Translate

cerpen berawal dari basket

Written By iqbal_editing on Sabtu, 28 Januari 2017 | 16.41

Judul Cerpen Berawal Dari Basket
Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Cinta Segitiga
Lolos moderasi pada: 15 August 2016
Malam ini hembusan angin begitu menusuk kulit, suasana yang dingin membuat badan terasa kaku, sama seperti hati ini yang kaku tanpa tahu apa yang harus dikerjakan. Sebulan telah berlalu. Namun bayangan-bayangan itu terus hadir. Pertemuan yang berawal dari pertandingan basket. Yah dari sana aku mengenal seorang yang entah kenapa rasanya itu berbeda, pikiranku kabur entah kemana kata-kataku entah kenapa seperti jalan yang rusak.
Pagi itu pertandingan basket dimulai pada pukul 08:35, tim putralah yang paling awal memulai pertandingan, saat salah satu tim bermain, pandanganku terpusat pada satu titik yaitu dia, entah siapa dan aku baru pertama kalinya melihat dia, cowok tinggi, putih, kurus sangat cocok sebagai pemain basket, pikiranku semakin kabur, khayalan-khayalan mulai menggila, sampai aku tidak sadar dia sudah di depanku. Aku sangat grogi saat dia berlutut di depanku, dan memandangiku, kami bertatapan sangat lama, hingga akhirnya aku dikejutkan oleh suaranya.
“maaf dek saya mau ngambil bola saya” katanya. Owh my god, aku kira dia mau nembak aku. Mukaku benar-benar memerah, dan aku cuma bisa bilang iya dan tersenyum malu.
Selama pertandingan putra berlangsung tatapanku terus ke arahnya, bahkan aku sudah berani mengkhayal menjadi kekasihnya. Sampai di ujung permainan timnya dia menang dan aku paling heboh dengan kemenangan mereka. Sampai-sampai aku nyamperiin dia. Dan wao nya dia meluk aku, aku gak tau harus ngomong apa dan harus bagaimana. Saat itu dia mulai menanyakan namaku, dan asal sekolah juga kelasku.
“siapa namamu? Dari mana? dan kelas berapa?” katanya
“namaku Lia, aku dari Buleleng, dan aku baru kelas X” balasku dengan muka merah dan salah tingkah, “lalu nama kamu siapa dan dari mana?”
“ow iya perkenalkan namaku Pasek, aku juga dari Buleleng, salam kenal ya Lia”
Kami melanjutkan obrolan kami dengan penuh canda dan tawa.
Tanpa terasa waktu istirahat telah selesai dan kini giliran tim putri untuk bertanding, timku pun masuk lapangan dan aku sempat hilang konsentrasi saat bermain karena gak ada dia. Sampai awalnya timku sangat jauh tertinggal point, aku berusaha untuk mengejar ketinggalan itu dan berhasil memenangkan pertandingan. Saat ke luar lapangan Pande datang dengan membawa setangkai mawar merah sorakan terdengar heboh saat dia menyerahkan bunga mawar itu ke aku. Dia mengantarku pulang sampai di depan rumah, dengan mobil mewahnya, entah siapa yang memulai kami sudah jadian.
Satu minggu berlalu hubungan kami baik-baik saja meski kami harus berjauhan tapi aku selalu percaya denganya. Karena aku selalu berfikir hubungan jarak jauh itu adalah ujian untuk hubungan yang akan harmonis, sahabatku selalu bilang bahwa aku sangat beruntung mendapatkan seorang pacar yang sebaik dia. Sampai sahabatku iri dengan hubungan kami.
Memasuki bulan pertama masih sama seperti pertama, tapi memasuki bulan kedua sebenarnya hubungan kami sangat harmonis dan saling menyayangi. Dia semakin bisa mengerti sikapku yang manja, namun entah kenapa tiba-tiba aku mendengar kabar dari seorang cewek bahwa sahabatnya itu pacar dengan Pande, dari saat itu mulai banyak orang yang memberi tahuku kejelekan-kejelekannya di belakangku, aku gak pernah percaya dan gak pernah peduli. Sampai pada malam hari yang sangat membuatku terpuruk yaitu aku tahu bahwa Pande memiliki mantan yang hamil anaknya dia, tapi dia gak mau tanggung jawab, aku sangat terpuruk 3 hari air mata ini selalu menetes, aku gak berani untuk menanyakan itu, aku takut dia pergi dari hidupku.
Hingga saat belajar di kelas aku beranikan diri untuk bertanya tapi lewat SMS “yank, aku mau nanya? kamu beneran sayang gak sama aku, kalo emang iya aku mohon jujur apa bener mantannya kamu hamil, aku ikhlas kok kamu sama dia aku gak pernah marah sama kamu, karena aku tahu setiap orang itu punya salah, aku iklas kamu sama dia, dan aku akan selalu ada di hatimu untuk selamanya. Makasih udah selalu buat aku tersenyum aku sangat sayang sama kamu de” kata-kataku. Tapi sayangnya itu tidak direspon
1 minggu dia menghilang entah kemana, dan tiba-tiba hari Sabtu malam dia chat aku “malam sayang aku kangen tau sama kamu, sayang maaf yah kemarin aku sibuk kerja, ow iya tuduhan kamu itu gak bener, itu cuma fitnah yang ingin ngerusak hubungan kita sayang” kata Pande.
“maaf de aku gak bisa lagi percaya sama kamu, jauhin aku dan biarkan aku hidup damai sendiri tanpa beban dan rasa sakit” jawabku singkat.
Waktu semakin berlalu rasa sayang ini sulit dihapus, begitu pun Pande yang selalu berusaha menghubungi aku, tapi aku selalu respon biasa, aku ingin dia kembali tapi aku gak ingin jadi yang kedua, sampai aku bilang dia harus jauhin cewek itu dan harus kembali buat aku percaya, janji pun terucap dari bibinya. Kami melanjutkan hubungan tapi hanya bertahan 1 minggu hingga akhirnya dia menghilang sampai seterusnya. Dan terakhir aku dengar dia telah menikah.
Cerpen Karangan: Diivha Ayulia
Facebook: Diipot Moncot
hobby nulis sejak smp karena termotivasi oleg guru bahasa indonesia

0 komentar:

Posting Komentar

 
berita unik