At five in the morning someone banging on the door and shouting, her husband, John, leaping out of bed, grabbing his rifle, and Roscoe at the same time roused from the backhouse, his bare feet pounding: Mattie hurriedly pulled on her robe, the mind prepared for the alarm of war, but the heart stricken that it would finally have come, and down the stairs she flew to see through the open door in the lamplight, at the steps of the portico, the two horses, steam rising from their flanks, their heads lifting, their eyes wild, the driver a young darkie with rounded shoulders, showing stolid patience even in this, and the woman standing in her carriage no one but her aunt Leticia Pettibone, of McDonough, her elderly face drawn in anguish, her hair a straggled mess, this woman of such fine grooming, this dowager who practically ruled the season in Atlanta standing up in the equipage like some bag of doom, which indeed she would prove to be. The carriage was piled with luggage and tied bundles, and as she stood some silver fell to the ground, knives and forks and a silver candelabra, catching in the clatter the few gleams of light from the torch that Roscoe held. Mattie, still tying her robe, ran down the steps thinking stupidly, as she latter reflected, only of the embarrassment to this woman, whom to tell the truh she had respected more than loved, and picking up and pressing back upon her the heavy silver, as if this was not something Roscoe should be doing, nor her husband, John Jameson, neither.Pada pukul lima pagi hari seseorang menggedor pintu dan berteriak, suaminya, John, melompat dari tempat tidurnya, mengambil senapan, dan pada saat yang bersamaan Roscoe keluar dari rumah belakang, kakinya yang telanjang terdengar menghentak keras: Mattie buru-buru memakai jubah tidurnya, pikirannya bersiaga untuk menerima peringatan perang, tetapi hatinya kecut bahwa perang akhirnya datang juga, dia berlari menuruni tangga mengamati pintu yang terbuka diterangi lampu, di undak-undakan teras ada dua ekor kuda, uap menghembus dari panggul mereka, kepala terangkat, mata liar, penunggangnya seorang pemuda kulit hitam yang berbahu tegap, tetap tenang bahkan dalam keadaan seperti ini, dan seorang wanita yang ada di dalam kereta itu tak lain adalah Latitia Pettibone McDonough, wajah tuanya terlihat sedih, rambutnya terurai berantakan, wanita yang dulunya merawat dirinya dengan baik, seorang janda yang berhasil mengatasi kesulitan zaman di Atlanta dengan tegar, dan selama ini terbukti demikian. Kereta itu dipenuhi dengan banyak muatan dan bungkusan yang diikat, dan saat dia berdiri, beberapa perabot perak jatuh ke tanah, pisau dan garpu dan tempat lilin dari perak, seberkas cahaya terpancar dari perabot yang gemerincing itu oleh obor yang yang dipegang Roscoe. Mattie, masih sambil mengikatkan jubahnya, menuruni tangga sambil berpikir dengan bodohnya, seperti yang kemudian diingatnya, hanya karena rasa malu pada wanita ini, yang sejujurnya lebih dihormatinya daripada dicintainya, memungut dan mengambilkan barang-barang dari perak yang berat itu untuknya, seakan-akan hal ini tidak seharusnya dilakukan Roscoe, atau juga suaminya, John Jameson.
contoh terjemahaan 2 novel asing
Written By iqbal_editing on Rabu, 24 Agustus 2016 | 06.42
The March
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar