari hidupnya, atau kejadian saat malam natal, ucapanna di stasiun, janjinya akan hari valentine. Disaat dia tidak bisa mengingat apapun, Yuri bagian dari masa lalu itupun datang. Membuat dia semakin jauh dari orang yang harusnya dia sayangi.
Tapi takdir tetap bermain disini. Terhalang apapun, hati tidak pernah berbohong. Dia, dia yang hilang ingatan, yang seharusnya tidak ingat apa-apa selalu berdebar setiap kali melihat orang itu. Orang yang tidak bisa dia ingat. Saat itulah Keiko menyadari bagaimana perasaannya terhadap Kazuto. Ia merasa begitu kehilangan. Dan sangat sakit hati ketika Yuri datang ke Jepang. Namun perasaan tidak bisa berbohong. Kendati lupa akan kenangannya bersama Keiko, Kazuto tetap jatuh ke dalam perangkap cinta yang sama. Ia sekali lagi jatuh cinta pada Keiko. Namun, Kazuto tidak bisa berkutik ketika hubungan Keiko dengan Kitano Akira semakin intim. Semua terasa begitu salah.
Hingga akhirnya Ishida Keiko benar-benar menyadari cintanya pada Nishimura Kazuto, dan begitupun dengan Nishimura Kazuto yang sudah pulih dengan ingatannya yang masih mencintai Ishida Keiko sebelum, saat dan sesudah amnesia. Dan akhirnya mereka pun bersama.
          Di novel ketiganya ini, Ilana Tan semakin piawai membentuk karakter tokoh-tokoh utamanya. Sehingga novel ini dapat meninggalkan kesan yang baik di hati pembaca, terutama para remaja. Karena sebagian besar karakter novel ini disesuaikan dengan karakter remaja-remaja jaman sekarang. Para remaja yang membaca novel ini pasti seolah-olah ia ikut merasakan apa yang dirasakan oleh tokoh utama dalam novel tersebut , apalagi para remaja yang suka novel romance.
      - Kelebihan novel "Winter in Tokyo" :
jalan ceritanya yang menarik dan berbeda dari novel-novel lain, sehingga membuat pembaca sulit menebak peristiwa yang terjadi selanjutnya dan juga bisa membuat pembaca penasaran serta mengundang antusias pembaca untuk membaca novel ini. Sampul novel Winter In Tokyo  ini juga menarik, dengan judul yang menarik pula. Ketika konflik di tengah buku sudah mulai menyeruak, saya semakin bisa merasakan sakitnya hati Keiko seolah-olah saya yang merasakannya. Salut untuk Ilana Tan yang bisa menciptakan novel seindah ini. Apalagi endingnya, bisa membuat pembaca berteriak-teriak sendiri karena senangnya. Novel ini adalah rekomendasi terbaik untuk teman-teman yang suka membaca kisah romance tanpa ada kesan norak di dalamnya.
     - Kekurangan novel "Winter in Tokyo" :
Profil Kazuto dari segi fisik tidak jelas, berapa tingginya, warna kulitnya, ciri khas fisiknya (apakah bercodet, memiliki lesung pipi, tampan, bermata coklat, dsb) tidak di deskripsikan Ilana Tan dengan baik. Begitu juga dengan penggambaran dari sisi fisik tokoh lainnya. Memang Ilana Tan memberi gambaran mengenai warna rambut, mata lebar, dan sebagainya, tapi saya merasa masih mengambang (maksudnya kurang kuat).
01.45 | 0 komentar | Read More

