- Studi Grup Teater Yogyakarta, Yogyakarta. 1961. Didirikan oleh WS. Rendra, Arifin C. Noer, Deddy Soetomo, Mochtar Hadi, dan Suparto Tegal. Group ini merupakan cikal bakal kelahiran Bengkel Teater.
- Teater Gamipentas (Gabungan Muda-muda Pentjinta Seni), Bogor. Didirikan pada 23 Juli 1961. Dipimpin oleh Alexander Naftaly.
- Teater Muslim, Yogyakarta. 1961. Teater Muslim diidirikan oleh Mohammad Diponegoro, yang menjadi pimpinan teater ini selama 10 tahun pertama. Berdiri pada tanggal 25 September 1961, Teater Muslim diketahui sebagai sebuah grup pertama yang dikelola secara modern sesudah masa Usmar Ismail di zaman Jepang. Pentas perdananya adalah UMAR BIN KHATTAB dan IBLIS karya Mohammad Diponegoro., dilanjutkan dengan pementasan HARI MASIH PANJANG karya Ali Audah. Grup ini menentukan pilihannya terhadap gaya realisme. Grup ini menyelenggarakan kursus akting dan lain-lain secara teratur dan, juga yang pertama, mengadakan sayembara penulisan lakon seluruh Indonesia. Perkembangan Teater Muslim menarik kegiatan drama di kalangan muda Islam di banyak kota. Dalam Teater Muslim berkumpul nama-nama seperti Pedro Sudjono, Arifin C. Noer, Ikranegara, Amoroso Katamsi dan secara tidak langsung juga Amak Baldjun, Chaerul Umam, Syubah Asa, Abdurrahman Saleh (pernah menjadi ketua Mahkamah Agung). Setelah Mohammad Diponegoro, selanjutnya Teater Muslim dipimpin oleh Pedro Sudjono. Teater Muslim mulai mengalami ke-vakuman pada tahun 1990-an.
- Teater Nasional, Medan. 1963. Didirikan oleh Djohan A Nasution dan Burhan Piliang, Isqak S, Mazwad Azham, Sori Siregar, dan Rusli Mahadi pada tanggal 28 Oktober 1963, yang ditandai dengan pementasan GARIS PISAH karya Taguan Hardjo.yang dipentaskan di Balai Prajurit dekat kantor Pos Besar Medan.
- Teater Starka, Yogyakarta. Didirikan oleh Jasso Winarto dkk pada tanggal 20 Desember 1965. Para pegiat diantaranya: Pater A Sumandar, SJ., L. Subijat, Harymawan
- Studiklub Teater Bogor (STB). 1966. Didirikan pada September 1966 oleh para seniman/budayawan Bogor yang merasa resah dengan situasi kehidupan teater yang hampir mati, diantaranya diantaranya Umar Machdam, M. Ryana Veta, Eman Sulaeman, Adenan Taufik, Fauzi Abdullah, Yos Sudrajat, dan Y Lastawan. Pimpinan Umar Machdam, STB paling aktif melakukan pertunjukan dibandingkan kelompok teater lainnya di Bogor. Aktif mengisi sandiwara TVRI sebagai satu-satunya stasin televisi yang ada pada masa itu dan masih hitam-putih. Beberapa kali melakukan pementasan di Taman Ismail Marzuki. Kelompok ini mulai vakum sejak tahun 1974. Para pegiat STB diantaranya: Mayawati Diredja, Derry Sirna, Putu Sri Sundari, Desy Edy Karamah, Iim Kharamah, Bambang Setiawan, Tasdik, Sasas, dll
- Bengkel Teater, Yogyakarta. 1967. Didirikan oleh WS Rendra sekembalinya dari Amerika, bersama Azwar AN, Putu wijaya, Sunarti, Sitoresmi, Adi Kurdi, Dahlan Rebo Pahing, Sawung Jabo dan Edi Haryono.. Sejak 1977, Rendra mendapat kesulitan untuk tampil di depan publik. Kemudian ia hijrah ke Jakarta. Pada tahun 1985, ia mendirikan Bengkel Teater Rendra di daerah Depok. Dapat dikatakan sebagian besar tokoh teater di Indonesia pernah bersentuhan dengan WS Rendra dengan Bengkel Teater-nya.
