Kamu pun terluka sepertiku
Tapi aku tak bisa bertahan lagi
Meski perasaan ini selalu menjebakku
Kini hanya ada bayanganmu
Bayanganmu yang selalu hadir di depanku
Menghadirkan kenangan suka duka
Kenangan yang tak pernah bisa kuhapus
Seakan terpatri dihatiku
Kadang aku benci mengakuinya
Meski kita berpisah
Hatiku tak bisa lepas darimu
Aku pun benci bertanya dalam hati “apakah kamu juga sama?”
Kini kita baik-baik saja
Tak ada benci
Mungkin kamu pun tak ada rasa lagi
Ada satu hal yang tak berubah
by : melo oplover
= = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = =
Semua PalsuLupakan Hati Ini
teringat masa indah bersamamu ..
tiada ragu jalani hidup denganmu ..
banyak kata terucap untukku ..
takku kira semua itu palsu ..
kau hancurkan aku ..
teganya dirimu ..
kau bohongi aku ..
kau duakan cintaku ,,
kau sakiti hati nii yg setia menyayangimu …
banyak kata terucap manis untukku ..
takku kira semua itu palsu ..
kau hancurkan aku ..
teganya dirimu
By : Dio Nanda Surya Pratama
= = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = =
saat daun kering berjatuhan
angin kemarau membelai diri
ku terdiam terpaku
saat kau memilih tinggalkan ku
tapi tak mengapa
ku tak membendung tangis
kepergianmu
anugrah bagiku
semoga kau temukan kebahagiaan disana
bersamanya lalui dunia
kini ku bahagia bersama sepi
tiada yang lebih baik darimu
selain seseorang yang mau mengerti diriku
kini ku larut dalam pencarian terakhir
kuyakin Tuhan bersamaku
Hai - hai ketemu lagi nih ma ide dadakan, sebenarnya cerita ini bukan seperti cerita - cerita yang aku buat sebelumnya, tapi nda apalah mencoba sesuatu yang baru untuk menambah karyaku.
Well happy reading aja deh ya!
Cerpen Pendek "Tanpamu, Aku Baik - Baik Saja"
Nela mondar - mandir di dalam kamarnya sambil sesekali menatap handpone yang ada di genggaman tangan mungilnya, terlihat jelas dari wajahnya bahwa ia menunggu handphonenya bergetar menandakan sms atau telpon dari seseorang yang sedang ia tunggu.
Lelah mondar - mandir Nela memutuskan untuk berbaring di ranjangnya, sekali lagi ia menatap handphonenya namun sekali lagi ia kecewa karena tak ada tanda - tanda yang ia harapkan.
"Kamu dimana? Sedang ngapain? Ko' sms aku nggak pernah dibalas" Ketik Nela dilayar handphonenya kemudian mengirim pesan tersebut kepada number dengan bertuliskan nama My Heart.
Nela membalikkan badan dan menatap langit - langit layar, menunggu sambil menerawang mengingat - ngingat saat dia bertengkar dengan Andra pacarnya.
"Kamu apa - apaan sih" Kata Nela saat tanganya ditarik oleh Andra,
"Kamu tuh yang apa - apaan, aku udah bilang jangan ke tempat ini, eh kamu malah ngenyel" Balas Andra dengan nada sedikit meninggi.
"Loh apa salahnya? Aku kan suka tempat ini! Lagian dari dulu aku suka sama kafe ini" Kata Nela yang tak mau kalah sama Andra.
"Tapi aku nggak suka kamu deket - deket sama salah satu pelayan yang ada disini" Lanjut Andra, membuat kening Nela berkerut
kenapa Andra mempersalahkan tentang itu sekarang? Padahal daridulu aku sudah deket dengan semua pelayan disini" Pikir Nela dalam hati.
"Udah pokoknya kamu jangan sering datang kesini, ayo kita pulang" Kata Andra sambil menarik tangan Nela dengan paksa masuk ke mobil.
Suara hp bergetar membuyarkan lamunan Nela dengan segera Nela membuka hp berharap itu pesan dari Andra, sekali lagi Nela kecewa karena yang sms bukanlah Andra.
From Ridwan
"Ge ngapain mbakyu"
Nela hanya membaca pesan tersebut tanpa berkeinginan untuk membalasnya.
"Sudah hampir satu bulan tidak ada kabar dari Andra, apa dia masih marah ya?" Gumamnya sambil menelungkupkan wajahnya ke bantal.