resesni novel summer in seoul



CERITA CINTA MUSIM PANAS

Judul : Summer in Seoul
Pengarang : Ilana Tan
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tempat terbit : Jakarta
Tahun terbit : 2008
Ukuran novel : 20 x 13,5 cm
Jumlah halaman : 280 halaman
Sumber : milik pribadi
Harga : Rp51.000,00
Novel bertema percintaan memang selalu diminati oleh remaja. Hal inilah yang akhirnya menginspirasi seorang penulis berbakat, Ilana Tan, yang turut mengangkat tema tersebut sebagai novel pertamanya.
Sekilas namanya mirip dengan orang Asia Timur, tetapi sesungguhnya penulis adalah seorang berkebangsaan Indonesia. Berawal dari kecintaannya terhadap bahasa asing, dalam novelnya ini, Ilana Tan menyisipkan beberapa kata dalam bahasa Korea dilengkapi dengan catatan kaki yang dibuatnya dengan tujuan agar pembaca dapat memahami artinya dan ikut larut dalam suasana cerita.
Ibu kota Negeri Ginseng, Seoul, sangat cocok digunakan sebagai latar tempat dalam cerita. Gaya bahasa yang digunakan penulis sangat baik, mudah dimengerti, dan tidak bertele-tele. Pemaparan satu kejadian sangat detil namun tidak membuat pembaca merasa bosan karena penulis menggunakan diksi yang tepat untuk menjabarkannya.
Meskipun novel Summer in Seoul mengangkat tema yang sudah umum, tetapi berbeda dengan novel remaja lain, novel ini tidak menonjolkan hawa nafsu manusia dalam menjalin sebuah hubungan. Novel ini lurus, sehingga pembaca dapat lebih mengerti tentang arti cinta sejati yang sesungguhnya antara Sandy dan Jung Tae-Woo yang diceritakan dengan halus dan manis oleh penulis. Sikap romantis Jung Tae-Woo yang merayakan ulang tahun Sandy dengan memberinya bunga mawar, menyalakan kembang api, dan menyanyikan sebuah lagu sangat kental dengan nuansa drama Korea. Sebut saja Full House yang mengangkat tema serupa dan banyak menyedot perhatian para penggemar drama Korea, Summer in Seoul juga fantastis.
Kisah dimulai saat Sandy alias Han Soon-Hee, gadis blasteran Indonesia-Korea yang sedang berbelanja di sebuah toko, mendapati ponselnya tertukar dengan salah seorang pengunjung. Sandy segera mengembalikan ponsel itu dan menyadari bahwa ponselnya tertukar dengan Jung Tae-Woo, seorang penyanyi muda terkenal Seoul yang muncul kembali setelah empat tahun menghindari dunia showbiz.
Setelah insiden itu, mereka terus berhubungan karena Tae-Woo yang tengah digosipkan gay menyusun rencana bersama managernya, Park Hyun-Shik, untuk berfoto bersama Sandy sebagai kekasih rahasianya. Tanpa ragu, Sandy menyetujuinya asalkan wajahnya tidak terlihat.
Hari-hari musim panas sebagai “kekasih” Jung Tae-Woo dimulai. Hubungan keduanya semakin erat terutama saat apartemen Sandy terbakar. Jung Tae-Woo menyelamatkannya dan meminta Sandy untuk tinggal di rumahnya sampai Sandy mendapatkan apartemen baru.
Sementara itu, wartawan terus mencari berita tentang hubungan Tae-Woo dengan Sandy. Akhirnya diketahui bahwa Sandy adalah adik dari seorang penggemar Tae-Woo yang meninggal empat tahun lalu pada saat jumpa penggemar. Media menyebutkan bahwa Sandy hanya ingin membalas dendam terhadap Jung Tae-Woo sementara Jung Tae-Woo hanya ingin meminta maaf kepada Sandy atas insiden itu. Situasi semakin rumit ketika salah satu dari mereka mengalami kecelakaan lalu lintas dan tidak sadarkan diri.
Secara keseluruhan, novel ini sangat baik, namun tahapan penyelesaian konflik tidak diceritakan secara rinci. Selain itu, suasana kehidupan di Korea Selatan kurang terasa. Berbeda dengan novel ketiga seri musim lainnya karya Ilana Tan yang berjudul Winter in Tokyo. Dalam novel ini, latar tempat di Tokyo sangat terasa karena penulis menggunakan beberapa tempat terkenal sebagai latar dalam cerita, seperti persimpangan Shibuya dan Kyoto.
Terlepas dari semua itu, semoga penulis dapat memperbaiki kekurangannya dalam menceritakan tahapan penyelesaian konflik dan menghasilkan karya lain yang lebih memukau. Summer in Seoul, buku yang bagus untuk mengisi waktu luang dan rak buku Anda.
01.45 | 0 komentar | Read More

biografi esty kinansih

Written By iqbal_editing on Jumat, 29 Juli 2016 | 16.18

Esti Kinasih lahir di Jakarta, 9 September 1971, sulung dari tiga bersaudara.
Cewek Virgo ini punya hobi traveling, naik gunung, ngoleksi T-shirt bergambar Jeep, dan ngoleksi prangko.
Jingga dalam Elegi adalah novel keenam Esti setelah Fairish (2004) yang menjadi best-seller dan terus cetak ulang hingga kini, CEWEK!!! (2005) yang juga laris manis, STILL… (2006), Dia, Tanpa Aku (2008), dan Jingga dan Senja (2010).
Mantan karyawan sebuah bank swasta ini punya prinsip hidup easy going. Obsesinya mendaki puncak Himalaya.
Selain menulis, Esti mengelola perpustakaan pribadi di rumahnya dan sedang mengembangkan bisnis cokelat kecil-kecilan.
16.18 | 0 komentar | Read More
 
berita unik