Dongeng Anak Islami
Di sebuah kampung yang jauh, hiduplah
sebuah keluarga kecil bahagia, hidup mereka sederhana dan selalu taat
menjalankan Sholat 5 waktu. Itulah keluarga Pak Farhan, keseharian Pak
Farhan hidup hanya bercocok tanam. Mereka makan apa adanya hasil dari
bercocok tanam. Ridho anak si mata wayang Pak Farhan rajin membantu
kedua orang tuanya, anak yang rajin, jujur, dan berbakti kepada ke dua
orang tua. Sejak kecil, Ridho di didik untuk selalu jujur dan bersikap
sopan santun kepada orang lain. Pak Farhan selalu menasehati Ridho
dengan sabar jika Ridho berbuat salah.
Baca juga Dongeng Anak Ayah Yang Baik Hati
Setiap berangkat sekolah, Ridho selalu
mencium tangan kedua orang tuanya. Uang saku pun sangat terbatas sekali,
namun Ridho tidak pernah mengeluh sedikit pun, ia tetap bersyukur
kepada Allah SWT, atas semua kenikmatan yang dimilikinya sekarang. Ridho
tak pernah menuntut orang tua nya jika ia ingin membeli sesuatu, ia
membelinya dengan uang saku yang ia tabung setiap hari. Di sekolah Ridho
anak yang pintar, ia selalu menjadi juara kelas namun dia tetap rendah
hati dan tidak sombong. Di mata guru-guru, Ridho adalah anak yang jujur
dan tidak suka macam-macam.
Suatu siang saat pulang sekolah, Ridho
berjalan dengan sendiri. Di tengah jalan yang dia lalui, ada sebuah
dompet yang jatuh. “Ya Allah, dompet siapa ini jatuh di jalan,” kata
ridho. Ia mengambil dompet itu dan membuka untuk melihat KTP siapa
pemilik dompet itu. “Alhamdulillah, ada KTP pemilik dompet ini. Inikan
Pak Parto, tetangga kampung sebelah” gumam Ridho ketika membaca KTP itu.
“Aku harus mengembalikan dompet ini sekarang, kasihan Pak Parto” kata
Ridho sambil berjalan.
Setelah sampai di rumah Pak Parto.
“Assalamualaikum, Pak Parto” ucap salam ridho. “Wa’alaikumsalam, eh kamu
Ridho,mau cari siapa?” jawab Bu Parto. “Pak Parto ada bu?” tanya Ridho.
“Iya ada, lagi Sholat, silahkan masuk Ridho” jawab Bu Parto. “Terima
kasih, bu” ucap Ridho sambil masuk rumah Pak Parto. Ridho duduk di ruang
tamu sambil menunggu Pak Parto yang sedang Sholat. “Sebentar ya, Ridho.
Ibu buatkan minuman dulu buat kamu” kata Bu Parto. “Tidak usah
repot-repot bu, terima kasih” jawab Ridho. “Tidak apa-apa, Ridho. Hanya
minuman saja kok” sahut Bu Parto.
Baca juga : dongeng anak singkat liburan ke rumah nenek
Setelah beberapa menit, Pak Parto
selesai Sholat, dia menemui Ridho di ruang tamu. “Eh kamu Ridho, ada apa
kok tumben mampir ke rumah bapak” sambut Pak Parto. “Iya, Pak Parto.
Tadi waktu pulang sekolah, Ridho di jalan menemukan dompet bapak. Ini
dompetnya Pak, mohon diperiksa lagi” jelas ridho. “Alhamdulillah. Bapak
tadi juga bingung cari dompet kok tidak ada di saku celana, ternyata
kamu yang menemukan.” kata Pak Parto. Alangkah senangnya hati Pak Parto,
ia memeriksa dompetnya, karena ada surat-surat penting di dalam dompet
itu. “Terima kasih, Ridho. Semua masih utuh. Kamu memang anak yang
jujur.” kata Pak Parto sambil memeluk Ridho. “Sekali lagi bapak ucapkan
terima kasih, Ridho.” ucap Pak Parto
“Iya sama-sama Pak. Dompet ini kan bukan
hak Ridho, jadi sudah menjadi kewajiban Ridho mengembalikan dompet
ini.” jelas Ridho. “Ini ada hadiah buat kamu Ridho” kata Pak Parto
sambil mengambil uang. “Tidak usah, Pak. Terima kasih, saya ikhlas kok
Pak, bukan karena ingin mengharap imbalan” tolak Ridho secara halus.
“Ini bukan imbalan, Ridho. Ini hadiah dari bapak karena kejujuranmu”
kata Pak Parto. “Tidak, Pak. Terima kasih. Ridho tidak bisa menerima
hadiah ini. Ridho pamit pulang dulu ya, Pak. Orang tua Ridho pasti
khawatir menunggu dirumah” jawab Ridho.
Akhirnya Ridho Pulang kerumah diantar
Pak Parto naik mobil, karena Pak Parto memang orang kaya di kampung
sebelah. Sampai dirumah, orang tua Ridho kaget melihat Ridho diantar Pak
Parto naik mobil. Pak Parto pun dipersilahkan masuk kerumah Ridho yang
sederhana. Setelah mendengar penjelasan Pak Parto, orang tua Ridho
sangat senang dengan kejujuran anaknya, dan yang lebih menggembirakan,
Pak Parto bersedia menjadi orang tua asuh Ridho, ia akan membiayai Ridho
sekolah hingga cita-citanya tercapai. Mendengar berita itu, Pak Farhan
dan istrinya sujud syukur dan berterima kasih kepada Allah SWT. Tak lupa
mereka juga mengucapkan terima kasih kepada Pak Parto. Allah SWT
mempunyai rencana tersendiri untuk hambaNya yang taat dan bersabar.
“Kamu tidak bisa mengubah apa yang telah kamu lakukan, namun kamu bisa berkata jujur, meminta maaf, lalu biarkan Allah yang melakukan sisanya.”
0 komentar:
Posting Komentar