- Studi Grup Drama Jakarta. 1967. Didirikan dan dipimpin oleh Rudolf Puspa. Mengikuti festival teater yang diadakan oleh Teguh Karya dan pentas di Ball Room Hotel Indonesia, Produksi pertamanya: PERANG DAN PAHLAWAN karya George Bernard Shaw.
- Teater Kecil, Jakarta. 1968. Pimpinan Arifin C. Noer. Didirikan pada 1968 di Jakarta (bersamaan dengan dimulainya programa pentas teater di TIM). Para pendirinya antara lain: Arifin C. Noer, Rudjito, Jufri Tanissan, Salim Said, dan Sri Widodo. Bergabung di sini aktor seperti: Chaerul Umam, Amak Baldjun, (aktor Bengkel Teater Rendra), Amoroso Katamsi, Ikranagara, Nunuk, Nurul Aini, Abduh Mursid, Rudolp Puspa, Ratna Madjid, Cini Goenarwan, Ahmad Nugraha, Jajang Pamontjak, dan bergabung pula Putu Wijaya yang baru datang dari Yogyakarta di tahun 1969.
- Teater Balai Pustaka, Jakarta. 1968. Didirikan oleh Rudolf Puspa bersama LK Ara, K. Usman, Rusman Sutiasumarga dan M. Taslim Ali, Mengikuti Festival Teater GKJ dan berhasil meraih juara 3.
- Teater Latamaosandi, Makasar. 1968. Didirikan di Fakultas Sastra Universitas Hasanuddin (Unhas) oleh Fahmi Syariff, Jacob Marala, Ichsan Amar, Husni Husen Nud, serta Philips Tangdilintin.
- Teater Populer Hotel Indonesia, Jakarta. 1968. Teater ini kemudian dikenal sebagai Teater populer, yang didirikan oleh Teguh Karya, dan diawali dari 12 anggota yang berasal dari ATNI, mahasiswa dan teaterawan independen pada tanggal 14 Oktober 1968. Ini ditandai dengan pementasan perdana di Ball Room Hotel Indonesia, dengan dua naskah pendek berjudul KAMMERHERRE ALVING saduran dari GHOST karya Henrik Ibsen dan ANTARA DUA PEREMPUAN saduran dari karya Alice Gestenberg. anggota aktifnya terdiri dari: Teguh Karya, Ishaq Iskandar, Tuti Indra Malaon, Effendy, Salim, Dewi Sawitri, Sylvia Nainggolan, Henky Solaiman, Rahayu Effendy, Dicky Zulkarnaen, Mieke Wijaya, Titi Qadarsih, Roselina Oscar, Bustomi, Dadi Djaya, Bustomi SA, serta para mahasiswa Akademi Teater Nasional Indonesia; Franky Rorimpandey, N.Riantiarno, Purnama, Boyke Roring, dan Slamet Rahardjo.
- Teater Stemka, Yogyakarta. 1969. Didirikan tahun 1969. Pimpinan Landung Simatupang.
- Bengkel Aktor Jakarta Utara, Jakarta. 1969. Didirikan oleh Sabrianshah Mochtar.
- Studiklub Teater Klaten, Klaten;
- Studi Teater Al Irsjad (STAR), Surabaya
- Teater Angsana, Bogor.
- Teater Makasar. Didirikan oleh Rahman Arge dan Aspar Patturusi
- Teater Muslim, Bogor. Didirikan pada tahun 1960-an dengan pimpinan Taufiq Ismail.
- Teater Muslim, Medan. Didirikan pada tanggal _____ diantaranya oleh AA. Bungga.
