PUISI : Tawuran
Kau gerakkan anak-anak sekolahanUntuk bangkit dalam sebuah kekerasan
Saling menyerang untuk sebuah kegagahan
Kau hancurkan sejuta harapan
Yang dikalungkan untuk masa depan
Korban-korbanpun berjatuhan
Tanpa mengenal ampun atau belas kasihan
Berhentilah dari kebiasaan tawuran!
Karena kekerasan bukan jalan penyelesaian
Tunjukkan prestasi, bakat dan kemampuan
Agar masa muda penuh dengan harapan
(Sion, Pdt Agus Widjianto, M.Th).
TAWURAN
Tawuran di sana-sini
Pelajar, TNI, polisi
Warga, preman, FPI
DPR dan segenap politisi
Berulang, berkali-kali
Seakan tiada peduli
Jutaan jiwa miris hati
Pelajar, TNI, polisi
Warga, preman, FPI
DPR dan segenap politisi
Berulang, berkali-kali
Seakan tiada peduli
Jutaan jiwa miris hati
Bila pelajar pelakunya
Suara sumbang bertaburan
Sekolah-pun disalahkan
Perlu pendidikan karakter dan budi pekerti
Sedang para pelajar selalu belajar tak henti
Dari realitas yang hadir setiap hari
Masak engkau tidak mengerti?
Suara sumbang bertaburan
Sekolah-pun disalahkan
Perlu pendidikan karakter dan budi pekerti
Sedang para pelajar selalu belajar tak henti
Dari realitas yang hadir setiap hari
Masak engkau tidak mengerti?
Lantaran pelajar masih anak-anak
Pembelaan bisa dianggap pembangkangan
Pembelaan bisa dianggap pembangkangan
Tapi bila orang dewasa berprofesi
Pembelaan membabi-buta, atas nama solidaritas dan jiwa korsa
Atas nama pembelaan terhadap harga diri, dan agama
Bukankah pelajar juga sama?
Pembelaan membabi-buta, atas nama solidaritas dan jiwa korsa
Atas nama pembelaan terhadap harga diri, dan agama
Bukankah pelajar juga sama?
Bila tawuran dianggap terlahir dari jiwa sakit
Maka, semua memang harus diperiksa di rumah sakit jiwa
Maka, semua memang harus diperiksa di rumah sakit jiwa
Semarang, 26 Juli 2013
0 komentar:
Posting Komentar