Cerpen Anak: Banjir Datang
“Hei, kalau kamu mau buang sampah jangan di situ. Seharusya di tong sampah, bukan di sungai,” marah Azkia.
“Biarin, masbuloh,” ketus anak itu, yang bernama Leo.
“Ih, kamu ini dinasehatin nggak bisa. Kalau kamu sering buang sampah di sungai nanti warga yang lain akan mengikuti kamu. Kata Azkia menasehati.
***
Waktu terus berganti. Perlahan sampah yang menumpuk di tepi sungai mulai menggunung. Azkia yang menyadari ha tersebut segera ia menemui ibunya.
“Ma, Azkia mohon supaya kita pindah dari sini,” kata Azkia memohon.
“Kenapa?” tanya Ibunya.
“Nanti di sini akan banjir. Sebab sampah-sampah sudah menyumbat sungai,” jawabnya.
“Iya, besok kita berangkat ya,” kata ibunya dengan lembut.
Malamnya mereka bersiap untuk pindah. Keesokan harinya merekapun bergegas meninggalkan desa itu, dan tinggal di sebuah desa yang nyaman bernama Desa Sukamaju.
***
Hari itu Azkia sedang bersantai di ruang tengah sambil menonton TV. Ketika sedang menunggu siarannya, Azkia menyaksikan berita tentang sebuah desa yang dilanda banjir. Ternyata desa tersebut desa Tanggerang, desa tempatnya tinggal dulu.
“Kemarin, telah terjadi banjir di Desa Tanggerang. Banjir tersebut disebabkan oleh pembuangan sampah sembarangan yang dilakukan oleh warga sekitar. Warga saat ini diungsikan di masjid yang jauh dari lokasi banjir. Sementara banjir kali ini telah menelan korban sebanyak tiga orang, dan empat orang dikabarkan hilang. Dan saat ini sedang dalam pencarian oleh relawan,” kata wartawan yang mengabarkan.
Azkia dalam hati sangat prihatin. Namun ia bersyukur karena sudah meninggalkan tempat tersebut bersama keluarganya.
Karya : Adila Sabrina A. (Kelas V Al-Ghazali SDIT Alfityah Pekanbaru)
0 komentar:
Posting Komentar