- Teater Muslim, Banda Aceh
- Teater Tanah Air, Cirebon. Didirikan pada tahun 1960-an oleh Indra Soeradi.
- Himpunan Seni Budaya Islam (HSBI), Malang. Didirikan pada tahun 1960-an
- Kelompok Studi Teater (Kloster), Malang. Didirikan pada tahun 1960-an.
- MainTeater, Bandung
- Teater Horison, Banda Aceh.
- Teater Campus, Ikip Malang. 1969. Berdiri atas dorongan Jasso Winarto yang menghadapi kesulitan teknis dalam penyelenggaraan sandiwara di Kota Malang. ia kemudian bertemu dengan Tim Kesenian IKIP Malang yang mempunyai persediaan tenaga cukup banyak.
- Studiklub Teater Surakarta, Solo.
- Islam Arts Teater, Solo.
- Lingkaran Drama Muslim, Solo.
- Teater Kristen, Solo
- Teater Katolik, Solo
- Kelompok Arena Studi Teater (KASTA), Solo
- Teater Remaja Jakarta, Jakarta. 1971. Grup yang didirikan pada tanggal 11 Maret 1971 oleh salah satunya Aldisar Syafar ini menjadi salah satu grup teater pemenang dalam Festival Teater Remaja se-DKI Jakarta yang diadakan oleh Dewan Kesenian Jakarta dan menjadi satu satunya grup teater yang dapat meraih 14 medali emas, perak dan perunggu selama 3 tahun berturut-turut (1973, 1974 & 1975). Atas prestasinya tersebut grup Teater Remaja Jakarta dinobatkan menjadi teater senior pada tahun 1975 serta berhak mengisi acara di Taman Ismail Marzuki. Para penggiat diantaranya adaah Deddy Mizwar.
- Teater Baracuda, Jakarta. 1970. Didirikan pada tanggal 1 Desember 1970 di daerah Tanjung Priok.
- Teater Mandiri, Jakarta. 1971. Didirikan pada tahun 1971 oleh Putu Wijaya. Anggota Teater Mandiri pada mulanya karyawan Majalah Tempo, ditambah beberapa seniman yang kala itu sering berada di Taman Ismail Marzuki. Pegiat, diantaranya: Yanto Kribo, Alung Seroja, Ucok Hutagaol, Arswendy Nasution, Fien Hermini, Aguy Sabarwati, Diyas Istana, Bambang Ismantoro, Sukardi Djufri, Agung Anom Wibisana, Kleng Edy Sanjaya, Umbu LP Tanggela, Chandra, Rino, Dr Soegianto, Corin Danuasmara, Cobina Gillitt, Dewi Pramunawati, Putu Wijaya.
- Teater Ibukota, Jakarta. 1971. Didirikan dan diasuh oleh Abdi Wiyono dan Saliban Sastra pada 3 Oktober 1971. Diawali dari tiga puluh orang anggota, teater ini aktif melakukan pementasan. Tiga kali berturut-turut memenangkan Festival Teater Remaja (1973-1975) sehingga berhak mendapatkan pembinaan dari Dewan Kesenian Jakarta dan dapat tampil di Taman ismail Marzuki. Pentas pertama di TIM sebagai group “Senior” berlangsung pada tanggal 19-21 Mei 1976 dengan lakon ARWAH BINAL saduran dari BLITHE SPIRIT karya Noel Coward.
- Sanggar Teater Jakarta, Jakarta. 1971. Dipimpin oleh Sudibyanto (adik kedelapan dari WS Rendra) pada tahun 1971-1982.
- Teater Bulungan, Jakarta. 1971. Didirikan oleh Gelanggang Remaja Jakarta Selatan dan Lisendra RIC pada tanggal 22 April 1971.