***
Nela berjalan dengan lesu ke kampusnya karena lagi - lagi Nela kecewa dia tidak bisa bertemu dengan Andra. Ia kini merasa galau karena digantungin oleh Andra.
"Woi, pagi - pagi sudah lesu gitu!" Sapa Vivi sambil menepuk pundak Nela, Nela hanya mengerjap kaget dan melirik Vivi lalu kembali menunduk tanpa berkata apa - apa.
"Eh tumben, kamu nda semangat gitu ada apa Nel" Tanya Vivi sambil duduk disebelah Nela.
Nela menghela napas panjang, lalu sedetik kemudian dia memeluk Vivi yang kaget akan sikap Nela.
"Kamu kenapa sih Nel? Ko' tumben meluk - meluk gini?" Kata Vivi
"Aku galau Vi, udah beberapa hari ini nggak denger kabar dari Andra" Kata Nela sambil melepas pelukannya.
"Lah emang kenapa? Kalian lagi berantem?" Tanya Vivi, yang dibalas Nela dengan angkat bahu,
"Lah ko' kamu nggak tau? Kan kamu pacaran ma dia?" Tanya Vivi lagi,
"Kemaren sempet marahan dan aku udah minta maaf tapi dia malah ngilang gini" Kata Nela putus asa.
"Emang kalian berantem karena apa?" Tanya Vivi lagi
Nela kemudian menceritakan masalah yang membuat Andra marah padanya dan menurut Nela itu tidak masuk akal.
"Iya aneh, padahal kalian pertama ketemu kan di kafe itu, kenapa Andra ngelarang kamu untuk pergi ke kafe?" Gumam Vivi sambil mengelus - elus dagunya.
"Udah nggak usah dipikirkan, lagian cowo masih banyak ko' Nel" Kata Vivi sambil menepuk bahu Nela.
"Ngomong sih gampang tapi susah dijalanin tau" Jawab Nela kesal
"Ya mungkin karena kamu baru pertama ngalamin, ntar kalau udah biasa juga nggak sedih lagi" Kata Vivi sambil tersenym menyemangati Nela, Nela hanya tersenyum kecut.
"Mending diputusin langsung deh dari pada digantungin kaya gini" Gumamnya sambil memandang kedepan bersiap menerima pelajaran.
***
Dua bulan sudah tidak ada kabar dari Andra, tapi tak membuat Nela galau lagi, betul apa kata Vivi kalau sudah biasa digantungin deng
an sendirinya akan dianggap sudah tidak ada lagi hubungan.
Nela sedang merapikan buku - buku yang ada di kamarnya ketika hpnya berdering.
"No baru dari siapa ya?" Gumam Nela sambil menimbang - nimbang antara menjawab panggilan tersebut apa tidak.
Namun tak urung iya menjawabnya.
"Halo Asslamu alai'kum" Sapa Nela setelah memencet tombol penjawab.
"Waalaikum salam, Hai Nel apa kabar akhirnya bisa ngubungi kamu juga" Kata suara diseberang yang samar - samar Nela kenal dan hampir melupakannya.
"Andra" Gumam Nela tak percaya akan mendengar suara orang yang selama ini dia cari dan mungkin sedikit merindukannya.
"Iya, Maaf baru ngubungin kamu, kamu ada diwaktu malam ini?" Tanya Andra,
"Ada, kenapa?" Jawab Nela tanpa pikir panjang.
"Ok, nanti aku malam aku jemput kamu, ada banyak hal yang ingin aku bicarakan sama kamu" Kata Andra.
"Aku juga ingin bertanya banyak hal sama kamu" Gumam Nela dalam hati.
"Giman Nel, kamu mau kan ketemu sama aku?" Tanya Andra lagi.
"Eh iya" Kata Nela.
"Ok ntar malam kamu nunggu aku ya! bye Nela Assalamu alai'kum" Kata Andra
"Waalaikum salam" Kata Nela lalu menaruh hpnya diatas meja riasnya.
***
Disini lah Nela dan Andra di taman kota yang sedikit ramai, sudah berapa lama mereka duduk dalam diam tanpa ada yang memulai pembicaraan.
"Katanya mau ngomongin sesuatu? ada apa?" Tanya Nela memulai pembicaraan karena merasa bosan duduk dalam diam.
