Semenjak banyaknya murid yang membicarakan tenteng hantu. Membuat kabar
itu pun tersebar dari mulut ke mulut. Dan akhirnya kabar itu sampai di
telinga 2 orang murid kelas XI MIA 1. Mereka takut dan penasaran.
Tiba-tiba ada seorang murid indigo datang menemui kedua murid itu.
Sebagai pembuktian yang katanya indigo itu mengakui kalau ada hantu di
sekolahan mereka, ke tiga murid itu datang ke sekolahan pada malam hari
dengan tujuan ingin melihat kebenaranya. Tanpa sengaja intan mendengar 2
orang yang sedang berbicara. Dalam pembicaraanya salah satu dari mereka
punya niat jahat dengan ketiga murid itu. Tidak sengaja intan melihat
kalau ternyata 2 orang itu adalah hantu. Mereka lalu lari terbirit-birit
dan kapok telah mencoba-coba melihat hantu.
Tokoh-tokoh yang dipemerankan :
Lutfi : Hantu jahat
Nidya : Hantu baik + Guru bahasa inggris
Intan : Teman sekelas
Riris : Teman Sekelas
Khansa : Teman sekelas
Drama Hantu Sekolah
Riris & Khansa : "Pagi semua..." (mereka mengucap serentak)
Intan : "Pagi."(dengan muka yang masih malas)
Mereka berdua mulai duduk dibangku masing - masing yang kebetulan mereka duduk bersebelahan.
Riris : "Sa, kamu merasa aneh gak?" (tanya riris sambil mendekat, duduk sebangku dengan khansa)
Khansa : "Aneh bagaimana maksudmu?"
Riris : "Dari kemarin aku merasa ada yang berbeda dengan sekolah kita."
Khansa : "Kalau aku biasa saja sih, masih tetap seperti dulu."
Riris : "Oh ya, kamu pernah tau gak kalau sekolah kita ini angker?"
Khansa : "Kata siapa? jangan sok tau deh."
Riris : "Hari sabtu kemarin ada kakak kelas yang cerita sama aku , katanya dulu ada siswi yang tidak lulus. Lalu orang itu frustasi gitu dan memutuskan untuk bunuh diri dan orang itu memilih terjun dari lantai 2 dan meningga?"
Khansa : "Haa, masak to, beneran gak nih?" (muka panik dengan suara yang mencengangkan kelas)
Riris : "Beneran, tanya saja sama pak bon kalau gak percaya!"
Khansa : "Lha itu, mayatnya rusak gak?"
Riris : "Nggak rusak kok, cuman patah lengan kirinya."
Khansa : "Owalah , pantes saja kalau sekolah kita ini angker."
Intan : "(dalam benak) wah kayaknya perbincangan mereka horor nih, ikutan ah." (menatap khansa dan riris) "Hey, apa yang kalian bicarakan?
Khansa : "Apa sih kepo..."
Riris : "Iya nih, pengen tau aja."
Intan : "Kayaknya horor."
Khansa : "Ini lho, sekolah kita tu ternyata angker."
Intan : "Sudah biasa, sudah dari dulu sekolah kita ini angker, bahkan aku saja sering lihat hantunya."
Intan bisa dikatakan orang yang aneh, dia adalah seorang siswi yang bisa melihat hal yang tidak bisa dilihat oleh orang umum. Kadang dia berbincang - bincang sendiri."
Riris : "Hey jangan ngawur kamu!" (bentak riris seakan tidak percaya)
Intan : "Aku bisa buktikan kalau kalian tidak percaya." (tantang intan)
Khansa : "Memangnya kamu bisa buktikan apa?"
Intan : "AKu bisa bawa kamu ke hantu itu, bahkan aku bisa membuatmu melihatnya."
Riris : "Beneran?" (penasaran dengan nada takut)
Bell berbunyi. Tiba - tiba, guru bahasa inggris datang. Seorang guru killer tapi kocak.
Nidya : "Pagi." (dengan nada standar tapi tegas)
Intan, Riris, : "Pagi." (muka males, terpaksa)
Khansa
Nidya : "Sekarang pelajarannya tentang kata antonim. Ibu akan sebut satu kata, dan kalian cari antonimnya. Sekarang ayo kita mulai.
Intan, Riris, : "Baik Bu."
Khansa
Nidya : "Kata pertama, apa antonimnya uggly?"
Intan, Riris, : "Beautiful bu." (kompa serentak)
Khansa
Nidya : "Kalian semua salah."
Intan : "Loh kok bisa bu? terus apa jawabanya?'
Nidya : "Saya, haha." (tertawa garing)
Intan : (muka heran) "Bu, tanya. Apa antonimnya smart?" (dengan nada semangat)
Nidya : "Ya, stupid lah." (dengan gaya sok-sokan)
Intan : "Salah, bu."
Nidya : "Kok bisa? Lha terus apa."
Intan : "Ibu..... hahaha."
Nidya : "Apa, kamu bilang apa?" (memanas hampir emosi)
Kriiingg...
Bel berbunyi. Hampir saja guru itu mau marah, dengan spontan murid - murid langsung menyuruh guru bahasa inggris itu.
Riris : "Bu sudah bel." (muka ceria dan semangat)
Nidya : (kembali ke meja ambil buku dan langsung keluar tanpa mengucap sepatah katapun)
Mereka bertiga sudah janjian ke sekolah malam hari dikelas mereka. Untuk membuktikan bahwa perkataan intan benar. Ketika meraka bertiga mulai berjalan untuk mencari hantu yang dimaksud dari cerita intan. Hantu itu bisa menyamar menjadi manusia. Tiba- tiba dari arah belakang datang seorang perempuan.
Lutfi : "Ngapain kalian kesini?" (nada tinggi dan muka marah)
Intan : (kaget) "Gak ngapa - ngapain kok." (wajah takut)
Lutfi : "Hati - hati kalau malam - malam kesini." (sekejap langsung pergi entah kemana)
Saat itu Nidya selaku hantu juga melihat lutfi mengobrol dengan 3 siswi tersebut. Nidya sudah bisa menebak kalau lutfi akan mencelakakan ke-3 siswi tersebut. Sebelum terlambat Nidya langsung menemui lutfi.
Nidya : "Lut, apa yang akan kamu lakukan dengan ketiga siswi itu?"
Lutfi : "Karena mereka sudah mengusik tempat tinggalku. Aku tidak akan tinggal diam."
Nidya : "Mengusik apa? Orang mereka cuman jalan -jalan."
Lutfi : "Pokoknya aku nggak suka kalau ada orang yang datang kesini malem - malem."
Nidya : "Ya kamu jangan gitu, mereka orang tidak bersalah, biarkan mereka disini. Emang untungnya bagi kamu apa. Kalau kamu mencelakai mereka? Sadar, memangnya ini tempatmu saja?"
Saat Nidya dan Lutfi berbincang, Intan tidak sengaja mendengar dan melihat mereka. Intan takut ternyata perempuan yang ditemuinya adalah hantu. Intan tau kalau hantu itu mau mencelakai mereka lalu Intan mengajak Riris dan Khansa lari. Mereka lari terbirir - birit mereka bertiga sudah kapok dan tidak mau coba-coba lagi.
0 komentar:
Posting Komentar