- Teater Mini, Pekalongan. 1972. Diakui penggunaan nama dipengaruhi oleh mini-katanya WS Rendra. Didirikan pada Oktober 1972. Pentas perdana dilakukan di Gedung Pertemuan Umum Koperasi Batik Pekajangan, dengan lakon ABU drama sebabak karya B. Sularto, pada November 1972.
- Teater Alam, Yogyakarta. 1972. Didirikan pada tahun 1972 oleh Azwar AN.
- Teater Imago, Medan. 1972. Didirikan oleh Darwis Rifai Harahap, Hartono dan Aleks.
- Sanggar Kita, Jakarta. 1972. Didirikan pada tanggal 7 Juli 1972 dengan ketua Mochtar Sum
- Road Teater, Jakarta. 1973. Didirikan pada 5 Pebruari 1973, yang semula bernama Teater Gelanggang Remaja Jakarta Barat.
- Teater Rang Rang, Jakarta. berdiri pada tanggal 15 juni 1973 dengan Ketua M. Legiman.
- Pusat Teater Jakarta. 1973. Didirikan pada 29 September 1973
- Teater Kail, Jakarta. 1973. Didirikan oleh Suyitno HS pada tanggal 7 Desember 1973. Menjadi group senior setelah memenangkan Festival Teater Remaja Jakarta tiga tahun berturut-turut yakni pada tahun 1974-1976. Berperan sebagai sutradara dalam berbagai pementasan Teater Kail adalah Sutarn SK. Teater Kail sudah melakukan pementasan lebih dari 100 kali di Jakarta dan kota-kota lain di Indonesia. Teater ini masih aktif hingga sekarang. Para penggiat diantaranya: Nani Tanjung, Sutarno SK.
- Teater Bel, Bandung; 1973. Awalnya bernama Teater Ge-Er (gelanggang Remaja) yang berdiri pada tanggal 22 Desember 1973. Perubahan nama terjadi pada tanggal 15 Desember 1987 untuk menghilangkan kesan remaja. Pimpinan: Erry Anwar.
- Teater Gadjah Mada, Yogyakarta. 1973. Gagasan pembentukan Teater Gadjah Mada datang dari Drs. Soeroso M.A. (rektor UGM pada waktu itu) untuk merayakan Dies Natalis UGM dengan pementasan lakon PRABU DAN PUTRI karya Rustandi Kartakusuma di Gedung “Batik PPBI” Jalan Yudonegaran, Yogyakarta, tahun 1973.
- Teater Elektrikal, Jakarta. 1973. 50% anggota group adalah karyawan PLN. Didirikan tahun 1973 untuk melengkapi cabang-cabang kesenian yang sudah ada (seperti kelompok Band dan angklung). Diasuh oleh Umar Machdam. Mengikuti Festival Teater Remaja dan pada babak final mementaskan SANDIWARA karya Putu Wijaya. Termasuk salah satu dari 14 group yang dianggap memenuhi syarat untuk mendapat pembinaan Dewan Kesenian Jakarta.
- Teater keliling, Jakarta. 1974. Didirikan pada tanggal 13 pebruari 1974 oleh Derry Sirna, Rudolf Puspa, Buyung Z dan Palmirta Pangiman.
- Teater Lembaga, Jakarta. 1975. Didirikan oleh para pelaku seni teater yang pernah mengajar dan belajar di ATNI, Nama teater diambil dari lembaga tempat mereka berkiprah yaitu, Lembaga Pendidikan Kesenian Jakarta (LPKJ) kini dikenal dengan nama IKJ (Institut Kesenian Jakarta). Para pendiri diantaranya D. Djajakusuma, Pramana Pmd, Wahyu Sihombing, dan Tatiek Malyiati, serta Henny Sudargo, Kasim Ahmad. Semuanya menjadi dosen di Akademi teater LPKJ. Silih berganti yang bertindak sebagai sutradara di Teater Lembaga ialah Pramana Pmd, Wahyu Sihombing, dan D. Djajakusuma.
