Ilustrasi tidak hanya berupa gambar,
melainkan juga dapat berupa suara/musik dan berupa gerak.
Pementasan drama tidak hanya bergantung
pada persoalan suara para pemain saja. Untuk kepentingan menciptakan suasana
tertentu, sehingga imanjinasi penonton dapat berkembang secara maksimal
diperlukan musik pengiring. Pemain juga dapat terbantu dengan adanya musik
pengiring ini.
Musik pengiring, di dalam kegunaan
pementasan drama dapat disebut dengan istilah ilustrasi musik. Peranan musik
dalam pertunjukan drama sangatlah penting. Musik dapat menjadi bagian lakon,
tetapi yang terbanyak adalah sebagai ilustrasi, baik sebagai pembuka seluruh
lakon, pembuka adegan, memberi efek pada lakon, maupun sebagai penutup lakon.
Tata suara berfungsi memberikan efek
suara yang diperlukan lakon, seperti suara ketepak kaki kuda, tangis, bunyi
tembakan, bunyi kereta api, mobil, burung berkicau dan sebagainya. Untuk
memberikan efek tertentu, musik sering digabung dengan efek suara. Misalnya
dalam memberi efek terkejut, panik, tegang, sedih, gembira meluap-luap,
perkelahian, musik berbaur dengan sound effect sangat menghidupkan adegan.
Musik disamping harus sering digunakan
bersama sound effect, juga dengan komponen pentas yang lain.
Fungsi yang diharapkan dari tata musik
dirumuskan sebagai berikut :
· Memberikan ilustrasi yang memperindah.
Karya drama merupakan karya seni. Maka perlu ada penghiasnya. Hiasan pada awal
dapat memikat penonton, dan membawa ke arah perhatian pada pentas. Hiasan pada
akhir lakon sekaligus mempersilahkan penonton pulang.
· Memberikan latar belakang. Latar belakang
ini dapat berarti latar belakang kebudayaan, latar belakang sosial, atau
keagamaan. Dapat juga latar belakang karakter.
· Memberikan warna psikologis. Untuk
menggambarkan warna psikologis eran, musik sangatlah besar manfaatnya. Peran
yang sedih, kacau, terkejut gembira, semua dapat diberikan tekanan dengan musik
yang sesuai.
· Memberi tekanan kepada nada dasar drama.
Nada dasar drama harus dipahami oleh penonton. Dengan musik yang sesuai yang
dapat mengungkap jiwa dari drama itu, penonton akan terhanyut ikut terlibat
dalam
·
· Membantu dalam penanjakan lakon, penonjolan,
dan progresi. Disamping itu juga membantu pemberian isi serta meningkatkan
irama permainan.
· Memberi tekanan pada keadaan yang
mendesak.
· Memberikan selingan.
Pemanfaatan ilustrasi musik di dalam
suatu pementasan drama dapat dilakukan dengan cara yang beragam. Namun begitu,
secara umum dapat dibagi atas dua bagian, yaitu musik langsung dan musik
rekaman.Yang dimaksud dengan musik langsung yaitu musik yang dimainkan langsung
pada saat pementasan.
Mungkin peralatan musik yang dipergunakan
adalah alat-alat musik modern (seperti organ, keyboard, dan lain-lain), tetapi
bisa juga peralatan musik tradisional (seperti suling bambu, gendang, gamelan,
dan lain-lain) atau alat musik apapun, bahkan peralatan apapun yang dapat
dijadikan bunyi-bunyian untuk mengiringi pementasan.Sedangkan musik rekaman,
yaitu musik yang telah direkam di atas pita kaset.
Pengaturan musik ini perlu dipersiapkan
secara seksama. Seperti halnya pengaturan lampu, maka dalam musik inipun
dibutuhkan penyusunan plot. Juru musik perlu mempelajari naskah, mencari musik
yang cocok, merekam dalam pita kaset secara urut kemudian diberi kode.
Untuk kaset yang memiliki nomor putaran,
kode itu menggunakan nomor putaran itu. Pada naskah harus telah ada kode-kode
tertentu. Sebab itu, juru musik harus selalu membawa naskah dan senantiasa
mengikuti jalannya latihan. Seperti halnya penata lampu, juru musik ini sulit
diganti secara mendadak. Karena harus menguasai jalannya pentas, kapan harus
bereaksi dan kapan diam.
Kesimpulan :
Dalam pementasan drama, untuk kepentingan
menciptakan suasana tertentu, sehingga imanjinasi penonton dapat berkembang
secara maksimal diperlukan musik pengiring, yang dikenal dengan nama musik
ilustrasi.
0 komentar:
Posting Komentar