Cerpen
SWETER BIRU MUDA
Ketika
ayah pulang dari jepang beliau memberiku sebuah sweater cantik berwarna
biru muda, didepannya dihiasi gambar khas jepang yang dibordir. Aku
sangat menyukai sweater itu dan selalu merawatnya. Sweater itu pernah
kupakai saat ke rumah kakek di batu malang. Di sanalah sweaterku berguna
Karena udaranya sangat dingin. Kakek pernah memujiku, karena perlakuan
khusus pada sweater itu.kakek sangat senang memiliki seorang cucu yang
telaten. Aku mempunyai seorang kakak bernama Dewi, kakakku sangat riang
dan sedikit ceroboh. Kakak sering merusakkan barangnya sendiri, dengan
perlakuan itulah kakek sering membendingkan aku dengan kakaku.
Kakakku
berniat meminjam sweaterku aku pun merasa takut kalau kakaku
merusakannya. Kakakku Dewi meminjamnya hanya 3 hari katanya, dan dia
berjanji akan mengembalikan dalam kedaan baik. Aku ragu dengan janji kak
Dewi. Aku lalu meninggalkan kakakku begitu saja. Tak begitu lama aku
mendengar sesuatu yang terjatuh dan pecah, ternyata pot bunga mamaku
yang terjatuh karena kecerobohan kak Dewi
Keesokan
harinya kakak berangkat rekreasi tanpa membawa sweater biru mudaku.
Kakak kelihatan cemberut dan memandangku marah, dengan berat hati aku
meminjamkan sweaterku. Ibu terseyum dan mengelus rambutku dan berkata”
sabar ya nak, pada kakakmu!”, “ya bu,aku mengerti karena kakak mempunyai
penyakit alergi terhadap hawa dingin”, aku berkata pada ibu. Kak Dewi
terharu ketika aku meminjamkan sweaterbiru mudaku.
Tapi
astaga, sesuatu buruk terjadi pada sweaterku, sebuah lubang besar di
bagian hiasan bordir kimono. Sweaterkudi gerogoti tikus. Kak Dewi
melongo melihatku bengong. Ia menggoyang-goyangkan tanganku. Lalu,
akumenunjuk sweater yang di kenakannya. Tiba-tiba dia tertawa. Aku ikut
tertawa juga. Tidak mungkin kakakku mengenakan sweater berlubang itu
untuk kempingnya. Meski karena sweaterku rusak, tapi aku menyadari
barang yang kitamiliki, ada masanya akan usang. Sejak itu, aku selalu
menggunakan dan meminjamkan barang-barang yang kumiliki, sebelum mereka
rusak. Agar aku tidak menyesal, karena tak pernah memakainya.
0 komentar:
Posting Komentar