Translate

cerpen idul fitri yang berkesan

Written By iqbal_editing on Jumat, 30 Desember 2016 | 06.13

IDUL FITRI YANG BERKESAN
Cerpen Dara Mulyani
Hari berganti, tak terasa sudah menginjak hari yang Fitri. Hari dimana wajah berseri. Dengan kerendahan hati, memohon keikhlasan untuk memaafkan kesalahan. Malam yang dingin itu lantunan takbir berkumandang disekeliling jalan. Banyak kendaraan hilir mudik menyambut indahnya hari besar umat Islam. Semua orang berteriak gembira menyambut indahnya malam takbiran sambil menghidupkan petasan. Hati ku senang menyambut hari Raya Idul Fitri yang hanya datang satu tahun sekali.
Keesokan harinya aku terbangun dengan wajah termenung, meneteskan air mata dipipi sambil memikirkan “apakah aku bisa merasakan hari yang Fitri seperti tahun ini lagi” ?. Tak lama kemudian aku bangkit sambil menghapus air mata dipipiku, lalu aku bergerak kekamar mandi bersiap-siap untuk shalat Idul Fitri. Sebelum aku dan keluarga besarku berangkat kemasjid, tak lupa seperti tahun-tahun yang lalu, kami saling salam-salaman meminta maaf atas kesalahan kami. Terharu sekali, hampir meneteskan air mata, tetapi aku cepat untuk menghapusnya karena aku sudah beruduk.
Setelah selesai menjalankan shalat Idul Fitri, aku dan keluarga besar menyantap ketupat dan opor ayam yang sudah dibuat oleh mamaku semalam. Aku menyantap ketupat tersebut dengan lahap sekali. Selesai makan kami sekeluarga berkunjung kerumah nenek tercinta. Nenek satu-satunya yang aku punya, karena yang lain sudah dipanggil Allah swt. Aku sempat meneteskan air mata karena nenekku keadaannya kurang sehat. Tetapi, aku selalu berdoa untuk nenek ku tercinta. Dirumah nenek, kami sekelurga menghabiskan waktu. Tepat jam 16.30 WIB kami sekeluarga pulang kerumah, Lalu istirahat.
Lebaran kedua kami sekeluarga berkunjung kerumah sanak saudara terdekat. Awalnya aku tidak mau ikut, tetapi orang tua ku memaksa. Ia akhirnya aku terpaksa ikut. Sampai dirumah om ku, aku dikasi THR, ia walaupun tidak banyak. Aku senang karena walaupun aku udah gede aku masih saja dikasih THR. Keterpaksaanku mendapat rezki. Hahahaha ....
Lebaran ketiga aku habiskan berkunjung kerumah pacarku, teman, dan tema-teman pacarku. Waktu aku berkunjung kerumah orang tua pacarku, kebetulan adzhan magrib berkumandang dimasjid. Orang tua pacar ku mengajak aku beserta keluarganya shalat berjamaah. Aku senang sekali karena orang tuanya begitu peduli dengan kedatangan aku. Selesai shalat magrib aku duduk sejenak sambil berbinjang dengan orang tuanya. Orang tuanya sangat peduli dengan hubungan kami dan kami berdua banyak diceramahin. Setelah berbincang-bincang dengan orang tuanya, orang tuanya mengajak aku dan keluarganya untuk “nonton lindungan dibawah kabah” yang baru keluar dibioskop terdekat. Karena sudah larut malam, aku memutuskan untuk besok saja menontonnya.
Keesokan harinya, aku dan keluarga besarnya pergi ke MAL untuk menonton flim yang baru muncul itu. Awalnya malu-malu segan, tetapi lama kelaman aku dekat dan menganggap dia orang tuaku. Selesai kami nonton, kami makan bersama disalah satu tempat makan yang ada disana. Aku senang sekali ternyata orang tuanya betul-betul baik dan peduli sama hubungan kami. Setelah itu, kami pulang. Sebelum aku pamit pulang, aku menyalam tangan orang tua nya. Sesampainya dirumah, aku langsung tertidur karena aku sangat lelah.
Lebaran kelima, sengaja aku habiskan waktu untuk istirahat, karena hari seninnya aku sudah melanjutkan kembali tugasku yang seperti biasanya menuntut ilmu dikampus UIR yang sangat aku banggakan.

0 komentar:

Posting Komentar

 
berita unik