Dengan wajah gembira, boby segera mandi
lalu ganti baju dan berangkat ke lapangan untuk nonton loba
layang-layang. “Ayo Boby berangkat, teman-teman sudah menunggu” teriak
Amir dari luar rumah. “Boby sedang mandi, si tunggu sebentar, Mir” jawab
ibu dari dalam rumah. Boby sudah selesai mandi, dia mengambil sepeda
dan menghampiri Amir yang mengunggu di luar rumah. “Ayo Mir berangkat,
nanti keburu petang” ajak Boby kepada Amir, “ayo, lomba juga sudah
dimulai kok Bob” sahut Amir.
Baca juga dongeng anak singkat bobo yang malang
Tiba di lapangan, lomba layang-layang
sudah di mulai, Pak Dahlan nampaknya sudah menunggu dari tadi. “Buruan
Bob, lomba sudah di mulai, nih semuanya sudah paman siapkan” seru Pak
Dahlan yang juga paman Boby. “Maaf paman, tadi izin dulu sama ibu dan
bapak, jadi agak lama” jawab Boby. “Bagaimana Bob, apakah ayah dan ibu
mu mengizinkan?” tanya paman Boby. “Iya paman, bapak dan ibu
mengizinkan” jawab Boby. “Alhamdulillah, ayo buruan main kan
layang-layangnya” pinta Pak Dahlan.
Boby memainkan layang-layang dengan
sangat lihai, dengan dukungan paman dan teman-teman, Boby menunjukan
kepiawaiannya, hampir sebagian besar layang-layang putus ditangan Boby.
Tampaknya ada lawan tanding Boby yang juga lihai bermain layang-layang,
ia adalah Agung, tetangga kampung sebelah yang juga teman sekolah Boby.
“Ayo Bob, kita tanding tapi dengan cara jujur ya, tidak boleh curang”
tantang Agung. “Oke gung, namun jika salah satu diantara kita kalah,
jangan sampai mempengaruhi pertemanan kita” jawab Boby. “Iya lah,
masing-masing dari kita harus mengakui bila kalah atau menang” jawab
Agung.
Lomba pun semakin menarik, banyak sekali
warga yang menonton, tak terasa hanya tersisa 2 peserta yaitu Boby dan
Agung. Penonton bersorak menyaksikan duel layang-layang itu. “Ayo gung,
kamu pasti menang” teriak paman Dahlan. Hanya sekali tarikan,
layang-layang Agung putus, Boby pun keluar sebagai pemenang di lomba
layang-layang. “Hebat kamu Bob, memang aku bukan lawanmu dalam bermain
layang-layang” puji Agung. “Ah, biasanya aja gung, hanya kebetulan saja
kok, kamu sebenarnya juga hebat mampu mengalahkan sebagain besar peserta
layang-layang” jawab Boby dengan pujian kepada Agung.
Boby pulang ke rumah dengan membawa
piala lomba layang-layang, bapak dan ibu senang melihat Boby mendapat
juara, namun sebenarnya beliau lebih senang Boby sekarang berubah
menjadi anak yang baik dan patuh kepada kedua orang tua. Doa orang tua
pasti terkabul dan restu orang tua pasti membawa kebaikan kepada
anaknya.
0 komentar:
Posting Komentar