Translate

cerpen sebuah perjuangan mengaji

Written By iqbal_editing on Sabtu, 31 Desember 2016 | 21.25

SEBUAH PERJUANGAN MENGAJI



Suatu ketika ada seorang anak perempuan yang cantik, Dina. Dia merupakan anak tunggal tetapi dia sudah ditinggal ayahnya sejak dia lahir. Sekarang dia tinggal bersama neneknya sedangkan ibunya merantau di luar kota. Sumi adalah nama neneknya yang begitu sayang sama dia dan sebaliknya. Dina sekarang sudah duduk dibangku SMA. Dina itu merupakan anak yang sangat rajin dan mandiri.
Suatu ketika Dina bingung karena dia ingin membeli kitab tetapi dia tidak mempunyai uang. “kalau aku minta uang ke mamak mungkin mamak belum bisa mengasihnya masak beli kitab aja minta uang mamak sih,” fikirnya. Mamak itu merupakan panggilan Dina kepada ibunya. Sekarang di desanya sedang musim hujan.
 
Minggu pagi Dina melihat tetangga dengan anaknya yang ingin pergi ke ladang untuk memanen kacang milik orang lain, “bude aku boleh ikut?” mohon Dina. Tetangganya itu fikir-fikir dulu karena di bingung apa bosnya nanti mengizinkannya. “gimana ya Din, kamu tanya saja langsung sama pemiliknya ya nanti kalau ketemu,” jawabnya. Dina pun langsung pergi ke ladang dengan mereka berdua. Setiba di ladang ternyata si pemilik berada di sana. Maka Dina pun langsung menemui pemilik lahan tersebut.
“pak bolehkah aku ikut memanen kacang?”tanya Dina pada pemilik lahan tersebut
“emang kamu bisa nak? Kalau bisa ya silahkan,” jawab si pemilik.
“makasih ya pak,” jawabku.
“ya sudah kamu sekarang ambil keranjang itu dan mulailah untuk bekerja,” suruhnya pada Dina.
“baiklah pak,” jawabku.
Dina pun langsung mengerjakan apa yang diperintahnya. Ketika keranjang sudah penuh terengarlaah suara azan dhuhur yang mengingatkan kita untuk melakukan ibadah wajib sebagai umat islam. Dina mengerjakan itu Cuma bertiga dengan tetangganya tadi yang dibantu oleh anaknya. Setelah azan dhuhur berkumandang tibalah waktu istirahat buat kita untuk makan siang dan menunaikan shalat dhuhur.
Setiba di rumah Dina pun langsung mandi dan makan siang.
“kamu tadi dari mana saja Din kok jam segini baru pulang,” tanya neneknya ketika sedang makan bersama dengannya.
“iya nek tadi saya....” jawabnya dengan gugub.
“ya sudah lanjutkan saja makanmu,” suruh nenek.
“nek nanti aku mau ke rumahnya Sasa untuk mengerjakan tugas?” katanya pada Sumi. “ya silahkan,” jawab neneknya. Kali ini Dina harus bohong pada neneknya karena dia tidak mau neneknya mengethuinya.
Di tengah panas teriknya matahari siang itu tidak membuatnya untuk berputus asa melakukan itu semua karena dia sangat membutuhkan. Sedikit demi sedikit akhirnya matahari hampir tenggelam. Ketika itu Dina tidak langsung pulang karena dia ingin menikmati sunset terlebih dahulu. “bude pulang duluan aja nanti saya nyusul. Bude saya titip ini ya kalau nanti aku yang bawa aku takut kalau nenek tahu dan dia marah padaku,” kataku padanya. “iya Din, tapi kamu juga harus cepat pulang kasihan nenek kamu kalau nanti mencarimu,” pesannya.
Tetangganya tadi pulung duluan dan dia masih duduk di galeng sambil menikmati sunset. “ya Allah kapan aku bisa menikmati ini semua dengan mereka berdua?” sambil memperhatikan matahari yang hampir tenggelam. Ditenga-tengah lamunannya tiba-tiba ada orang yang memanggilnya. “Din kamu lagi ngapain? Tanya Rudy padanya. Dia adalah teman sekelasnya ketika SMP.
“eh Rudy (terkejut melihatnya), ni lagi menikmati sunset. Kamu dari mana?”
“ni habis main layang-layang,” jawab Rudy sambil menunjukkan layang-layang yang dibawanya.

0 komentar:

Posting Komentar

 
berita unik