Naskah komik ini agak mirip dengan skenario film atau sinetron, karena bisa memakai istilah-istilah skenario film seperti close up, voice over, dan lainnya. Kotak gambarnya disebut panel, jadi satu gambar itu satu panel. Contohnya ini:
Dalam satu lembar komik, bisa terdiri dari
satu sampai maksimal 8 panel. Bingkai satu gambar enggak harus melulu
berbentuk kotak, kita bisa mengkreasikannya. Misalnya seperti komik Love
Puzzle di atas, bentuknya seperti potongan puzzle.
Gimana step-step pembuatan skenario komik?
1. Seperti membuat cerita lainnya, pertama
kali yang kita buat adalah sinopsis. Sinopsis menggambarkan keseluruhan
cerita dari awal sampai akhir.
2. Tuliskan seperti apa karakter tokohmu.
Baik itu fisik dan sifat. Terutama fisiknya, agar ilustrator dapat
menggambarkan dengan tepat tokohmu. Misalnya:
Jack Brown : Blasteran Indonesia – Amerika. Pemalas, hobi bolos sekolah, suka mengoleksi berbagai aksesoris Jack O’latern. Cara bicaranya malas-malasan. Berambut keriting, tinggi, putih, atletis, hidungnya mancung, bermata coklat maple.
3. Setelah memiliki sinopsis dan gambaran
tokoh, barulah kita bagi-bagi adegannya ke dalam panel-panel. Bentuk
penulisannya biasanya:
Nomor panel. Gambar: keterangan gambar atau adegan.
Di bawahnya.
Narasi:Dialog:Sound:
Pemakaian narasi, dialog, dan sound dipakai sesuai kebutuhan. Kalau memang di panel itu enggak ada narasinya ya enggak usah pakai narasi. Oh iya, sound itu adalah suara atau bunyi-bunyian. Misalnya suara cuitan burung, atau bunyi pintu dibuka.
4. Tuliskan secara mendetail keadaan yang
ingin tergambar. Kenapa sebaiknya mendetail? Agar memudahkan ilustrator
untuk menggambar komiknya, sehingga apa yang ada dalam imajinasimu bisa
ditangkap oleh ilustrator.
Contohnya:
1. Gambar: Establish sebuah kota kecil pagi hari. Terlihat bunga-bunga bermekaran karena sedang musim semi. Di gambar tampak satu rumah tidak begitu besar yang menonjol dari rumah-rumah lainnya yang digambarkan lebih kecil-kecil. Rumah itu berpagar.Narasi: Suatu hari di Bandung tahun 2009.
2. Gambar: Tampak depan rumah tadi dengan pekarangan yang asri dan bersih. Di luar pagar rumah terdapat sebuah plang bertuliskan “Drg. Indah Mawarni”.
3. Gambar: Di ruang tunggu praktek Drg. Indah tampak dua pasien bocah lelaki yang mengantre ditemani ibu-ibunya. Pipi kedua bocah itu mengembung sebelah karena giginya sakit. Anak 1 terlihat ketakutan karena mau diperiksa. Ibu 1 mengusap-usap kepala anaknya. Mereka duduk di sofa panjang yang di depannya terdapat meja. Di atas meja tersebut ada beberapa majalah.
Dialog:
Ibu 1: Jangan takut…. Enggak akan sakit kok.
Narasi: Di ruang tunggu praktek dokter gigi Indah Mawarni.
5. Usahakan dialog enggak panjang-panjang,
apalagi kalau sampai dibuat semua tokohnya ngomong semua. Bisa-bisa satu
panel malah isinya teks semua Kamu bisa menyiasatinya dengan membagi-bagi dialog dalam beberapa panel.
Selanjutnya, skenario yang sudah jadi akan digambar oleh ilustrator dalam bentuk sketsa dulu seperti ini:
Kamu bisa memberi revisi pada ilustrator di tahap itu jika ada gambar yang enggak sesuai.
Itu dia cara membuat skenario komik. Enggak susah, kan? ^_^ Kamu bisa langsung mempraktikkannya. Selamat membuat komikmu ya
*Dilarang mengopas materi dan mengambil
gambar-gambar dalam postingan ini tanpa seizin saya, apalagi tanpa
menyebutkan sumbernya*
0 komentar:
Posting Komentar