puisi janin

Janin

Sebutir air surgawi
Menitik, aliri celah kesucian
Sampai tiba pada muara sunyi
Menuntun sukma kecil
Jelajahi alam kedua baginya
Tiga purnama dilewati
Sayup terdengar kedaraannya menangis
Hati perawan kini sebatang kara
Mengiris perih di antara nista dan murka
Sumbang mengapi di wajah hijau
Purnama keenam dihampiri
Kepasrahan merona merah
Meranum di sepenuh pipi
Perawan tak lagi menyulam duka
Tetapi mungkin telah mengulumnya dalam silam
    Sembilan kali purnama menjenguk
    Diulasnya sekuntum indah di sudut bibir
    Entah ke mana dicarinya kekasih tercinta
Barangkali belum hendak pulang
Atau mungkin ditelan alam sesat kembara
Merekah kuntumnya kian semarak
Ketika tatap terjatuh
Menghujani bidadari kecil nudis dari noda
Tangisnya memanggil dia… bunda
Sebelum hitungan delapan belas
……… menggenapi usianya