- Teater Adinda, Jakarta. 1975. Merupakan teater anak-anak berumur 7-14 tahun yang didirikan oleh beberapa seniman diantaranya Jose Rizal Manua dan Yos Maruta Effendi. Sejak tahun 1978-1981, kelompok ini secara berturut-turut menjadi juara pertama dalam Festival Teater Anak-Anak se-DKI Jakarta. Personil yang pernah bergiat di Teater Adinda diantaranya: Egy Massadiah (Produser), RA Ade Puspa Djayanti, S. SN (Wakil Sekum PARFI periode 2011-2016), Septian Dwi Cahyo
- Teater Gidag-gidig, Solo. 1976. Didirikan pada tanggal 21 September 1976 oleh para pelajar di SMA 4 Solo. Pimpinan Hanindawan.
- Yayasan Teater Nasional (Yatena), Jakarta. 1976. Didirikan pada Oktober 1976 yang menampung semangat profesional eks-ATNI di bidang teater dan film. Memiliki “dewan produser” yang terdiri dari Kasim Akhmad, Sukarno M. Noor, Pramani Pmd, Wahab Abdi dan Galeb Husein. Ketua Umum periode 1976-1979 adalah Pramana Padmodarmaja
- Teater Padang. 1976. Didirikan oleh Wisran Hadi pada tanggal 10 November 1976
- Teater koma, Jakarta. 1977. Didirikan 1 Maret 1977 oleh 12 orang yaitu; N. Riantiarno, Ratna Madjid, Sjaeful Anwar, Rudjito, Rima Melati, Jajang Pamontjak, Titi Qadarsih, Cini Goenarwan, Jimi B. Ardi, Otong Lenon, Zaenal Bungsu dan Agung Dauhan,
- Teater Cob-cob Grage, Cirebon. 1977. Didirikan pada tahun 1977 dan dibawah bimbingan trio seniman Gozali el-Hamidi, Nurdin M. Noer, dan Sumbadi Sastra Alam.
- Teater Dinasti (Dana Informasi Nasional Teruna Indonesia), Yogyakarta. 1977. Didirikan pada tahun 1977 oleh Fajar Suharno, Azwar AN, Mootri Purnomo, Gajah Abiyoso (Semuanya mantan anggota Bengkel Teater). Pimpinan: Fajar Suharno. Para pegiat, diantaranya Emha Ainun Nadjib, Butet Kertaradjasa, Djoko Kamto, Nevi Budianto, Simon Hate, Agus Istijanto, Djemek Supardi, Jujuk Prabowo, Saptaria Handayani, Angger Jati Wijaya, dll.
- Teater Sae, Jakarta. 1977. Berdiri pada 4 Agustus 1977 beranggotakan 20 orang dengan pimpinan Asrul Joni. Setahun kemudian, teater ini ditinggalkan oleh pimpinan dan sebagian besar anggotanya, dan pimpinan baru adalah Boedi S. Otong. Pada tahun 1978, melakukan pementasan perdananya: DILARANG UNTUK MELARANG karya dan disutradari oleh Boedi S. Otong. Selanjutnya mengikuti Festival Teater Remaja dan menang tiga tahun berturut-turut dari tahun 1979-1982 sehingga ditempatkan sebagai group “Senior” yang berhak mendapatkan fasilitas untuk pentas di Taman Ismail Marzuki.. Kemudian Teater Sae tumbuh sebagai teater ‘eksperimental’ yang menonjol pada dekade delapan puluhan. Teater ini mulai vakum atau membubarkan diri pada tahun 1990-an.
- Sanggar Kuala, Banda Aceh. 1977. Didirikan antara lain oleh Maskirbi.
- Teater Kampus Selatan, Padang.1978. Kelompok ini didirikan diUniversitas Negeri Padang (pada saat masih menjadi IKIP Padang) digerakkan oleh Haris Effendi Thahar, Mustafa Ibrahim, Deslenda, Muharyadi, Refendi Sanjaya. Namun aktifitas kelompok Teater Kampus Selatan ini redup semenjak tahun 1988, dan kegiatan terakhir yang pernah diikuti adalah Festival Teater tahun 1987 yang diadakan di Kosgoro Padang. Ini merupakan teater kampus pertama di Padang.
