PERANG RAKYAT MALUKU
Pada
tahun 1816 Belanda kembali berkuasa di Maluku. Rakyat Maluku hidup menderita
akibat penindasan Belanda. Kekayaan alam Maluku dikuras Belanda.
Rakyat
Maluku melakukan perlawanan. Sebelum melakukan perlawanan, rakyat Maluku berkumpul
dan melakukan rapat rahasia di hutan Saparua.
Rakyat Maluku 1 : (
dengan ekspresi yang kesal ) “ Hai para rakyat Maluku, apa kalian ingin seperti ini selamanya diperlakukan oleh
Belanda dengan seenaknya ? ”
Rakyat Maluku 2 : “
pastinya kami semua tidak ingin diperlakukan seenaknya oleh tentara Belanda ! ”
Kapitan pattimura : (
dengan ekspresi yang tegas ) “ Sudah..
jangan hanya ribut saja itu tidak akan memecahkan masalah yang sedang kita
hadapi !”
Akhirnya
untuk menghadapi masalah yang sedang terjadi ,mereka semua mengadakan rapat
rahasia dan yang terpilih menjadi pemimpin adalah Thomas Matulessy . ia mendapat
julukan Kapitan Pattimura .Penyerbuan pertama terjadi pada tanggal 15 Mei 1817.
Anthon Rhebok : “ Pattimura , bagaimana jika kita menyerang
pos-pos Belanda ? ”
Kapitan Pattimura : (
sambil berfikir ) “ Baik ,saya setuju . Kita akan menyerang pos-pos belanda
bersama selurah rakyat Maluku pada tanggal 15 Mei.”
Thomas Pattiwwail : “ Pattimura , saya akan mempersiapkan
peralatan dan senjata untuk penyerangan besok !”
Kapitan
Pattimura menyerang pos Belanda. Pada penyerangan tersebut berhasil menangkap Residen Van Den Berg dan
keluarganya . Namun, residen tersebut
dibebaskan dan diperbolehkan kembali ke benteng.
Residen Van Den Berg : ( sambil
memberontak ) “ Pattimura, lepaskan saya
sekarang ! ”
Kapitan Pattimura : “ Baik ,kali ini saya akan melepaskan kalian, tetapi
ingat jika kamu membuat ulah lagi terhadap rakyat maluku saya tidak akan
memaafkan.”
Residen Van Den Berg : “ Baik kapitan, saya tidak janji Pattimura…. hahaha…” ( sambil
berlari )
Lucas Latumahina : “ Pattimura kenapa engkau lepaskan
mereka ?” ( dengan emosi )
Kapitan Pattimura : “ Tenang saja , ini baru awal . Besok
kita akan menyerang benteng Duurstede …”
Penyerbuan kedua pada tanggal 16 Mei 1817. Pasukan
Kapitan Pattimura menyerang benteng Duurstede. Benteng dapat dikuasai dan semua
tentara Belanda ditangkap termasuk Residen Van Den Berg , istri, dan dua
anaknya tewas.
Kapitan Pattimura : ( ekspresi gembira ) “ Merdeka…. kita
berhasil ….kita menang … kita menang … ”
Anthon Rhebok : “ Ya..ya benar , sekarang kita telah
menguasai benteng ini.”
Pada tanggal 20
Mai 1817 tibalah pasukan Belanda tiba di
Saparua yang dipimpin Mayor Beetjes , berusaha merebut kembali benteng
Duutstede.
Kapitan Pattimura : (
ekspresi marah ) “ Apa ? pasukan Belanda yang di pimpin Mayor Beetjes datang ?”
Lucas Latumahina : “ Benar Pattimura , mereka datang ingin merebut
kembali benteng Duutstede.”
Datanglah
tentara Belanda yang dipimpin oleh Mayor Beetjes.
Mayor Beetjes : ( ekspresi sombong ) “ Hai Pattimura,
kami datang ingin merebut kembali Benteng Duutstede !”
Kapitan Pattimura : (
sambil kesal ) “ Tidak … tidak akan kami perbolehkan kau merebut benteng ini !”
Akhirnya Mayor Beetjes bersama para tentaranya
pergi meninggalkan Benteng Duutstede . keesokan harinya, dengan rasa marah
Mayor Beetjes berusaha merebut kembali benteng Duutstede. Kapitan Pattimura
melakukan perlawanan. Pasukan Belanda dapat dihancurkan dan Mayor Beetjes mati
tertembak . Selama tiga bulan benteng itu dikuasai Kapitan Pattimura.
Thomas Pattiwwail : “ Kita dapat menguasai lagi Benteng ini,
merdeka…merdeka…..! ”
Tok
… tok..tok… datanglah sekelompok pasukan Belanda. Belanda mengadakan
perundingan dengan Pattimura.
Belanda : “ Pattimura, maukah anda
memberikan Benteng ini kepada kami dan
kami akan memberi lima keping emas ?” ( ekspresi baik )
Kapitan Pattimura :
“ Saya sudah pernah katakan kepada anda, saya tidak akan memberikan benteng ini
walaupun anda memberikan 5 atau 10 keping emas.”
Perundingan
dengan Kapitan Pattimura tidak berhasil sehingga peperangan terus berkobar .
Belanda terus – menerus menembaki daerah pertahanan Pattimura dengan meriam (
Benteng Duutstede ).
Kapitan Pattimura : “ semua keluar..! Benteng ini harus
segera dikosongkan, kita mundur ….”
Pattimura
mundur, akhirnya Belanda dapat meguasai Benteng Duutstede. Serangan Belanda
tersebut , menyebabkan pasukkan Pattimura semakin terdesak. Banyak daerah yang
jatuh ke tangan Belanda .Para pemimpinnya juga banyak yang tertangkap yaitu
Anthon Rhebok, Thomas Pattiwail, Lucas Latumahina. Pattimura sendiri akhirnya
tertangkap di Siri Seri yang kemudian dibawa ke Saparua.
Belanda : “ Semuanya, bawa Pattimura
ke Saparua.”
Saat
tiba di Saparua.
Kapitan Pattimura : ( sambil memberontak ) “ apa yang kau
ingin lakukan kepada ku ?”
Belanda : “ kami hanya ingin
bekerja sama dengan mu, apakah kau mau.”
Kapitan Pattimura : ( ekspresi kesal ) “ tidak … saya
tidak akan pernah mau bekerja sama
dengan kalian.”
Oleh
karena itu, pada tanggal 16 Desember 1817 Pattimura digantung di depan Benteng
Victoria Ambon.
Belanda : “ Pattimura apa yang
kau ingin sampaikan kepada rakyat Maluku ?”
Kapitan Pattimura : ( ekspresi semangat )“ Pattimura-
Patimura tua boleh dihancurkan, kelak Pattimura- Pattimura muda akan bangkit untuk
membebaskan Maluku.”
Tertangkapnya
para pemimpin Maluku yang gagah berani tersebut menyebabkan perjuangan rakyat
Maluku melawan Belanda melemah dan akhirnya Maluku dapat dikuasai oleh Belanda.
0 komentar:
Posting Komentar