Tragedi Winka dan Sihka
kawin
kawin
kawin
kawin
kawin
ka
win
ka
win
ka
win
ka
win
ka
winka
winka
winka
sihka
sihka
sihka
sih
ka
sih
ka
sih
ka
sih
ka
sih
ka
sih
sih
sih
sih
sih
sih
ka
Ku
kawin
kawin
kawin
kawin
kawin
ka
win
ka
win
ka
win
ka
win
ka
winka
winka
winka
sihka
sihka
sihka
sih
ka
sih
ka
sih
ka
sih
ka
sih
ka
sih
sih
sih
sih
sih
sih
ka
Ku
1. Pendekatan
Mimetik
Adalah
pendekatan yang
berupaya memahami hubungan karya sastra dengan realitas/kenyataan (berasal dari
kata mimesis (bahasa Yunani) yang berarti tiruan.
2.
Pendekatan Ekspresif
Adalah
pendekatan yang memfokuskan perhatian pada sastrawan sebagai pencipta atau
pengarang karya sastra.
3.
Pendekatan Pragmatik
Adalah
pendekatan yang memandang karya sastra sebagai sarana untuk menyampaikan tujuan
tertentu kepada para pembaca.
4 .
Pendekatan Objektif
Adalah
pendekatan yang memandang atau memfokuskan perhatian pada karya itu sendiri. Karya sastra dianggap sebagai
struktur yang otonom dan bebas dari hubungan dengan realitas, pengarang, dan
pembaca,hanya mencangkup unsur intrinsik tanpa ada pembahasan
tentang unsure ekstrinsik.
5.Pendekatan Struktural
Adalah pendekatan yang memandang dan memahami karya sastra dari segi
struktur itu sendiri.
Pendekatan ini memahami karya sastra secara close reading (membaca karya sastra secara tertutup tanpa melihat pengarangnya, realitas, dan pembaca).
Pendekatan ini memahami karya sastra secara close reading (membaca karya sastra secara tertutup tanpa melihat pengarangnya, realitas, dan pembaca).
6. Pendekatan Semiotik
Adalah pendekatan yang memandang karya sastra sebagai sistem tanda sebagai ilmu tanda, semiotik secara
sistematik mempelajari tanda-tanda dan lambang (semeion, bahasa Yunani yang
berarti tanda), sistem-sistem lambang dan proses-proses perlambangan
(Luxemburg, 1984). Manusia
selalu berada dalam proses semiosis, yaitu memahami sesuatu yang ada di sekitar
sebagai sistem tanda.
7. Pendekatan Sosiolohi Sastra
Adalah pendekatan teori dan pendekatan terhadap karya sastra yang
menghubungkan karya sastra dengan aspek masyarakat, atau pendekatan ekstrinsik
yang lebih menjadikan hal-hal yang bersifat sosial kemasyarakatan sebagai
penjelas fenomena social.
8. Pendekatan Resepsi Sastra
Adalah pendekatan memahami dan menilai karya sastra berdasarkan tanggapan para
pembaca terhadap karya sastra tertentu, tanggapan bisa secara aktif atau
pasif.
9. Pendekatan Psikologi Sastra
Adalah pendekatan studi psikologi pengarang sebagai tipe atau sebagai pribadi, psikologi seni, studi proses kreatif, studi tipe dan hukum-hukum psikologi
yang diterapkan pada karya sastra (menginterpretasikan dan menilai karya sastra dengan psikologi) mempelajari dampak sastra pada
pembaca (sosiologi
pembaca).
10. Pendekatan Moral
Adalah pendekatan yang bertolak dari dasar pemikiran bahwa karya sastra dapat
menjadi media yang paling efektif untuk membina moral dan kepribadian suatu
kelompok masyarakat.
11. Pendekatan Feminisme
Adalah pendekatan Pendekatan yang mendasarkan pada pandangan feminisme yang
menginginkan adanya keadilan dalam memandang eksistensi
perempuan.
2.2
Pendekatan Strukturalisme
Teori strukturalisme yang dipakai
pada pembahasan kali ini, dalam karya Saussure secara berurutan karya para penulis
aliran Praha, strukturalisme muncul sebagai pendekatan terhadap linguistik.
Namun dalam bentuk teori sosial, strukturalisme paling tepat didefinisikan
sebagai penerapan model-model linguistik yang dipengaruhi oleh linguistik
struktural untuk menjabarkan fenomena sosial dan kultural.
Dalam wacana ilmu-ilmu sosial,
strukturalisme merupakan penerapan analisis bahasa ke wilayah sosial. Realitas
sosial adalah teks atau bahasa dan bahasa selalu memiliki dua sisi, bahasa
sebagai parole (tuturan percakapan lisan sebagai sisi eksekutif bahasa) dan
sebagai langue (sistem tanda atau tata bahasa), dan sebagai “tanda” (sign),
dalam bahasa ada dua aspek: “penanda” (signifier) dan “petanda” (signified).
Semenjak strukturalisme inilah muncul pendapat bahwa bahasa sebagai sistem
tanda bersifat arbiter.
0 komentar:
Posting Komentar