“Eh, kamu kalau gak bisa naik perosotan tinggi enggak usah naik aja!” seruan seseorang. Syakyla mengerutkan dahinya kesal. Apaan sih, ini orang… anak kelas 1 SD aja digituin, gerutunya dalam hati.
Sahabat Syakyla yang merupakan kakak kelasnya, Yasmin bercerita pada Syakyla.
“Aku punya temen baru. Banyak lho yang laki-laki… ada yang namanya…” “Namanya siapa?” Syakyla penasaran. “Rivan” Yasmin tersenyum. “Cuman dia doang? Terus yang lain?” “Ya… banyak sih ada yang namanya Dihkan, Deyon, Darrell… banyak lah…”
Pada saat pulang, Syakyla duduk di bangku taman sekolah. tiba-tiba saja kakak kelasnya yang bernama rivan itu melihat Syakyla. “Kamu siapa sih? Syakyla ya?” tanya Rivan. “Iya” jawab Syakyla santai.
Dia mengajak Syakyla ngobrol dan … sejak itu Syakyla selalu jadi dag-dig-dug. Setiap hari… dan dibayang-bayangi terus.
Ia dan rivan memang sangat dekat. sayangnya, pada saat Syakyla naik kelas muncullah seseorang bernama Diandra.
“Eh… tahu enggak, sebenarnya…” Diandra tersenyum malu-malu. Dia mengajak Syakyla mengobrol di kantin pada saat itu. “Aku suka sama…” Ia merendahkan suaranya. “Rivan.”
Syakyla terkejut. Dia menjatuhkan gelasnya seketika.
“Lho, kenapa Sya?” Diandra kaget. “Ah… eng… enggak apa-apa kok…” jawab Syakyla. Dia berusaha menutupi rasa kesalnya di balik senyum tersopannya.
Smsnya sangat mebuat Syakyla merasa sedih.
SYA.. AKU PUNYA KABAR GEMBIRA, TADI RIVAN BARU AJA NEMBAK AKU.
Syakyla membanting HPnya saking kaget dan sakit hati. Pantas saja Rivan ga pernah SMS dia lagi, ga pernah telepon dan ajak ngobrol dia lagi. Orang Syakyla menyapanya aja dia enggak jawab, matanya terus saja menerawang… kayak membayangkan seseorang.
Olala… inikah rasanya jatuh hati? pikir Syakyla.
Beberapa hari kemudian Syakyla tetap saja berusaha melupakan orang itu akan tetapi tak semudah yang dia pikirkan. Suatu hari.
“Sya, kita pulang bareng ya!” ajak Diandra. Dia sangat senang. katanya di ajak makan sama rivan.
Syakyla dan Diandra berjalan. Walau Syakyla merasa hatiinya sangaaat sakit. akan tetapi dia tetap bersama Diandra.
Namun apa yang terjadi? Tiba-tiba saja… PLEK. Diandra terjatuh dan pingsan. “TOLOOONG… TOLOOONG!” jerit Syakyla. Semuanya langsung berlari ke arah Syakyla dan menggotong Diandra.
Diandra dilarikan ke rumah sakit terdekat. kedua orangtua Diandra juga datang.
Bahkan kedua orangtua Syakyla ikut menjenguk. dan… ada dia. Dia tampak sangat cemas dan walaupun Syakyla juga sangat mengkhawatirkan Diandra, tetapi tetap saja … sakit sekali rasanya.
“Dia membutuhkan donor hati!” seru Dokter Aliza. Syakyla menghela napas. Dia sangat bingung atas hal ini. “Jika aku mendonorkan hatiku untuk Diandra… maka aku akan terus bersamanya,” pikir Syakyla. “Aku tahu jika Diandra meninggal maka aku bisa mengambil kesempatan untuk bersama Rivan tapi aku engak mau melakukan ini!”
Setelah Syakyla mendapat izin dari kedua orangtuanya, akhirnya Syakyla memutuskan menjadi pendonor bagi Diandra. Dia menuliskan sesuatu di selembar kertas.
Keesokan harinya.
Syakyla dimakamkan. Lalu Rivan membaca selembar surat untuknya yang diberikan Dokter Aliza.
Aku lakukan ini karena aku sayang kalian semua. Kak, aku juga jadi pendonor buat Diandra karena dengan begitu maka kita akan terus sama sama kak…
Rivan sangat sedih membaca surat itu, “maafin gua Sya, gua ga tau kalau lo suka sama gua…”
Terlambat.
Syakyla sudah pergi… dia pergi dengan ikhlas dan dia pergi dengan gembira.
Cerpen Karangan: Annabeth Chase
Facebook: PrincessPrincess Chocolate
Pesan dari admin: lain kali dalam pembuatan cerpen, dalam penentuan judul lebih di perhatikan lagi ya… buat judul yang berhubungan dengan isi ceritanya… soalnya di cerpen ini judul “perahu kertas” sama sekali tidak berhubungan sama sekali dengan isi ceritanya… tetap semangat dalam berkarya! ^_^
Cerpen Perahu Kertas merupakan cerita pendek karangan Annabeth Chase,
0 komentar:
Posting Komentar