Judul :
Jingga dan Senja
Penulis :
Esti Kinasih
Penerbit :
PT. Gramedia Pustaka Utama
Tahun & tempat terbit : 2010, Jakarta
Jumlah halaman :
312 hlm
Panjang & lebar buku : 20 & 14 cm
Harga buku :
Rp. 30.000,00
Jenis buku :
Fiksi
Warna sampul :
Orange
TENTANG PENULIS
Esti Kinasih lahir di
Jakarta, 9 September 1971, sulung dari tiga bersaudara.
Cewek Virgo ini punya
hobi traveling, naik gunung, ngoleksi T-shirt bergambar Jeep, dan ngoleksi
prangko.
Jingga dan Senja adalah
novel kelima Esti setelah Fairish (2004) yang menjadi best-seller dan terus
cetak ulang hingga kini, CEWEK!!! (2005) yang juga laris manis, STILL… (2006),
Dia, Tanpa Aku (2008).
Mantan karyawan sebuah
bank swasta ini punya prinsip hidup easy going. Obsesinya mendaki puncak
Himalaya. Esti sengaja menemukan jalan sebagai penulis. Berawal dari hobinya
sebagai pecinta alam, Esti sering menyendiri untuk mencari ide dan inspirasi
menulis. Karyanya yang pertama, Fairish, sudah memasuki cetakan ke-10, dan akan
disinetronkan oleh TV7.
Selain menulis, Esti
mengelola perpustakaan pribadi di rumahnya dan sedang mengembangkan bisnis
cokelat kecil-kecilan.
SINOPSIS
Tari
adalah seorang siswi yang baru saja masuk ke bangku SMA. Tari sangat suka
dengan warna orange, hampir semua yang melekat di tubuhnya berwarna orange
terkecuali baju seragamnya yang putih abu-abu. Mulai dari pita, jam tangan,
anting dan tas. Hal ini bisa dibilang karena namanya yang bisa dibilang cukup
langka yaitu “Jingga Matahari”, ibunya memberi nama itu karena Tari lahir pada
sore hari saat matahari terbenam. Dia adalah anak yang periang dan ramah.
Berbeda
jauh dengan Ari, nama mereka memang mirip bisa dibilang sangat mirip. Nama
lengkap Ari adalah “Matahari Senja”, namun karakteristik mereka sangat berbeda.
Ari adalah kakak kelas Tari yang terkenal tukang bikin onar dan tawuran, Ari
sering dipanggil oleh kepala sekolah karena kepala sekolah. Bahkan semua guru
pun sudah sangat paham dengan karakter Ari.
Tak
di sangka-sangka dua karakter yang berbeda itu bisa saling bertemu meski selalu
dalam situasi bertengkar. Ari sangat tertarik dengan Tari apalagi setelah
mengetahui nama mereka yang sangat mirip bagaikan benda dan bayangannya.
Kesempatan ini digunakan Angga untuk merebut sesuatu yang sangat berarti bagi
Ari. Angga adalah teman SMP Ari. Mereka selalu terlibat dalanm tawuran antar
pelajar. Antara sekolahan Wijaya milik Angga dan sekolah Airlangga milik Ari.
Benar saja Ari sangat marah ketika Angga dekat dengan Tari, itu
berarti apa yang di haranpan Angga tercapai. Hubungan Ari dengan Tari pun memburuk.
Mereka sering terlibat adu mulut di lingkungan sekolah. Bahkan, Ari pernah
terang-terangan berkelahi dengan Angga di depan Tari, untuk memperebutkan
dirinya.
Namun, keduanya
memiliki maksud lain. Ari tulus mencintai Tari, sedangkan Angga hanya berniat
memanfaatkan. Sayang, Tari tak juga sadar akan hal itu. Hingga suatu hari,
Angga memutuskan untuk mundur. Dia beralasan, Ari mengancam akan berbuat jahat
pada Anggita, sepupu Angga. Alasan yang diungkapkan Angga tersebut membuat
kebencian Tari terhadap Ari memuncak. Hubungan mereka pun nyaris mustahil untuk
diselamatkan. Semakin Ari mendekat, semakin Tari menjauh.
Namun
tiba-tiba dalam situasi yang mulai rumit muncul seorang pria yang sangat mirip
dengan Ari dia adalah Ata alias “Matahari Jingga” kembaran Ari. Hal ini sangat
membuat Tari terkejut. Mereke berpisah karena kedua orang tua mereka bercerai.
Menurut Tari Ata sangan berbeda dengan Ari, meski fisik mereka sangat mirip
namun sikap mereka jauh berbeda, Ata terlihat lebih kalem dari kembarannya yang
brutal dan selalu membuat Tari tertekan, Tari lebih nyaman dengan
Ata.
Melalui
Ata Tari mendapatkan informasi tentang Ari, Ata dan Tari selalu bertemu untuk
berbagi cerita mengenai saudara kembarnya yang brutal itu. Hinga pada akhirnya
perasaan itupun muncul antara Tari dan Ata, Ata menyukai Tari. Tetapi apakah
Tari juga memiliki perasaan yang sama dengan Ata? Apakah sebaliknya? Jawabannya
ada di buku kedua Jingga dalam Elegi.
UNSUR INTRINSIK
1.
Tema
Novel ini bertemakan kenakalan
remaja,cinta segitiga,dan bagaimana caranya untuk mendapatkan orang yang
dicintai.
2.
Alur
Alur yang terdapat pada novel ’’Jingga
dan Senja’’ adalah alur maju dengan tahapan-tahapan sebagai berikut.
a.
Tahap Permulaan : Halaman
1 s.d. 17
b.
