Translate

CERPEN MISTERI KIPAS ANGIN

Written By iqbal_editing on Selasa, 24 Januari 2017 | 05.52

CERPEN MISTERI....
Kipas Angin....
'pah, Kipas anginnya sudah dibenerin'?'udah mah, tadi papah udah naik ke loteng. Ternyata bautnya kendor, tapi udah di kencengin'.'tapi kok masih goyang ya'?'gak apa-apa emang gitu'.....Sepasang suami istri tengah berbincang di ruang tamu. Mereka berdua sedang memperhatikan sebuah Kipas Angin besar yang bertengger di atap ruang tamu itu. Terlihat ada rasa kekawatiran di mata sang istri, tetapi si suami meyakinkan bahwa semua baik-baik saja....'Udah siap makan malamnya mah'?udah pah, yuk makan sekarang'.....Mereka pun beranjak menuju dapur. Malam itu mereka makan malam bersama, hingga beberapa menit kemudian si suami keluar dan duduk di ruang tamu. Ruang tamu itu merangkap sebagai ruang santai, ada sebuah Karpet yang nyaman dan sebuah Televisi yang cukup besar. Si istri pun menyusul ke ruang tamu, dia menghidupkan Kipas angin di ruangan itu. Tangannya menekan tombol nomer satu, yang berarti Kipas itu berputar sangat cepat. Udara malam itu memang panas, Kipas pun mulai berputar dan semakin lama semakin cepat. Kipas Angin besar itu memiliki tiga baling-baling yang cukup tebal, hampir seluruh bagian Kipas Angin itu terbuat dari besi termasuk bagian baling-balingnya. Si istri duduk di sebelah suaminya yang tengah menonton televisi, ke duanya berlesehan di atas karpet yang cukup lembut. Kipas Angin di atas mereka berputar semakin cepat, dan bagian kepala Kipas itu bergerak tak beraturan. Sepertinya gerakan kepala Kipas itu cukup liar, seakan pengaitnya sudah tak mampu menahannya lebih lama. Mereka duduk tepat di bawah Kipas Anging besar itu, beberapa kali si istri menoleh ke atas dan dia tak bisa menyembunyikan rasa takutnya saat melihat Kipas itu mulai bergerak semakin liar.....'Pah, papah bener udah benerin Kipas itu?''Ia, gak percaya amat sih.'....Sang suami membalas dengan nada jengkel, sambil pandangannya tak pernah lepas dari layar televisi. Terdengar suara berat mulai keluar dari Kipas Angin yang ada di atas kepala mereka, namun suami istri itu tak menghiraukannya. Malah mereka makin asyik menonton televisi. Hingga akhirnya suara sesuatu yang patah memecah keheningan. Tanpa bisa dicegah lagi, tiba-tiba Kipas Angin itu terjun bebas dari atap menuju suami istri yang berada di bawahnya. Sang istri pun mulai menyadarinya, dia berteriak keras dan mendorong tubuh sang suami..... BRUK! ....Kipas Angin besar itu menghantam lantai dengan sangat keras, beruntung si istri mendorong tubuh sang suami sebelum Kipas Angin menghantam tubuh mereka. Suami istri itu pun terpelanting ke sudut ruangan, keringat mengalir deras dari dahi keduanya.....'Untung aja gak kena'. Si suami berkata kepada istrinya. 'Pasti papah bohong, papah gak benerin kipasnya kan'? Sisuami hanya diam, dia tak bisa lagi menyembunyikan kebohongannya. Kebohongan yang hampir merenggut nyawanya dan nyawa istrinya.....Kipas Angin besar itu masih berputar di atas lantai, kabel penghantar listriknya pun masih tersambung. Kipas Angin itu bergerak makin tak beraturan hingga salah satu dari baling-balingnya menghantam kaki meja yang ada di ruangan itu. Hantaman keras itu menimbulkan sebuah dorongan yang amat kuat, sampai Kipas Angin besar itu terpental. Si istri baru saja menyadari keadaan saat salah satu baling-baling itu membelah kepalanya dari samping, putaran yang sangat kencang membuat tubuh si istri ikut terputar bersama Kipas Angin itu. Darah menyembur ke seluruh ruangan. Si suami berusaha menyelamatkan istrinya, dia mencoba menarik tubuh istrinya. Tapi ternyata putaran Kipas itu lebih kuat, baling-baling kipas itu menyayat wajah si istri semakin dalam. Tubuh si istri berkelojotan di lantai, sepertinya dia tidak bisa menahan rasa perih yang amat sangat ketika baling-baling itu menancap lebih dalam dan menembus kulit wajahnya sampai ke tulang rahangnya. Dinding ruang tamu itu dipenuhi darah, begitu pun lantainya. Darah yang mengalir deras dari wajah si istri menggenangi lantai ruang tamu. Sedangkan Kipas Angin itu masih berputar kencang, dan menghancurkan wajah sang istri dengan brutal dan tanpa belas kasih. Hingga akhirnya saat wajah sang istri menghantam dinding, terdengar suara gemeretak yang cukup keras menggema diseluruh ruangan. Baling-baling Kipas itu berhasil membelah wajah si istri dari kuping kiri hingga kuping kanan, separuh kepala si istri jatuh ke lantai dan terpental ke tengah ruangan. Darah mengalir dari pangkal kepala yang terpotong, sedangkan di tengah ruangan air mata mengalir dari mata si istri saat bagian atas kepalanya berhenti bergerak. Potongan kepalanya berhenti tepat di tengah genangan darahnya sendiri, sebuah kengerian yang sangat dalam tergambar dari kedua bola matanya sebelum akhirnya kedua mata itu menutup. Kipas Angin itu masih terus berputar, menghancurkan tubuh sang istri yang masih menyangkut di antara baling-balingnya. Dengan sekuat tenaga si suami mencoba bangkit, tetapi beberapa kali dia terjatuh karena lantai ruangan itu lengket dan amat licin. Dan akhirnya dia dapat meraih kabel Kipas Angin itu, dan menariknya hingga kabel itu terputus. Kipas itu lama kelamaan berhenti berputar. Sisi baling-baling itu dipenuhi darah, potongan-potongan daging, dan kulit wajah istrinya. Dalam sekejap ruangan itu sunyi. Tetesan darah mulai turun dari dinding-dindingnya. Tubuh si istri tergeletak tepat bersebelahan dengan Kipas Angin besar itu, daster yang dikenakan pun telah penuh dengan darah. Si suami terjatuh ke lantai dengan tubuh yang lemas. Air matanya mengalir saat melihat mayat istrinya dengan separuh wajah yang terpotong. Perlahan-lahan dia merangkak ke tengah ruangan, lalu diraihnya potongan kepala si istri, dan dia peluk erat. Darah dari pangkal wajah yang terpotong membasahi tubuhnya. Tiba-tiba mata sang istri terbuka dan menatap si suami, kemudian bagian mulut si istri yang tinggal separuh itu pun terbuka.....'Papah, aku dingin'.... Posted adm *RIDHO*

0 komentar:

Posting Komentar

 
berita unik