Judul Cerpen Berawal Dari Basket
Cerpen Karangan: Diivha Ayulia
Kategori: Cerpen Cinta Segitiga
Lolos moderasi pada: 15 August 2016
Malam ini hembusan angin begitu menusuk kulit, suasana yang dingin
membuat badan terasa kaku, sama seperti hati ini yang kaku tanpa tahu
apa yang harus dikerjakan. Sebulan telah berlalu. Namun
bayangan-bayangan itu terus hadir. Pertemuan yang berawal dari
pertandingan basket. Yah dari sana aku mengenal seorang yang entah
kenapa rasanya itu berbeda, pikiranku kabur entah kemana kata-kataku
entah kenapa seperti jalan yang rusak.
Pagi itu pertandingan basket dimulai pada pukul 08:35, tim putralah
yang paling awal memulai pertandingan, saat salah satu tim bermain,
pandanganku terpusat pada satu titik yaitu dia, entah siapa dan aku baru
pertama kalinya melihat dia, cowok tinggi, putih, kurus sangat cocok
sebagai pemain basket, pikiranku semakin kabur, khayalan-khayalan mulai
menggila, sampai aku tidak sadar dia sudah di depanku. Aku sangat grogi
saat dia berlutut di depanku, dan memandangiku, kami bertatapan sangat
lama, hingga akhirnya aku dikejutkan oleh suaranya.
“maaf dek saya mau ngambil bola saya” katanya. Owh my god, aku kira dia
mau nembak aku. Mukaku benar-benar memerah, dan aku cuma bisa bilang iya
dan tersenyum malu.
Selama pertandingan putra berlangsung tatapanku terus ke arahnya,
bahkan aku sudah berani mengkhayal menjadi kekasihnya. Sampai di ujung
permainan timnya dia menang dan aku paling heboh dengan kemenangan
mereka. Sampai-sampai aku nyamperiin dia. Dan wao nya dia meluk aku, aku
gak tau harus ngomong apa dan harus bagaimana. Saat itu dia mulai
menanyakan namaku, dan asal sekolah juga kelasku.
“siapa namamu? Dari mana? dan kelas berapa?” katanya
“namaku Lia, aku dari Buleleng, dan aku baru kelas X” balasku dengan
muka merah dan salah tingkah, “lalu nama kamu siapa dan dari mana?”
“ow iya perkenalkan namaku Pasek, aku juga dari Buleleng, salam kenal ya Lia”
Kami melanjutkan obrolan kami dengan penuh canda dan tawa.
Tanpa terasa waktu istirahat telah selesai dan kini giliran tim putri
untuk bertanding, timku pun masuk lapangan dan aku sempat hilang
konsentrasi saat bermain karena gak ada dia. Sampai awalnya timku sangat
jauh tertinggal point, aku berusaha untuk mengejar ketinggalan itu dan
berhasil memenangkan pertandingan. Saat ke luar lapangan Pande datang
dengan membawa setangkai mawar merah sorakan terdengar heboh saat dia
menyerahkan bunga mawar itu ke aku. Dia mengantarku pulang sampai di
depan rumah, dengan mobil mewahnya, entah siapa yang memulai kami sudah
jadian.
Satu minggu berlalu hubungan kami baik-baik saja meski kami harus
berjauhan tapi aku selalu percaya denganya. Karena aku selalu berfikir
hubungan jarak jauh itu adalah ujian untuk hubungan yang akan harmonis,
sahabatku selalu bilang bahwa aku sangat beruntung mendapatkan seorang
pacar yang sebaik dia. Sampai sahabatku iri dengan hubungan kami.
Memasuki bulan pertama masih sama seperti pertama, tapi memasuki
bulan kedua sebenarnya hubungan kami sangat harmonis dan saling
menyayangi. Dia semakin bisa mengerti sikapku yang manja, namun entah
kenapa tiba-tiba aku mendengar kabar dari seorang cewek bahwa sahabatnya
itu pacar dengan Pande, dari saat itu mulai banyak orang yang memberi
tahuku kejelekan-kejelekannya di belakangku, aku gak pernah percaya dan
gak pernah peduli. Sampai pada malam hari yang sangat membuatku terpuruk
yaitu aku tahu bahwa Pande memiliki mantan yang hamil anaknya dia, tapi
dia gak mau tanggung jawab, aku sangat terpuruk 3 hari air mata ini
selalu menetes, aku gak berani untuk menanyakan itu, aku takut dia pergi
dari hidupku.
Hingga saat belajar di kelas aku beranikan diri untuk bertanya tapi
lewat SMS “yank, aku mau nanya? kamu beneran sayang gak sama aku, kalo
emang iya aku mohon jujur apa bener mantannya kamu hamil, aku ikhlas kok
kamu sama dia aku gak pernah marah sama kamu, karena aku tahu setiap
orang itu punya salah, aku iklas kamu sama dia, dan aku akan selalu ada
di hatimu untuk selamanya. Makasih udah selalu buat aku tersenyum aku
sangat sayang sama kamu de” kata-kataku. Tapi sayangnya itu tidak
direspon
1 minggu dia menghilang entah kemana, dan tiba-tiba hari Sabtu malam
dia chat aku “malam sayang aku kangen tau sama kamu, sayang maaf yah
kemarin aku sibuk kerja, ow iya tuduhan kamu itu gak bener, itu cuma
fitnah yang ingin ngerusak hubungan kita sayang” kata Pande.
“maaf de aku gak bisa lagi percaya sama kamu, jauhin aku dan biarkan aku
hidup damai sendiri tanpa beban dan rasa sakit” jawabku singkat.
Waktu semakin berlalu rasa sayang ini sulit dihapus, begitu pun Pande
yang selalu berusaha menghubungi aku, tapi aku selalu respon biasa, aku
ingin dia kembali tapi aku gak ingin jadi yang kedua, sampai aku bilang
dia harus jauhin cewek itu dan harus kembali buat aku percaya, janji
pun terucap dari bibinya. Kami melanjutkan hubungan tapi hanya bertahan 1
minggu hingga akhirnya dia menghilang sampai seterusnya. Dan terakhir
aku dengar dia telah menikah.
Cerpen Karangan: Diivha Ayulia
Facebook: Diipot Moncot
hobby nulis sejak smp karena termotivasi oleg guru bahasa indonesia
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar