Minggu, 26 Juni 2011
Putri Yang Sempurna
Dahulu kala, ada seorang Pangeran yang menginginkan seorang Putri Raja,
tetapi Putri tersebut haruslah sempurna. Dia kemudian melakukan
perjalanan mengelilingi dunia hanya untuk mencari Putri tersebut, tetapi
dia selalu menemukan bahwa ada sesuatu yang tidak sempurna pada setiap
Putri Raja yang ditemuinya. Dia menemukan banyak Putri Raja, tetapi
tidak ada yang benar-benar dianggap sempurna oleh Pangeran itu. Dengan
putus asa akhirnya dia pulang kembali ke istananya dan merasa sangat
sedih tidak menemukan apa yang dicarinya.
Suatu malam, terjadi hujan badai yang sangat keras, dimana kilat dan guntur beserta hujan turun dengan deras sekali, malam itu sungguh menakutkan.
Ditengah-tengah badai tiba-tiba seseorang mengetuk pintu istana, dan ayah Pangeran yang menjadi Raja waktu itu, sendiri keluar membuka pintu untuk tamu tersebut.
Seorang Putri yang sangat cantik berdiri diluar pintu, kedinginan dan basah kuyup karena badai pada malam itu. Air mengalir dari rambut dan pakaiannya yang masih basah, mengalir turun ke kaki dan sepatunya. Putri tersebut mengaku bahwa dia adalah Putri yang sempurna.
"Kita akan segera mengetahui apakah yang dikatakan oleh Putri tersebut benar atau tidak," pikir sang Ratu, tetapi dia tidak berkata apa-apa. Dia masuk ke dalam kamar tidur, mengeluarkan seprei yang mengalas tempat tidur yang akan dipakai oleh sang Putri dan menaruh sebutir kacang polong diatas tempat tidur itu. Kemudian dia mengambil dua puluh kasur dan meletakkannya diatas sebutir kacang tersebut. Malam itu sang Putri tidur diatas ranjang tersebut. Di pagi hari, mereka menanyakan apakah sang Putri tidur nyenyak di malam itu.
"Oh saya sangat susah tidur!" kata sang Putri, "Saya sangat sulit untuk memejamkan mata sepanjang malam! Saya tidak tahu apa yang ada pada ranjang itu, saya merasa berbaring diatas sesuatu yang kasar, dan seluruh tubuh saya pegal-pegal dan memar di pagi ini, sungguh menakutkan!"
Raja dan Ratu langsung tahu bahwa sang Putri ini pastilah Putri yang benar-benar sempurna, karena hanya Putri yang sempurna dapat merasakan sebutir kacang yang ditempatkan dibawah dua puluh kasur dan dilapisi dengan dua puluh selimut. Hanya Putri yang benar-benar sempurna mempunyai kulit yang begitu halus.
Pangeran kemudian mengambilnya sebagai isteri, dan sekarang dia telah menemukan Putri yang selama ini dicarinya.
Suatu malam, terjadi hujan badai yang sangat keras, dimana kilat dan guntur beserta hujan turun dengan deras sekali, malam itu sungguh menakutkan.
Ditengah-tengah badai tiba-tiba seseorang mengetuk pintu istana, dan ayah Pangeran yang menjadi Raja waktu itu, sendiri keluar membuka pintu untuk tamu tersebut.
Seorang Putri yang sangat cantik berdiri diluar pintu, kedinginan dan basah kuyup karena badai pada malam itu. Air mengalir dari rambut dan pakaiannya yang masih basah, mengalir turun ke kaki dan sepatunya. Putri tersebut mengaku bahwa dia adalah Putri yang sempurna.
"Kita akan segera mengetahui apakah yang dikatakan oleh Putri tersebut benar atau tidak," pikir sang Ratu, tetapi dia tidak berkata apa-apa. Dia masuk ke dalam kamar tidur, mengeluarkan seprei yang mengalas tempat tidur yang akan dipakai oleh sang Putri dan menaruh sebutir kacang polong diatas tempat tidur itu. Kemudian dia mengambil dua puluh kasur dan meletakkannya diatas sebutir kacang tersebut. Malam itu sang Putri tidur diatas ranjang tersebut. Di pagi hari, mereka menanyakan apakah sang Putri tidur nyenyak di malam itu.
"Oh saya sangat susah tidur!" kata sang Putri, "Saya sangat sulit untuk memejamkan mata sepanjang malam! Saya tidak tahu apa yang ada pada ranjang itu, saya merasa berbaring diatas sesuatu yang kasar, dan seluruh tubuh saya pegal-pegal dan memar di pagi ini, sungguh menakutkan!"
Raja dan Ratu langsung tahu bahwa sang Putri ini pastilah Putri yang benar-benar sempurna, karena hanya Putri yang sempurna dapat merasakan sebutir kacang yang ditempatkan dibawah dua puluh kasur dan dilapisi dengan dua puluh selimut. Hanya Putri yang benar-benar sempurna mempunyai kulit yang begitu halus.
Pangeran kemudian mengambilnya sebagai isteri, dan sekarang dia telah menemukan Putri yang selama ini dicarinya.
Sabtu, 25 Juni 2011
Anak Itik Buruk Rupa
Induk itik sedang mengerami telur-telurnya. Telur-telur itu menetas dan
anak-anak itu keluar satu persatu, tapi seekor anak itik berbeda dengan
anak itik lainnya. Rupanya buruk sekali. Saudara-saudaranya tidak
menyukai anak itik itu. Mereka sering menertawai dan menggigitnya. Anak
itik buruk rupa itupun menjauh.
Ketika anak itik yang buruk rupa itu bangun keesokan harinya, ternyata beberapa ekor itik liar sedang mengerumuninya. Itik-itik itu memperingatkan, "Kamu sangat jelek. Jangan mendekati kami."
Anak itik buruk rupa itu pergi dan bertemu seekor anjing besar. Anjing itu menatap itik buruk rupa, sehingga membuatnya sangat ketakutan. Ia pikir anjing besar itu akan memakannya, tapi anjing besar itu menggelengkan kepala dan pergi. Anak itik buruk rupa itu berkata, "Aku jelek sekali sampai-sampai anjing besar itu tidak ingin memakannya."
Hari sudah gelap. Anak itik buruk rupa itu tiba di sebuah rumah. Ia kelelahan dan tertidur di depan pintu rumah itu. Keesokan harinya pagi-pagi sekali, seorang perempuan tua membuka pintu. Ia menemukan anak itik buruk rupa itu dan menyuruhnya masuk. Ada seekor ayam betina dan seekor anjing di dalam rumah itu, namun mereka juga tidak menyukai Anak itik buruk rupa itu. Maka Anak itik buruk rupa itupun pergi.
Musim gugur tiba. Suatu hari, Anak itik buruk rupa tiba di sebuah sungai. Ia melihat beberapa ekor burung putih besar sedang terbang menyeberangi sungai. Burung-burung itu adalah angsa. Mereka sangat cantik. Anak itik buruk rupa itu merasa sangat iri pada mereka.
Musim dingin tiba. Cuaca menjadi semakin bertambah dingin. Sungai membeku. Anak itik buruk rupa itu terjebak es di sungai. Seorang petani menemukan Anak itik buruk rupa itu. Dipecahkannya es yang menjebak anak itik itu dan ia membawa anak itu pulang. Anak-anak petani itu ingin bermain dengan Anak itil burk rupa, tapi Anak itik buruk rupa berpikir mereka akan melukainya. Maka Anak itik buruk rupa itupun terbang pergi.
Musim semi tiba. Anak itik buruk rupa itu mendatangi sungai lagi. Ia melihat para angsa yang cantik sedang berenang di sungai. Ia mendatangi mereka dan berkata, "Bunuhlah aku! Aku tidak ingin hidup. Aku terlalu jelek. Aku sama sekali tidak bahagia." Para angsa itu berkata padanya, "Kamu tidak jelek. Kamu adalah seekor angsa yang cantik."
"Tidak, kalian menipu aku!" jerit Anak itik buruk rupa itu. "Lihatlah ke dalam air. Kamu cantik sekali, sampai-sampai kami tidak bisa menyaingi kamu!" kata para angsa itu.
Anak itik buruk rupa itu melihat ke dalam air. Ternyata ia telah berubah menjadi seekor angsa yang cantik. Ia pun merasa senang.dongeng
Ketika anak itik yang buruk rupa itu bangun keesokan harinya, ternyata beberapa ekor itik liar sedang mengerumuninya. Itik-itik itu memperingatkan, "Kamu sangat jelek. Jangan mendekati kami."
Anak itik buruk rupa itu pergi dan bertemu seekor anjing besar. Anjing itu menatap itik buruk rupa, sehingga membuatnya sangat ketakutan. Ia pikir anjing besar itu akan memakannya, tapi anjing besar itu menggelengkan kepala dan pergi. Anak itik buruk rupa itu berkata, "Aku jelek sekali sampai-sampai anjing besar itu tidak ingin memakannya."
Hari sudah gelap. Anak itik buruk rupa itu tiba di sebuah rumah. Ia kelelahan dan tertidur di depan pintu rumah itu. Keesokan harinya pagi-pagi sekali, seorang perempuan tua membuka pintu. Ia menemukan anak itik buruk rupa itu dan menyuruhnya masuk. Ada seekor ayam betina dan seekor anjing di dalam rumah itu, namun mereka juga tidak menyukai Anak itik buruk rupa itu. Maka Anak itik buruk rupa itupun pergi.
Musim gugur tiba. Suatu hari, Anak itik buruk rupa tiba di sebuah sungai. Ia melihat beberapa ekor burung putih besar sedang terbang menyeberangi sungai. Burung-burung itu adalah angsa. Mereka sangat cantik. Anak itik buruk rupa itu merasa sangat iri pada mereka.
Musim dingin tiba. Cuaca menjadi semakin bertambah dingin. Sungai membeku. Anak itik buruk rupa itu terjebak es di sungai. Seorang petani menemukan Anak itik buruk rupa itu. Dipecahkannya es yang menjebak anak itik itu dan ia membawa anak itu pulang. Anak-anak petani itu ingin bermain dengan Anak itil burk rupa, tapi Anak itik buruk rupa berpikir mereka akan melukainya. Maka Anak itik buruk rupa itupun terbang pergi.
Musim semi tiba. Anak itik buruk rupa itu mendatangi sungai lagi. Ia melihat para angsa yang cantik sedang berenang di sungai. Ia mendatangi mereka dan berkata, "Bunuhlah aku! Aku tidak ingin hidup. Aku terlalu jelek. Aku sama sekali tidak bahagia." Para angsa itu berkata padanya, "Kamu tidak jelek. Kamu adalah seekor angsa yang cantik."
"Tidak, kalian menipu aku!" jerit Anak itik buruk rupa itu. "Lihatlah ke dalam air. Kamu cantik sekali, sampai-sampai kami tidak bisa menyaingi kamu!" kata para angsa itu.
Anak itik buruk rupa itu melihat ke dalam air. Ternyata ia telah berubah menjadi seekor angsa yang cantik. Ia pun merasa senang.dongeng
0 komentar:
Posting Komentar