"Begini Nel, aku minta maaf karena aku sudah menghilang selama dua bulan" Kata Andra
"Terus" Kata Nela mencoba tenang agar tak emosi,
"Ternyata ingat juga udah ninggalin aku selama dua bulan" Gumamnya dalam hati merasa ilfiil
"Aku pergi ada alasannya, aku pergi keluar kota dan tidak sempat menghubungimu dan baru hari ini aku pulang dan baru sempat menghubungimu Nel" Kata Andra mencoba meyakinkan Nela.
"Emang kamu pergi kenama?" Tanya Nela dengan nada datar,
"Aku pergi ke daerah puncak, dan aku akan kembali kesana ada beberapa yang harus aku urus Nel" Lanjut Andra dengan segala hal alasan kenapa dia meninggalkan Nela tanpa kabar.
Nela hanya mendengarkan tanpa penuh minat.
"Sekarang apa keputusanmu tentang hubungan kita" Tanya Andra yang membuat kaget Nela karena sedari tadi dia hanya melamun dan tidak mendengarkan Andra dengan seksama.
"Hem, menurut kamu?" Tanya Nela balik, harusnya Andra sadar bahwa sejak awal mereka kenal Nela paling tidak suka digantungin dan juga paling tidak bisa hubungan jauh.
"Apa kamu minta putus Nel?" Tanya Andra hati - hati
"Ok, kita putus" Kata Nela tegas yang membuat Andra melongo,
"Kamu beneran minta putus Nel, tapi kan?" Kata Andra kalimatnya terpotong oleh ucapan Nela,
"Sebenarnya aku udah anggap kita putus sejak kamu menghilang tanpa kabar, tapi karena aku masih menghargai kamu, makanya aku masih mau dengerin alasan kamu. Kamu nggak lupa kan apa yang paling nggak aku sukai. Jadi mungkin ini hal yang terbaik buat kita" Kata Nela tegas tanpa ada air mata sama sekali,
"Hem iya mungkin memang ini yang terbaik buat kita" Kata Andra lemah, namun matanya menyinarkan keheranan.
"Kenapa kamu lihat aku kaya gitu Ndra?" Tanya Nela yang merasa risih ditatap Andra seperti itu.
"Kenapa kamu nggak nangis Nel?" Tanya Andra yang membuat Nela tersenyum
"Kenapa harus menangis, aku memang mencintai kamu dan nggak ingin kehilangan kamu, tapi itu dulu. Tapi sekarang aku udah biasa kehilangan kamu waktu kamu gantungin hubungan ini, dan sekarang aku lega hubungan ini sudah sangat jelas. Dan lagi pula TANPAMU, AKU BAIK - BAIK SAJA" Kata Nela sambil berdiri dari tempat duduknya dan mengulurkan tangan kepada Andra.
Andra pun bangkit dan menyalami tangan Nela,
"Terimakasih sudah menjadi bagian hidupku, dan semoga saat kita dipertemukan nanti tidak ada dendam diantara kita" Kata Nela yang dibalas anggukan oleh Andra. Nela pun berjalan menjauh dari Andra.
Ending....... - See more at: http://novimairoh.blogspot.co.id/2013/08/blog-post.html#sthash.UG7oJwek.dpuf
Hai - hai ketemu lagi nih ma ide dadakan, sebenarnya cerita ini bukan seperti cerita - cerita yang aku buat sebelumnya, tapi nda apalah mencoba sesuatu yang baru untuk menambah karyaku.
Well happy reading aja deh ya!
Cerpen Pendek "Tanpamu, Aku Baik - Baik Saja"
Nela mondar - mandir di dalam kamarnya sambil sesekali menatap handpone yang ada di genggaman tangan mungilnya, terlihat jelas dari wajahnya bahwa ia menunggu handphonenya bergetar menandakan sms atau telpon dari seseorang yang sedang ia tunggu.
Lelah mondar - mandir Nela memutuskan untuk berbaring di ranjangnya, sekali lagi ia menatap handphonenya namun sekali lagi ia kecewa karena tak ada tanda - tanda yang ia harapkan.
"Kamu dimana? Sedang ngapain? Ko' sms aku nggak pernah dibalas" Ketik Nela dilayar handphonenya kemudian mengirim pesan tersebut kepada number dengan bertuliskan nama My Heart.
Nela membalikkan badan dan menatap langit - langit layar, menunggu sambil menerawang mengingat - ngingat saat dia bertengkar dengan Andra pacarnya.
