puiis tentang petir dan hujan petir

PETIR

Engkaulah kilatan cahaya yang menyapulenyapkan segala jejak dan bayang.
Engkaulah bentang sinar yang menjembatani jurang antar duka mencinta dan bahagia terdera.
Engkaulah terang yang kudekap dalam gelap saat bumi bersiap diri untuk selamanya lelap.
Andai kau sadar arti pelitamu.
Andai kau lihat hitamnya sepi di balik punggungmu.
Tak akan kau sayatkan luka demi menggarisi jarakmu dengan aku.
Karena kita satu.
Andai kau tahu.

 

HUJAN PETIR

Oleh Hartuti Mirtasari

( Pecinta Sastra Jambi Baru )

Blarrr........blarrr.........blarrrr.......

Suara petir menggelegar

Menghentakkan jiwa setiap insan

Menggetarkan singgasana keangkuhan alam

Mengusik kesyahduan si kecil di peraduan

Dibumi sada kata kota subulussalam

Blurrrr.......blurrr...........blurrr.........

Hujan turun menumpahkan rahmatnya

Berkejar-kejaran memburu bumi penuh ambisi

Alampun menyambut penuh kepasrahan

Seakan tergiur dgn khabar yang dibawa

Seakan esok waktu dan ruang telah tiada

Blarrr........blurrrr.......blarrrr.......blurrr....

Hujan dan petir saling bersahutan

Kilat menyambar penuh keberanian

Menghentakkan singgasana

Menggoncangkan semesta

Dan mencekam asa

Menyapa akrab langit Kotaku Subulussalam

Duhai Allah, tuhan penguasa semesta

Inikah bahasamu yang penuh cinta

Menyapa kami dengan penuh makna

Takut harap menyatu raga

Meliput setiap bait-bait do’a

Duhai Engkau sang kuasa

Ataukah ini isyarat murka

Mengintai dan menjerat hangat

Terperangkap jiwa kami yang tak ta’at

Ya Allah..... ampunilah dosa-dosa kami amin..........