Translate

contoh pembelajaran teknik tiru model membuat essai

Written By iqbal_editing on Senin, 12 September 2016 | 17.58

METODE
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan pada siswa kelas XII IPA SMAN I Hiliran Gumanti. Kelas XII IPA di sekolah ini hanya terdiri dari satu kelas. Jumlah siswa kelas XII IPA  terdiri dari 18 orang. Dengan demikian, subjek penelitian ini berjumlah 18 orang siswa.
Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus. Masing-masing siklus terdiri atas empat langkah, meliputi: perencanaan (planning), pelaksanaan (action), pengamatan (observation), dan refleksi (reflection). Siklus pertama dilakukan sebanyak dua kali pertemuan. Sementara itu, siklus kedua dilakukan berdasarkan hasil refleksi pada siklus pertama. Pelaksanaan siklus pertama sama dengan siklus kedua sama. Perbedaannya, pada siklus kedua, materi dititikberatkan pada aspek-aspek yang belum berhasil dicapai oleh siswa pada siklus pertama. Pada siklus kedua, contoh esai dibedakan dengan contoh esai pada siklus pertama. Pada siklus kedua, siswa diberikan kebebasan memilih tema esai yang mereka tulis.
Dalam proses observasi, peneliti dibantu oleh satu orang guru bahasa Indonesia. Guru ini sebagai pengamat. Observasi dilakukan untuk mengumpulkan data selama penelitian berlangsung. Data yang dikumpulkan berupa data kualitatif, yang menggambarkan aktivitas dan keantusiasan siswa, perubahan kinerja guru, hasil prestasi siswa, mutu pembelajaran, dan perubahan suasana kelas.
Sebelum memulai siklus pertama, diberikan tes awal kepada siswa. Tes tersebut berupa tes menulis esai lima paragraf. Tujuannya adalah untuk melihat kemampuan awal siswa dalam menulis. Hasil tes dianalisis dan dinilai. Berdasarkan hasil tes tersebut, disiapkan tindakan-tindakan apa yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan menulis esai bagi siswa. Perolehan nilai siswa pada tes awal adalah sebagai berikut ini.
Tabel 1. Nilai Siswa pada Tes Awal
No Urut Siswa Jumlah Skor % Penguasaan


1 15 75
2 11 55,0
3 7,6 38
4 16,3 81,5
5 9,3 46,5
6 14 70
7 9,66 48,3
8 14,3 71,5
9 17,3 86,5
10 14,66 73,3
11 10 50
12 9,3 46,5
13 8,3 41,5
14 13,3 66,5
15 11,6 58
16 12 60
17 12 60
18 8,6 43
Jumlah 214,22 1071,10
Rata-rata 11,9 59,51

Hasil tes awal menunjukkan bahwa nilai siswa paling tinggi adalah 86,5. Nilai  siswa paling rendah adalah 38. Nilai  rata-rata kelas adalah 59, 51. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa siswa telah memiliki pengetahuan dan pemahaman awal tentang menulis. Kondisi ini disebabkan oleh keterampilan menulis sudah pernah dipelajari pada tingkat pendidikan sebelumnya sehingga siswa sudah mengetahui  konsep-konsep dasar menulis. Namun demikian, siswa belum memahami tulisan yang berupa esai. Oleh karena itu, diperlukan tindakan-tindakan seperti pada siklus I.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Siklus Pertama
Siklus pertama dilakasanakan sebanyak dua kali pertemuan. Tahapan dalam siklus pertama ini adalah sebagai berikut ini.
  1. Perencanaan
Berdasarkan hasil tes awal, direncanakan hal-hal berikut ini. Pertama, perencanaan untuk menggunakan teknik tiru model. Kedua, menyusun rancangan pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan kompetensi dasar menulis esai. Ketiga, mempersiapkan berbagai contoh esai. Keempat, mempersiapkan bentuk penugasan. Kelima, mempersiapkan rancangan penilaian. Penilaian esai meliputi empat aspek, yaitu kelengkapan unsur struktur esai (pendahuluan, isi/pembahasan, dan penutup), keruntutan penataan ide, kepaduan gagasan, dan keefektifan kalimat. Keenam, mempersiapkan lembaran observasi teman sejawat.
  1. Pelaksanaan
1) Pertemuan I
Pada pertemuan pertama, siswa dibagi kedalam empat kelompok. Setelah siswa duduk berkelompok, siswa diberikan  penjelasan mengenai cara menulis esai melalui teknik tiru model. Contoh esai dibagikan kepada siswa. Siswa diminta untuk membaca dan memahami contoh esai. Dalam hal ini, siswa bersama teman sekelompok diminta untuk mendiskusikan definisi esai, ciri-ciri esai, tema esai, ide pokok dan ide penjelas dari setiap paragraf, dan pola pengembangan setiap paragraf yang terdapat di dalam esai.
Siswa diberikan pengukuhan berdasarkan tema, ide pokok, dan pola pengembangan esai contoh, setiap siswa diminta untuk menulis esai. Siswa diperbolehkan meniru tema, ide pokok, dan pola pengembangan paragraf pada esai contoh yang sudah mereka diskusikan. Esai  yang sudah ditulis oleh siswa dikumpulkan.
Materi pembelajaran disimpulkan. Selanjutnya, proses belajar mengajar ditutup.
2) Pertemuan II
Pada pertemuan kedua ini, siswa tidak duduk berkelompok. Hasil kerja siswa dikembalikan. Tugas siswa yang dikembalikan berupa hasil ketikan yang diketik sesuai dengan tulisan asli siswa. Tujuannya adalah supaya siswa dapat mengoreksi tugasnya langsung pada lembaran kerja. Kemudian, beberapa orang siswa membacakan esainya di depan kelas. Siswa yang lain memberikan komentar (Tidak semua siswa ke dapan kelas). Selanjutnya, tulisan terbaik siswa dimuat di majalah dinding (Mading) di sekolah.
Setelah beberapa orang siswa mewakili ke depan. Siswa diminta untuk mengoreksi tugas teman sebangkunya dari segi kelengkapan struktur esai, kertuntutan penataan ide, kepaduan gagasan, dan keefektifan kalimat. Kemudian, siswa saling mengoreksi esai temannya dari segi kelengkapan struktur esai, keruntutan penataan ide, kepaduan gagasan dan keefektifan kalimat. Setelah selesai, hasil penilaian siswa terhadap esai temannya dicek kembali. Esai siswa dikumpulkan kembali. Pelajaran ditutup setelah materi pembelajaran disimpulkan.

0 komentar:

Posting Komentar

 
berita unik