Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama
Tahun :
Cetakan pertama : Desember 2011
Cetakan kedua : Januari 2012
Cetakan ketiga : Maret 2012
Tebal buku : 372 halaman
Sinopsis Lavasket 3 :
Meniti karir sebagai pemain basket profesional memang tidak
mudah. Apalagi bagi Vira, yang bergabung dengan klub baru yang mayoritas
pemainnya masih muda dan minim pengalaman bertanding, sehingga mereka harus
bekerja keras agar bisa bersaing di kompetisi klub tingkat nasional.
Sayang, perjalanan karier Vira tidak berjalan mulus. Cedera
lama itu kembali menghantuinya di tengah-tengah musim kompetisi. Bukan hanya
harus berbaring di rumah sakit dan absen bertanding, dia juga harus melupakan
mimpinya menjadi pemain basket profesional karena terancam lumpuh total. Bahkan
ia hampir bunuh diri karena putus asa dengan kenyataan yang dialami, memang
sulit menerima kenyataan itu, bagi orang bisapun sulit menerima kenyataan bahwa
diriny cacat, apalagi untuk atlet sepertinya yang selalu menggunakan kakinya
untuk melakukan segala aktivitasnya, untuk meraih mimpinya.
Untunglah ada Kak Aji, Niken, Rei, Rida, Stella, Amel dan
teman-teman lain yang memberi dukungan pada Vira agar ia bangkit. Bahkan
Stella, yang tadinya bermaksud meninggalkan dunia basket, kembali hanya demi
Vira.
Akhirnya
karena dorongan dari teman-teman dan semua orang yang menyayanginya Vira
kembali memiliki semangat hidup. Ia kembali masuk dalam dunia basket, walau ia
tidak dapat bermain lagi tetapi ia masih bisa membantu Pak Andryan mengatur
strategi untuk melawan musuh-musuh yang akan mereka hadapi di kompetisi. Dan
karena adanya Vira sebagai asisten pelatih dapat membatu Puspa Kartika untuk
memenangkan kompetisi walaupun idenya itu sangat ‘aneh’ tapi memiliki dampak
yang sangat menguntungkan bagi para pemain Puspa Kartika. Terlrbih saat
memasuki babak final melawan Maharani Kencana di Senayan, pelatih Puspa Kartika
tak bisa mendampingi anak didiknya, karena Pak Andryan tak bisa datang maka
Vira menggantikan posisi Pak Andryan sebagai pelatih.
Dengan ide-idenya yang bisa diblang ‘aneh’ itu ia berhasil
membawa Puspa Kartika menang dengan skor 57 – 58 untuk tim Puspa Kartika.
Sebulan setelahnya Vira memutuskan untuk berobat ke Amerika bersama Mamanya,
sebelum berangkat Vira menemui teman – temannya, seperti Amel, Rida, Stella,
Niken, Rei, Lusi dan anak – anak Puspa Kartika lainnya juga ikut mengantar
kepergiannya. Satu per satu Vira memeluk teman-temannya dan menyampaikan pesan
pada temannya. Saat itu semua ikut mengantar Vira kecuali Kak Aji yang sedang
bekarja dan akan menyusul Vira ke Amerika karena tempat dimana ia bekerja
mengadakan training bagi pegawai baru seperti dirinya ke Amerika, dan itu
artinya Kak Aji masih dapat menemui Vira disana.
Saat pesawat yang membawanya tinggal landas, Vira sempat
melihat keluar jendela. Menantang Tanah Air yang sebentar lagi akan
ditinggalkannya, entah untuk berapa lama.
Gue pasti bakal balik dan main basket
lagi disini, janji Vira pada dirinya
sendiri
0 komentar:
Posting Komentar