puisi membuka pintu taat

Daun-daun berguguran
Kemarau panjang menantang hujan
Terik mencekik tenggorokan
Yang haus akan hijaunya kehidupan
Penderitaan bisa jadi peringatan
Memutar kesalahan diingatan
Duh Gusti Allah, berikan kami ampunan
Azabmu sangat perih diperasaan
Saat kami melalaikan dahwah
Menunda segala amanah
Itu adalah kesalahan fatal
Padahal siksamu kekal
Ampuni kami yang terlalu congkak
Berkata dusta dengan teriak-teriak
Menghardik mereka yang meminta-minta
Memukul mereka yang tak berdosa
Lantas apa yang harus kami perbuat?
Sedangkan kami belum mengetuk pintu taubat
Kami takut terlaknat
Kami takut terlambat
Harus memulai dari mana kami bersyahadat
Melaksanakan shalat
Menunaikan dzakat
Bolehkah kami membuka pintu taat dengan nikmat?