Tahap Pertikaian : Halaman
18 s.d. 29
c.
Tahap Perumitan : Halaman
30 s.d. 167
d.
Tahap Puncak : Halaman 168
s.d. 219
e.
Tahap Peleraian : Halaman 220
s.d. 285
f.
Tahap Akhir : Halaman
286 s.d. 309
3.
Latar (setting)
Latar yang terdapat pada novel’’Jingga
dan Senja’’adalah sebagai berikut:
a. Latar alam : di kota Jakarta.
b. Latar sosial : lingkungan pelajar,lingkungan siswa pengikut tawuran.
c. Latar tempat : Sekolah,kelas,kantin,rumah,mall,toilet,lapangan.
4.
Sudut Pandang
Novel ini memakai sudut pandang orang
ketiga serba tahu
5.
Karakter dan Karakterisasi
Berikut adalah karakter dan
karakterisasi dari novel ’’Jingga dan Senja’’.
a. Ari (Matahari Senja) :
Pemberontak, pemberani, misterius.
b. Tari (Jingga Matahari) :
Periang, pemberani, plin-plan,keras kepala.
c.
Oji
: Badung, humoris, penurut, rajin
belajar.
d.
Ridho
: Pengertian, setia kawan, pendiam.
e.
Fio : Pengertian, setia kawan.
f.
Veronica : Sombong, kasar, pedengki.
g. Ata (Matahari Jingga) : Ramah, pengertian, penyabar.
h.
Anggada : Pendendam, pedengki, badung.
i. Anggita
: Pendiam, tidak bisa menjaga rahasia.
6.
Amanat
Amanat yang terkandung pada novel
tersebut adalah sebagai berikut:
a.
Sebagai pelajar kita tidak boleh melakukan hal negatif dalam hal ini
tawuran.
b.
Jangan menjadi orang pendendam
c.
Tidak melakukan kekerasan dalam mengatasi sebuah masalah.
d.
Menghargai hak orang lain.
e.
Menghormati guru dan menjadi pelajar yang baik,
f.
Kita tidak boleh memaksa orang lain dalam hal apapun,
g.
Bersainglah secara sehat.
UNSUR EKSTRINSIK
Adapun unsur
ekstrinsik yang terkandung pada novel tersebut adalah sebagai berikut.
1. Nilai Moral
Nilai moral yang
hendak disampaikan penulis pada pembaca adalah sebagai berikut.
v Hargai hak orang lain.
v Jangan suka mengusik
kehidupan orang lain dengan ciri melecehkan harga diri.
2. Nilai Sosial
Nilai sosial yang hendak disampaikan penulis pada pembaca adalah sebagai
berikut.
v Jangan berprilaku anarkis terutama bagi kita sebagai pelajar.
v Sebagai pelajar kita harus berkonsentrasi belajar,jangan mengikuti kegiatan
negatif dalam hal ini tawuran.
3. Nilai Religius
Nilai religius yang hendak disampaikan penulis pada pembaca adalah sebagai
berikut
v Jangan menjadi pendendam karena hanya akan membuat diri ingin menghancurkan
orang lain.
v Jauhilah pergaulan bebas.
4. Nilai Budaya
Nilai budaya yang
hendak disampaikan penulis kepada pembaca adalah sebagai berikut.
v Jangan terjerumus pada budaya barat,seperti minum-minuman
beralkohol,balapan liar,dan lain-lain karena dapat membahayakan diri sendiri.
KELEMAHAN NOVEL
v
Kelemahan dari buku “Jingga dan Senja ini adalah tidak selasai
dalam satu novel tatapi bersambung.
v
Perilaku tokoh Ari yang badung, tukang bikin onar, tukang tawuran
dan segala kelakuan buruknya apabila pembaca kuarang dapat meresapi bacaan akan
mengangap bahwa perilaku itu tidak apa-apa untuk ditiru. Untuk itu pembaca
harus dapar secara cermat mengembil amanat dari novel ini.
v
Masih terdapat kata-kata anak SMA yang kasar.
v
Setting dalam novel tersebut tidak digambarkan secara terperinci,
hanya kehidupan anak SMA pasti identik menggunakan setting sekolahan.
KELEBIHAN NOVEL
v
Kelebihan dari buku “Jingga dan Senja” ini adalah menggangkat tema
percintaan remaja yang sedang di gemari masyarakat saat ini terutama remaja
Indonesia. Bahasa yang diguakan juga menguanakan bahasa yang sentai sehingga
mudah di pahami oleh pembaca.
v
Buku karangan Esti Kinasih ini di kemas dengan tampilan yang
menarik dengan sampul buku dengan warna yang mencolok yaitu orange sesuai
dengan warna kesukaan actor utama dari buku ini yaitu Tari. Cerita yang
disampaikan juga sangat bagus buktinya pembaca termasuk saya penasaran untuk
terus membaca dan mengetahui akhir dari cerita buku ini.
v
Alurnya jelas, jalan ceritanya tidak membingungkan dan mudah
dimengerti setiap kejadiannya, baik itu menggambarkan alur maju maupun ketika
bagian flash back nya.
v
Sudut pandang yang digunakan penulis juga sesuai dengan alur
cerita yaitu sebagai orang ke-tiga serba tahu. Sehingga sang penulis dengan
mudah dan leluasa dalam menceritakannya, dan membuat keseluruhannya semakin
menarik ketika dibaca.
v Perwatakan pada kedua tokoh utama sangat berlawanan, membuat cerita semakin menarik.Dengan penggambaran emosi para tokoh yang menyertai cerita membuat para pembaca seperti ikut terbawa emosi cerita.
0 komentar:
Posting Komentar