Translate

drama perang maluku

Written By iqbal_editing on Sabtu, 24 Desember 2016 | 18.19



PERANG RAKYAT MALUKU
            Pada tahun 1816 Belanda kembali berkuasa di Maluku. Rakyat Maluku hidup menderita akibat penindasan Belanda. Kekayaan alam Maluku dikuras Belanda.
Rakyat Maluku melakukan perlawanan. Sebelum melakukan perlawanan, rakyat Maluku berkumpul dan melakukan rapat rahasia di hutan Saparua.
Rakyat Maluku 1         : ( dengan ekspresi yang kesal ) “ Hai para rakyat Maluku, apa kalian ingin    seperti ini selamanya diperlakukan oleh Belanda dengan seenaknya ? ”
Rakyat Maluku  2         : “ pastinya kami semua tidak ingin diperlakukan seenaknya oleh tentara Belanda ! ”
Kapitan pattimura       : ( dengan ekspresi yang tegas  ) “ Sudah.. jangan hanya ribut saja itu tidak akan memecahkan masalah yang sedang kita hadapi !”
            Akhirnya untuk menghadapi masalah yang sedang terjadi ,mereka semua mengadakan rapat rahasia dan yang terpilih menjadi pemimpin adalah Thomas Matulessy . ia mendapat julukan Kapitan Pattimura .Penyerbuan pertama terjadi pada tanggal 15 Mei 1817.
Anthon Rhebok            : “ Pattimura , bagaimana jika kita menyerang pos-pos Belanda ? ”
Kapitan Pattimura       : ( sambil berfikir ) “ Baik ,saya setuju . Kita akan menyerang pos-pos belanda bersama selurah rakyat Maluku pada tanggal 15 Mei.”
Thomas Pattiwwail      : “ Pattimura , saya akan mempersiapkan peralatan dan senjata untuk penyerangan besok !”
 Kapitan Pattimura menyerang pos Belanda. Pada penyerangan tersebut  berhasil menangkap Residen Van Den Berg dan keluarganya . Namun, residen tersebut dibebaskan dan diperbolehkan kembali ke benteng.
Residen Van Den Berg : ( sambil memberontak ) “ Pattimura,  lepaskan saya sekarang ! ”
Kapitan Pattimura        : “ Baik  ,kali ini saya akan melepaskan kalian, tetapi ingat jika kamu membuat ulah lagi terhadap rakyat maluku saya tidak akan memaafkan.”
Residen Van Den Berg : “ Baik kapitan,  saya tidak janji Pattimura…. hahaha…” ( sambil berlari )
Lucas Latumahina         : “ Pattimura kenapa engkau lepaskan mereka ?” ( dengan emosi )
Kapitan Pattimura        : “ Tenang saja , ini baru awal . Besok kita akan menyerang benteng Duurstede …”
Penyerbuan kedua pada tanggal 16 Mei 1817. Pasukan Kapitan Pattimura menyerang benteng Duurstede. Benteng dapat dikuasai dan semua tentara Belanda ditangkap termasuk Residen Van Den Berg , istri, dan dua anaknya tewas.
Kapitan Pattimura        : ( ekspresi gembira ) “ Merdeka…. kita berhasil  ….kita menang … kita menang … ”
Anthon Rhebok              : “ Ya..ya benar , sekarang kita telah menguasai benteng ini.”
Pada tanggal 20 Mai 1817 tibalah pasukan Belanda tiba di Saparua yang dipimpin Mayor Beetjes , berusaha merebut kembali benteng Duutstede.
Kapitan Pattimura        : ( ekspresi marah ) “ Apa ? pasukan Belanda yang di pimpin Mayor Beetjes datang ?”
Lucas Latumahina         : “ Benar Pattimura , mereka datang ingin merebut kembali benteng Duutstede.”
Datanglah tentara Belanda yang dipimpin oleh Mayor Beetjes.
Mayor Beetjes               : ( ekspresi sombong ) “ Hai Pattimura, kami datang ingin merebut kembali Benteng Duutstede !”
Kapitan Pattimura        : ( sambil kesal ) “ Tidak … tidak akan kami perbolehkan kau merebut benteng ini !”
             Akhirnya Mayor Beetjes bersama para tentaranya pergi meninggalkan Benteng Duutstede . keesokan harinya, dengan rasa marah Mayor Beetjes berusaha merebut kembali benteng Duutstede. Kapitan Pattimura melakukan perlawanan. Pasukan Belanda dapat dihancurkan dan Mayor Beetjes mati tertembak . Selama tiga bulan benteng itu dikuasai Kapitan Pattimura.
Thomas Pattiwwail      : “ Kita dapat menguasai lagi Benteng ini, merdeka…merdeka…..! ”
Tok … tok..tok… datanglah sekelompok pasukan Belanda. Belanda mengadakan perundingan dengan Pattimura.
Belanda                          : “ Pattimura, maukah anda memberikan Benteng ini kepada kami dan  kami akan memberi lima keping emas ?” ( ekspresi baik )
Kapitan Pattimura       : “ Saya sudah pernah katakan kepada anda, saya tidak akan memberikan benteng ini walaupun anda memberikan 5 atau 10 keping emas.”
            Perundingan dengan Kapitan Pattimura tidak berhasil sehingga peperangan terus berkobar . Belanda terus – menerus menembaki daerah pertahanan Pattimura dengan meriam ( Benteng Duutstede ).
Kapitan Pattimura      : “ semua keluar..! Benteng ini harus segera dikosongkan, kita mundur ….”
Pattimura mundur, akhirnya Belanda dapat meguasai Benteng Duutstede. Serangan Belanda tersebut , menyebabkan pasukkan Pattimura semakin terdesak. Banyak daerah yang jatuh ke tangan Belanda .Para pemimpinnya juga banyak yang tertangkap yaitu Anthon Rhebok, Thomas Pattiwail, Lucas Latumahina. Pattimura sendiri akhirnya tertangkap di Siri Seri yang kemudian dibawa ke Saparua.
Belanda                          : “ Semuanya, bawa Pattimura ke Saparua.”
Saat tiba di Saparua.
Kapitan Pattimura       : ( sambil memberontak ) “ apa yang kau ingin lakukan kepada ku ?”
Belanda                          : “ kami hanya ingin bekerja sama dengan mu, apakah kau mau.”
Kapitan Pattimura       : ( ekspresi kesal ) “ tidak … saya tidak  akan pernah mau bekerja sama dengan kalian.”
Oleh karena itu, pada tanggal 16 Desember 1817 Pattimura digantung di depan Benteng Victoria Ambon.
Belanda                          : “ Pattimura apa yang kau ingin sampaikan kepada rakyat Maluku ?”
Kapitan Pattimura       : ( ekspresi semangat )“ Pattimura- Patimura tua boleh dihancurkan, kelak Pattimura- Pattimura muda akan bangkit untuk membebaskan Maluku.”
Tertangkapnya para pemimpin Maluku yang gagah berani tersebut menyebabkan perjuangan rakyat Maluku melawan Belanda melemah dan akhirnya Maluku dapat dikuasai  oleh Belanda.

0 komentar:

Posting Komentar

 
berita unik