Translate

merancang plot twist dalam novel

Written By iqbal_editing on Sabtu, 08 Oktober 2016 | 21.45

Halo, para Penghuni Makam! Udah hari Jum'at maka waktunya Program PHP (Penulis Harus Paham) edisi ke-9. Di sini ujan gede loh, jadinya berasa dingin-dingin gimana gitu deh. Gimana di tempat kalian? Yah, moga ngga ada yang sampe kebanjiran air yah, kalo kebanjiran job sama rejeki sih gak apa-apa. :))
Back to laptop, eh, topic!
Untuk PHP minggu ini, saya mau menggali sedikit lebih dalam mengenai unsur paling menarik di dalam kepenulisan fiksi. Unsur yang mana bila bisa kita sajikan dengan sukses, bisa bikin pembaca teraduk-aduk emosinya, terkena serangan jantung, atau malah menggila karena nggak terima. Unsur yang tergolong penting untuk menjaga ketertarikan para pembaca terhadap keseluruhan jalan cerita dan mengeksekusinya itu susah-susah gampang. Apakah itu? Yuk, langsung aja dibahas!
PLOT TWIST
Istilahnya memang udah sering banget kita denger, tapi apa sih makna sebenernya? Oke, sebagai pembuka saya kasih tau dulu pengertian dari plot twist ini biar ngga pada salah mengartikannya.
Plot Twist adalah perubahan alur secara radikal dari alur yang sebelumnya sudah diekspektasikan oleh sebagian besar pembaca/penonton. Istilah kerennya adalah beyond expectation atau di luar dugaan.
Tentunya dalam membangun plot twist nggak semata-mata terjadi begitu saja. Salah-salah twist-nya malah gagal karena banyak plot hole alias ketidakkonsistenan plot sejak awal/sesuatu yang kelupaan dijelaskan di awal-awal cerita. Nanti ujung-ujungnya jadi terkesan kayak karya yang prematur (belum mateng udah dikeluarin) dan beresiko jadi bahan konyol-konyolan pembaca ketimbang disukai banyak orang. Tau nggak istilah yang dipakai buat menyebut plot twist yang nggak jelas asal-muasalnya dan terjadi mendadak gitu aja? Namanya Deus ex Machina. Keren ya namanya! :)) Tapi, seringkali efeknya jelek.
Mari, ingat-ingat lagi apa arti kata PLOT, yaitu keterhubungan peristiwa satu dengan peristiwa lainnya berdasarkan hubungan sebab-akibat. Jadi, plot twist itu sekalipun di luar dugaan tetap harus disertakan juga alasan-alasan masuk akal kenapa hal tersebut bisa terjadi. Makanya dalam beberapa kasus kepenulisan cerita fiksi, biasanya penulis udah menyiapkan petunjuk demi petunjuk yang tersembunyi atau agak bias untuk kemudian dipakai sebagai "senjata" mereka dalam membuat plot twist. Bisa juga petunjuk-petunjuk ini awalnya dianggap sama pembaca sebagai suatu hal yang ngga penting sampe akhirnya mereka kaget kalo sesuatu itu menjadi kunci dalam menyelesaikan konflik utama cerita.
Lantas untuk membuat plot twist yang baik dan sukses, apa yang harus kita perhatikan dalam menulisnya? Mengutip dari kata-kata seorang penulis, Randy Ingermason (bukan Remason):
    "A good fiction story is not just happen, it designed."
Artinya, "Sebuah cerita yang baik itu tidak terjadi begitu saja, tapi di-desain sedemikian rupa."
Jadi, cara pertama agar bisa membuat plot twist yang sukses adalah dengan cara merancang keseluruhan cerita sebaik-baiknya. Saya nggak bermaksud ngejelekin penulis pro yang menerapkan sistem nulis secara mengalir sesuai ide yang datang saat penggarapan novel (alias auto-writer). Nggak. Tapi, secara jujur saya bilang, kebanyakan cerita yang ditulis dengan cara mengalir begitu saja memiliki lebih banyak kerugian ketimbang yang menulis dengan cara merancang plot terlebih dahulu.
Kerugian terbesar adalah ketidakkonsistenan. Pertama dapat ide dengan plot begini, digarap tanpa perancangan, begitu sampai di tengah muncul ide baru, plot-nya jadi berubah lagi, begitu seterusnya hingga tamat. Akhirnya, pas dibaca ulang beresiko menemukan banyak banget plot hole yang teriak-teriak minta direvisi. Belum lagi kalau ternyata plot hole-nya bersifat sangat vital. Penulis akan sulit merevisi hingga akhirnya stress sendiri dan berakibat karya-nyaris-jadi itu teronggok begitu aja di sudut memory hardisk-nya. Sayang banget kan?
Nah, makanya saya sebagai seorang penulis amatir yang mengedepankan perancangan plot secara keseluruhan sebelum mulai menggarapnya jadi novel utuh, menyarankan kalian untuk berlatih merancang plot dan konsisten terhadap apa yang udah kalian rancang tersebut. Nantinya kalian akan mudah menyisipkan petunjuk-petunjuk untuk plot twist yang sudah kalian siapkan. Bahkan bisa jadi, saking terancang dengan baik, hal tersebut bisa nggak disadari sama pembaca hingga waktunya pengambilan kesimpulan di ending cerita. That's a perfect twist.
Lalu, apakah yang namanya plot twist hanya berlaku di akhir cerita? Jawabannya adalah tidak. Walaupun memang kebanyakan penulis menyiapkan plot twist untuk terbongkar di akhir cerita, tapi ada juga yang membongkarnya di pertengahan cerita dan kemudian membuat akhir cerita berdasarkan logika yang timbul dari efek pembongkaran twist tersebut. Plot twist yang ada di akhir cerita disebut sebagai Surprise Ending.
Surprise ending sendiri berdasarkan teknis penyampaiannya bisa dibedakan ke dalam beberapa kategori. Terus juga yang namanya plot twist nggak mesti cuma satu, bisa juga ada banyak dan mempermainkan pikiran serta emosi pembaca. Misalnya, A begini, kemudian nge-twist jadi B, di saat pembaca udah percaya jalan sesuai sama B, eh ternyata balik lagi ke A, dan seterusnya. Intinya penulis mengaduk-aduk pola pemahaman pembaca.

0 komentar:

Posting Komentar

 
berita unik