- Teater Neo Aries, Medan. 1978. Didirikan pada tahun 1978 oleh A. Rahim Qahha (sebelumnya aktif di Teater Aktor Studio).
- Teater RSPD (Radio Siaran Pemerintah Daerah), Tegal. 1978. Didirikan pada tahun 1978. nama diberikan oleh Maman Abdurahman (Kepala Bagian Humas Pemerintah Kotamadya Tegal kala itu). Anggota teater ini adalah para penyiar RSPD (sekarang menjadi Sedayu FM) dan para PNS. Para pegiat diantaranya Yono Daryono (penulis, cerpenis), YY Haryo Guritno (film), Eko Tunas (penulis, monolog), Sisdiono Ahmad (penulis, dewan pendidikan)..
- Teater Tetas, Jakarta. 1978. Ini merupakan nama baru kelompok yang sebelumnya bernama Teater Egg yang didirikan pada 30 September 1978 di Jakarta Selatan untuk mewadahi anggota Teater Gombong yang saat itu tengah kosong. Mulai dikenal saat mengikuti Festival teater Jakarta tahun 1985.
- Sanggar Seni LIMANOV, Garut. 1978. Dipimpin oleh WJS Jedi Saleh Megantara, sanggar yang didirikan pada tanggal 5 November 1978 merupakan kelompok yang aktif melakukan kegiatan kesenian seperti pementasan teater, penampilan puisi, musik, dan lain-lain.
- Teater Nara, Cirebon. Didirikan pada akhir tahun 1970-an dan diasuh oleh Adrian Rahardjo.
- Teater Tanpa Penonton. Danarto
- Teater Gedhek, Yogyakarta. 1970-an. Pimpinan Suwarto Peyot.
- Teater Shima, Yogyakarta. 1970-an. Pimpinan Puntung CM Pudjadi
- Teater Republik, Yogyakarta. 1970-an. Pimpinan Yoyok Aryo
- Teater Ewer-ewer, Yogyakarta. 1970-an. Pimpinan Wahyana Giri MC
- Teater Dua Belas, Yogyakarta. 1970-an. Pimpinan Menthol Hartoyo.
- Teater Samero, Yogyakarta. 1970-an. Pimpinan Nanang Sugeng Atmanto.
- Teater X, Yogyakarta. 1970-an. Pimpinan Tri Noviriyanto.
- Teater Nusantara, Yogyakarta. 1970-an. Pimpinan Jack Sampurna.
- Teater Bunga, Yogyakarta. 1970-an. Pimpinan Niesby Sabakingkin,
- Teater Matahari, Yogyakarta. 1970-an. Pimpinan Darwin Putu Artha,
- Teater Ijen, Yogyakarta. 1970-an. Pimpinan Cecep Buntoro.
- Teater Kritik, Yogyakarta. 1970-an. Pimpinan Cornelius Sumadi.
- Teater Segitiga, Yogyakarta. 1970-an. Pimpinan Dewo Hadiningrat.
- Lingkaran Seni Drama (Lisendra) Buana, Jakarta.
- Teater Arena Budaya, Pekalongan.
- Teater Bandar Jakarta.
- Teater Ding Dong, Tegal. Pimpinan Slamet Ambari.
- Teater Dipo, Yogyakarta. Didirikan pada tahun ___ oleh ____ beranggotakan remaja dan masyarakat Dipowinatan dan sekitarnya.
- Teater Dikari, Bandung;
- Teater Lembaga, Jakarta. Djajakusuma, Wahyu Sihombing, Pramana Padmodarmaya.
teater di indonesia tahun 1970-1970 an
Written By iqbal_editing on Minggu, 23 Oktober 2016 | 18.47
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar