Translate

tips membuat alur tidak bosan

Written By iqbal_editing on Sabtu, 08 Oktober 2016 | 23.41





Hai! Kali ini saya akan membahas tentang ide cerita yang klise. Cerita yang klise itu wajar, 'cause there's nothing new under the sun, tapi kalau terlalu klise, rasanya cerita jadi tidak appealing lagi. Jadi bagaimana mengatasinya? Untuk menjawabnya, kita harus tahu definisi klise. Klise adalah cerita yang mudah ditebak jalan ceritanya. Let's be creative and write a good story, shall we? ;)
Apa ruginya kalau plot klise?

Kalau kamu bisa membawakan cerita yang klise dengan baik, pembaca pasti menikmatinya kok. Namun kalau cara pembawaanmu tidak unik atau tidak punya ciri khas, pastinya cerita jadi gak menarik untuk dibaca, membosankan, tidak ditunggu-ditunggu karya selanjutnya.

Apa sih pentingnya plot? Yang penting ‘kan cara nulisnya bagus

Memang. Tapi kalau kamu sebagai penulis membawa cerita yang itu-itu saja, tentunya jadi garing. Dan pembaca juga kecewa kalau plotnya menarik, tapi gaya tulismu malah oh-sangat-menyakitkan-mata (baca : alay, tidak rapi, banyak typo alias salah ketik).

Tapi plot seperti itu yang laku sekarang

Kalau profesimu penulis, memang wajar kamu harus mengikuti selera pasar. Wong, dari situ penghasilannya. Tapi kalau seleramu tidak sama dengan selera pasar, jangan bohongi hati nuranimu. Tulis apa yang kamu mau tulis. Siapa tahu kamu jadi bisa bertemu dengan pembaca dan penulis lain de ngan selera yang sama (yang pastinya, akan sangat menyenangkan). Kalaupun gak, at least keinginan hatimu terpuaskan.

Berikut tips agar plotmu gak klise :

  • Get out from comfort zone!

Terlalu nyaman dengan model plot sekarang? Get out! Tantang dirimu untuk menulis plot lain. Jika kamu penulis spesialis romantis dan sering menuliskan adegan ‘tabrakan dan jatuh cinta pada pandangan pertama’ coba diubah. Seriously, takdir punya cara yang lebih ajaib untuk mempertemukan dua orang yang berjodoh selain ‘gak sengaja tabrakan’. Kalau kamu tidak berani meng-upgrade plot ceritamu, tentunya kualitas ceritamu jadi gak berkembang.

Ada saran lain, yaitu iseng-iseng coba menulis di genre lain. Misalnya kamu sering menulis di genre romance, coba menulis di genre humour. Tapi saran ini gak terlalu efektif, karena kalau hati kita memang udah cocok di genre tertentu, susah untuk mengubahnya.

Contoh :

Salsa senang menulis cerpen tentang pahit-manis kehidupan rumah tangga. Salsa sadar kalau tema tersebut sering diangkat lewat sudut pandang wanita (sang ibu/sang istri) dan genre-nya selalu romance. Karena itu Salsa mencoba untuk menulis dari sudut pandang pria (sang ayah/sang istri) dan genre-nya fantasy. Misalnya saat tokoh Mama sibuk bekerja di luar negeri, tokoh Papa yang tengah cuti menggantikan tugas tokoh Mama untuk menjaga anak mereka. Rupanya rumah mereka telah dikuasai Jenderal Kecoak yang ingin sekali menginvasi bumi. Sang tokoh Papa pun mencari cara untuk melawan mereka sambil melindungi anak mereka yang masih kecil.
  • Tambah/ganti referensi


Coba juga ganti atau tambah tontonan dan bacaanmu menjadi yang lebih berbobot. Doyan nonton drama Korea? Coba nonton drama religi. Doyan baca teenlit dan metropop? Coba baca novel terjemahan. Doyan baca majalah? Coba baca koran. Jadilah penulis yang pintar dengan wawasan yang luas, jadi tulisanmu juga semakin berkembang dan dinamis, gak segitu-gitu aja. Bukan berarti kamu ga boleh baca hal yang kamu sukai, but it won't hurt you if you try new things, right?

Contoh :

Robby seorang remaja yang suka baca semua hal berbau zodiak. Hampir semua ceritanya melibatkan zodiak. Ini bisa jadi ciri khas, namun kalau tidak hati-hati, ceritanya bisa jadi terkesan membosankan. Pembaca jadi bisa menebak, "Oh, yang tokoh Leo ini pasti digambarkan punya karakter seperti ini, dan dia pasti tertarik sama karakter berzodiak itu." Karena itu Robby bisa mencoba menambah referensi untuk memperkaya isi ceritanya, supaya tidak berputar di hal yang itu-itu saja. 
  • Berdiskusi dengan teman

 
Asha suka kagum sendiri kalau ketemu teman sesama author yang referensinya bagus di Fanfiction.net. Iri? Pasti. Apalagi kalau sebaya. Tapi untungnya mereka gak pelit ilmu, jadi Asha bisa belajar dari mereka secara langsung maupun gak langsung.
Secara langsung? Ya diberi tips atau tanya-jawab. Secara gak langsung? Dari cerita yang mereka buat. Kamu bisa coba juga. Masuk ke komunitas penulis, akrabkan diri dengan anggotanya, dan minta rekomendasi buku yang bagus untuk jadi bacaan atau tanya jawab seputar menulis plot. Kamu juga bisa saling bertukar ide sehingga bisa sama-sama menulis plot yang gak klise.