"Kamu apa - apaan sih" Kata Nela saat tanganya ditarik oleh Andra,
"Kamu tuh yang apa - apaan, aku udah bilang jangan ke tempat ini, eh kamu malah ngenyel" Balas Andra dengan nada sedikit meninggi.
"Loh apa salahnya? Aku kan suka tempat ini! Lagian dari dulu aku suka sama kafe ini" Kata Nela yang tak mau kalah sama Andra.
"Tapi aku nggak suka kamu deket - deket sama salah satu pelayan yang ada disini" Lanjut Andra, membuat kening Nela berkerut
kenapa Andra mempersalahkan tentang itu sekarang? Padahal daridulu aku sudah deket dengan semua pelayan disini" Pikir Nela dalam hati.
"Udah pokoknya kamu jangan sering datang kesini, ayo kita pulang" Kata Andra sambil menarik tangan Nela dengan paksa masuk ke mobil.
Suara hp bergetar membuyarkan lamunan Nela dengan segera Nela membuka hp berharap itu pesan dari Andra, sekali lagi Nela kecewa karena yang sms bukanlah Andra.
From Ridwan
"Ge ngapain mbakyu"
Nela hanya membaca pesan tersebut tanpa berkeinginan untuk membalasnya.
"Sudah hampir satu bulan tidak ada kabar dari Andra, apa dia masih marah ya?" Gumamnya sambil menelungkupkan wajahnya ke bantal.
***
Nela berjalan dengan lesu ke kampusnya karena lagi - lagi Nela kecewa dia tidak bisa bertemu dengan Andra. Ia kini merasa galau karena digantungin oleh Andra.
"Woi, pagi - pagi sudah lesu gitu!" Sapa Vivi sambil menepuk pundak Nela, Nela hanya mengerjap kaget dan melirik Vivi lalu kembali menunduk tanpa berkata apa - apa.
"Eh tumben, kamu nda semangat gitu ada apa Nel" Tanya Vivi sambil duduk disebelah Nela.
Nela menghela napas panjang, lalu sedetik kemudian dia memeluk Vivi yang kaget akan sikap Nela.
"Kamu kenapa sih Nel? Ko' tumben meluk - meluk gini?" Kata Vivi
"Aku galau Vi, udah beberapa hari ini nggak denger kabar dari Andra" Kata Nela sambil melepas pelukannya.
"Lah emang kenapa? Kalian lagi berantem?" Tanya Vivi, yang dibalas Nela dengan angkat bahu,
"Lah ko' kamu nggak tau? Kan kamu pacaran ma dia?" Tanya Vivi lagi,
"Kemaren sempet marahan dan aku udah minta maaf tapi dia malah ngilang gini" Kata Nela putus asa.
"Emang kalian berantem karena apa?" Tanya Vivi lagi
Nela kemudian menceritakan masalah yang membuat Andra marah padanya dan menurut Nela itu tidak masuk akal.
"Iya aneh, padahal kalian pertama ketemu kan di kafe itu, kenapa Andra ngelarang kamu untuk pergi ke kafe?" Gumam Vivi sambil mengelus - elus dagunya.
"Udah nggak usah dipikirkan, lagian cowo masih banyak ko' Nel" Kata Vivi sambil menepuk bahu Nela.
"Ngomong sih gampang tapi susah dijalanin tau" Jawab Nela kesal
"Ya mungkin karena kamu baru pertama ngalamin, ntar kalau udah biasa juga nggak sedih lagi" Kata Vivi sambil tersenym menyemangati Nela, Nela hanya tersenyum kecut.
"Mending diputusin langsung deh dari pada digantungin kaya gini" Gumamnya sambil memandang kedepan bersiap menerima pelajaran.
***
Dua bulan sudah tidak ada kabar dari Andra, tapi tak membuat Nela galau lagi, betul apa kata Vivi kalau sudah biasa digantungin deng
an sendirinya akan dianggap sudah tidak ada lagi hubungan.
Nela sedang merapikan buku - buku yang ada di kamarnya ketika hpnya berdering.
"No baru dari siapa ya?" Gumam Nela sambil menimbang - nimbang antara menjawab panggilan tersebut apa tidak.
Namun tak urung iya menjawabnya.
"Halo Asslamu alai'kum" Sapa Nela setelah memencet tombol penjawab.
"Waalaikum salam, Hai Nel apa kabar akhirnya bisa ngubungi kamu juga" Kata suara diseberang yang samar - samar Nela kenal dan hampir melupakannya.
"Andra" Gumam Nela tak percaya akan mendengar suara orang yang selama ini dia cari dan mungkin sedikit merindukannya.
"Iya, Maaf baru ngubungin kamu, kamu ada diwaktu malam ini?" Tanya Andra,
"Ada, kenapa?" Jawab Nela tanpa pikir panjang.
"Ok, nanti aku malam aku jemput kamu, ada banyak hal yang ingin aku bicarakan sama kamu" Kata Andra.
"Aku juga ingin bertanya banyak hal sama kamu" Gumam Nela dalam hati.
"Giman Nel, kamu mau kan ketemu sama aku?" Tanya Andra lagi.
"Eh iya" Kata Nela.
"Ok ntar malam kamu nunggu aku ya! bye Nela Assalamu alai'kum" Kata Andra
"Waalaikum salam" Kata Nela lalu menaruh hpnya diatas meja riasnya.
***
Disini lah Nela dan Andra di taman kota yang sedikit ramai, sudah berapa lama mereka duduk dalam diam tanpa ada yang memulai pembicaraan.
"Katanya mau ngomongin sesuatu? ada apa?" Tanya Nela memulai pembicaraan karena merasa bosan duduk dalam diam.
"Begini Nel, aku minta maaf karena aku sudah menghilang selama dua bulan" Kata Andra
"Terus" Kata Nela mencoba tenang agar tak emosi,
"Ternyata ingat juga udah ninggalin aku selama dua bulan" Gumamnya dalam hati merasa ilfiil
"Aku pergi ada alasannya, aku pergi keluar kota dan tidak sempat menghubungimu dan baru hari ini aku pulang dan baru sempat menghubungimu Nel" Kata Andra mencoba meyakinkan Nela.
"Emang kamu pergi kenama?" Tanya Nela dengan nada datar,
"Aku pergi ke daerah puncak, dan aku akan kembali kesana ada beberapa yang harus aku urus Nel" Lanjut Andra dengan segala hal alasan kenapa dia meninggalkan Nela tanpa kabar.
Nela hanya mendengarkan tanpa penuh minat.
"Sekarang apa keputusanmu tentang hubungan kita" Tanya Andra yang membuat kaget Nela karena sedari tadi dia hanya melamun dan tidak mendengarkan Andra dengan seksama.
"Hem, menurut kamu?" Tanya Nela balik, harusnya Andra sadar bahwa sejak awal mereka kenal Nela paling tidak suka digantungin dan juga paling tidak bisa hubungan jauh.
"Apa kamu minta putus Nel?" Tanya Andra hati - hati
"Ok, kita putus" Kata Nela tegas yang membuat Andra melongo,
"Kamu beneran minta putus Nel, tapi kan?" Kata Andra kalimatnya terpotong oleh ucapan Nela,
"Sebenarnya aku udah anggap kita putus sejak kamu menghilang tanpa kabar, tapi karena aku masih menghargai kamu, makanya aku masih mau dengerin alasan kamu. Kamu nggak lupa kan apa yang paling nggak aku sukai. Jadi mungkin ini hal yang terbaik buat kita" Kata Nela tegas tanpa ada air mata sama sekali,
"Hem iya mungkin memang ini yang terbaik buat kita" Kata Andra lemah, namun matanya menyinarkan keheranan.
"Kenapa kamu lihat aku kaya gitu Ndra?" Tanya Nela yang merasa risih ditatap Andra seperti itu.
"Kenapa kamu nggak nangis Nel?" Tanya Andra yang membuat Nela tersenyum
"Kenapa harus menangis, aku memang mencintai kamu dan nggak ingin kehilangan kamu, tapi itu dulu. Tapi sekarang aku udah biasa kehilangan kamu waktu kamu gantungin hubungan ini, dan sekarang aku lega hubungan ini sudah sangat jelas. Dan lagi pula TANPAMU, AKU BAIK - BAIK SAJA" Kata Nela sambil berdiri dari tempat duduknya dan mengulurkan tangan kepada Andra.
Andra pun bangkit dan menyalami tangan Nela,
"Terimakasih sudah menjadi bagian hidupku, dan semoga saat kita dipertemukan nanti tidak ada dendam diantara kita" Kata Nela yang dibalas anggukan oleh Andra. Nela pun berjalan menjauh dari Andra.
Ending....... - See more at: http://novimairoh.blogspot.co.id/2013/08/blog-post.html#sthash.UG7oJwek.dpuf
0 komentar:
Posting Komentar