Hari Tua Ku
Kala Aku diam Di Kursi Goyang
Mata Ku Tajam Menatap Kedepan
Membayangkan Semua Hal Indah
Yang tercatat begitu Indah
Dalam Sejarah Kehidupan
Aku yang dulu Begitu Gagah
dan Kini Menjadi seorang Yang Lemah.
Karna Aku Adalah Seorang Usia Lanjut,
Yang Menanti Ajal Menjemput ku.
Di Atas Sebuah Renungan Akan Kematian..
Rambut Hitam Berkilau Menjadi
Putih Yang Kusam.
Kulit Yang Indah Menjadi
Keriput Bagai tak Bertulang.
Karna Aku Hanyalah Seorang
Pria Yang Sudah Rentak tak Berdaya…
Aku ingin Menghabiskan
Masa Tua ku
Dengan Membayangkan Kenangan Hidup
Di Masa Muda Ku.
Karna Cerita Itu,
Akan Selalu Abadi Dalam Ruang Dimensi Ku
Akan Aku ceritakan pada Anak dan Cucu KU
Tentang Perjalanan Ku Mencari Cinta, Uang,
dan Menikmati Kehidupan
Hingga aku Bisa tersenyum sampai sekarang ini
Dan Satu Yang Masih Aku Ingat
Belahan Jiwa Ku…
Dia Bidadari Ku,
Yang Telah Menunggu ku
Di dalam Bahtera Cinta
Di Dalam Nirwana
Aku Merindukanya…
Dan Kini Aku Hanya Sendiri
Dalan Ketidak Berdayaan ku
Duduk Sepi Diatas Kursi Goyang ini.
Bibir Ku Tersenyum
Saat Semilir Angin Menyetuh ku
Menyentuh dengan satu titik
Kehidupan Panjang Ku di Dunia Ini..
Mata ku enggan melihat Dunia
Karna Usia Yang Terkikis
Telingaku Kurang Tak Berbisik
Karna Faktor Umur
dan Bibirku Berbicara tak jelas
Karna Aku Sudah Tua
Aku Ingin Dia Menemani Ku
Menemani Ku sampai Aku Tiada
Karna Aku tak ingin sendiri dalam kehampaan
di akhir Hidup ku
Ku Pejamkan Mata
Ku sambut Malaikat
Untuk Mencabut Nyawaku…
Karna inilah waktunya
Jantung Ku Tak Berdetak
Nadi Ku Tak Berdenyut
Dan Nafas Ku tak Terasa
Karna Aku Hanyalah seorang Pria
Yang Kaku dengan tubuh yang pucat memutih
Aku Tertidur
dan Tidak Akan Pernah Lagi Terbangun
Untuk Melihat Dunia
Karna Aku telah Meninggalkan Dunia Ini
Untuk Selamanya…
0 komentar:
Posting Komentar