Contoh :

Kamu punya ide A, dan idenya berakhir klise. Kamu berdiskusi dengan temanmu, dan dia membantumu menambah ide dan mengurangi bagian yang dianggap terlalu klise. Jangan lupa cantumkan nama temanmu dalam kredit cerita ya ;)

  • Tambahkan twist yang nyambung

Apa itu twist? Twist itu kalau diartikan secara kasar artinya lilitan. Agar plotmu tidak klise, buatlah suatu konflik yang tidak diduga-duga. Jadi saat pembaca sudah menebak endingnya seperti apa, tiba-tiba ada peristiwa lain yang bikin kaget. Akhirnya pembaca bingung, “Wah kalau udah kayak gini, endingnya gak bakal yang kayak kuduga dong! Terus gimana jadinya?” Dan akhirnya pembaca penasaran untuk membaca sampai habis.

Tapi konflik itu sendiri harus nyambung, gak terkesan maksa apalagi norak. Jangan sampai cerita kamu kayak Cinta Fitri, yang harusnya udah selesai dari jaman kapan tapi dilanjutin terus. People hate that. You don’t want people to hate your stories, don’t you?

Contoh :

Di awal cerita Boogeyman digambarkan sebagai hantu jahat yang mengurung seorang anak bernama Ink untuk menjadi penerusnya, sedangkan Sandman digambarkan sebagai roh baik yang membawa mimpi indah bagi anak-anak. Ternyata Boogeyman adalah seorang pria baik yang mengadopsi Ink, dan Sandman adalah pria yang berpura-pura baik demi memenuhi obsesi pribadi. Jadi pembaca yang awalnya percaya Boogeyman itu jahat, kaget karena ternyata Boogeyman itu baik.

  • Tonjolkan kelebihanmu yang lain
 

Mungkin memang bukan bidangmu menulis plot bagus kayak J.K. Rowling. Have no worry. Tonjolkan kelebihanmu apapun itu. Usahakan porsinya lebih besar daripada plot klisemu. Dengan begitu, plot yang klise bisa ditutupi dengan eksekusi menulis yang baik.

Contoh :

Ilana Tan dalam novelnya 'Sunshine Becomes You' mengisahkan kisah cinta seseorang yang awalnya tidak saling suka menjadi suka. Lalu sang gadis mempunyai penyakit jantung. Agak klise bukan? Namun Ilana Tan membungkus 'klise' itu di dalam kerapian bertutur kata, penggambaran setting luar negeri yang indah, diksi yang bagus, karakterisasi yang cocok, sehingga pembaca bisa menangis karena ceritanya.

Apakah plot yang gak klise harus bombastis?

Ga juga. Kamu ga harus buat cerita berlatar belakangkan bumi di masa depan, atau petualangan di dunia fantasi. Yang penting, gak pasaran dan gak ketebak endingnya, alias klise!

Kalau gagal gimana? ‘Kan sia-sia

Siapa bilang sia-sia? Justru ini jadi pembelajaran untuk kamu di masa depannya nanti. One door leads to another door. One door is closed, well there’s still another door open. Tinggal kamunya aja, mau meratapi pintu yang sudah ditutup itu, atau mengejar pintu yang memang terbuka untukmu?

And think about this, too; kamu mau punya karya yang berkualitas ‘kan? Harus berani bayar harganya. Dan salah satunya, dengan mencoba hal baru, walaupun ada resiko bakal gagal (dikritik, dibash, dan sebagainya).

Aku lagi nulis cerita, dan kayaknya klise. Gimana dong?

Coba tanya teman terpercaya kamu apakah plot kamu klise/gak, kali aja kamu yang sensi ceritanya klise. Ingat, teman terpercaya disini kriterianya yang berpikiran kritis dan gak akan bocorin plot kamu kemana-mana. Kalau ternyata terbukti plot itu klise, coba lihat apakah ada bagian yang bisa diselamatkan. Kalo gak ada, mending tinggalkan aja dan move on cari plot lain.

Ternyata menulis itu susah juga ya?

No, no it’s not. Kalau kamu menyukai sesuatu, kamu pasti enjoy memberikan yang terbaik untuk mempelajarinya dan menjalaninya. Yes, the point is have fun! Apapun hobimu :)

HAYO, TANTANG DIRIMU!
Apa kamu tahu cerita yang plotnya klise namun tetap enak untuk dibaca? Menurutmu apa yang membuat cerita tersebut tetap bisa dinikmati walaupun plotnya klise? Cobalah ambil nilai positif dari cerita itu dan terapkan ke dalam semua ceritamu. Good luck!

Semoga postingan ini bisa bermanfaat bagi semua penulis yang masih bingung dengan plotnya. Rajin membaca, rajin menulis, rajin berdoa, jadilah kamu penulis! Any other thoughts? Feel free to comment ;)

0 komentar:

Posting Komentar

 
berita unik